Konten dari Pengguna

Asuransi Bukanlah Investasi

Aries Andrian
Mahasiswa S1 Akuntansi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
8 Maret 2022 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aries Andrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/business-contract-agreement-signed-coinvestment-694253248
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/business-contract-agreement-signed-coinvestment-694253248
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang salah mengira jika asuransi itu sama dengan investasi, banyak pula yang protes sudah membayar premi bertahun-tahun tetapi saldo investasinya sedikit dan kasus parahnya sudah membayar premi bertahun-tahun Ketika dibutuhkan pertanggungannya malah sangat kecil, kenapa bisa seperti itu?.
ADVERTISEMENT
Cara kerja asuransi sangat simple contoh ada 100 orang yang membayar premi setiap bulannya, disatu tahun ini ternyata ada sekitar 10 orang yang sakit dan membutuhkan biaya yang besar untuk melakukan pengobatan, maka uang yang terkumpul dari 100 orang tersebut digunakan untuk membantu meringankan beban dari 10 orang yang sakit tersebut. Masalahnya kita tidak tahu apakah kita termasuk 10 orang yang sakit ini atau 90 orang yang sehat, tentunya kita ingin sehat. Dari masalah diatas dapat kita simpulkan kalau asuransi bukanlah investasi, asuransi adalah metode untuk mengurangi risiko kita dengan membayar premi yang kecil supaya kita terbebaskan dari beban yang sangat besar.
Mengapa di Indonesia banyak orang yang salah mengira bahwa asuransi itu sama dengan investasi, Sebenarnya semua ini karena satu produk asuransi yang bernama Unit Link. Unit Link ini adalah produk gabungan antara asuransi dan investasi, umumnya di Indonesia gabungannya itu antara lain asuransi jiwa, Kesehatan, dan paket investasi dengan perusahaan asuransi tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan statistic sebagaian besar bagian asuransi yang laku di Indonesia adalah produk Unit Link, semua ini berkat metode pemasaran dari pihak asuransi yang mengandalkan agen asuransi. Mereka bersemangat menawarkan produk Unit Link karena komisi yang besar dengan metode ini yang dicampur dengan pemasaran menggunakan agen kombinasi dari dua factor lebih membuat produk Unit Link begitu popular dan banyak orang yang menyangka bahwa produk asuransi itu sama dengan produk investasi.
Seandainya kita membeli Produk Unit Link jika kita membayar premi setiap bulannya sekitar Rp1 juta bisa saja ini dibagi menjadi 3 Pos yang berbeda, mungkin 40% investasi, 30% asuransi jiwa, 30% asuransi kesehatan. Masalahnya ada risiko jika dijelaskan secara tepat dan tidak sesuai dengan kebutuhan dari masing masing nasabah.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa contoh kasus yang bisa kita bahas yakni contoh pertama jika nasabah ingin berinvestasi tetapi preminya itu dialokasikan sebagian besar porsinya dialokasikan Sebagian besar untuk asuransi sedangkan porsi investasinya sangat kecil. Konteks diatas merupakan jawaban dari pertanyaan kenapa sudah bayar premi bertahun-tahun namun saldo investasinya kecil?.
Kasus kedua jika sudah berumur kemudian sudah berkeluarga dan membutuhkan biaya pengobatan dari waktu ke waktu kemudian diberikan porsi investasi yang besar sedangkan porsi asuransinya kecil, ketika butuh klaim kenapa pertanggungannya sangat kecil. Hal ini merupakan salah satu akibat dari kesalahpahaman antara kebutuhan dari nasabah dengan produk yang dibeli.
Kita harus bisa memisahkan antara investasi, asuransi jiwa, asuransi Kesehatan sesuai kebutuhan kita. Jika kita membutuhkan semuanya kita beli ketiganya dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan. Namun jika kalian tidak membutuhkan salah satu dari ketiganya kalian bisa membelinya secara terpisah bahkan kalian bisa mendapatkan penawaran yang lebih menarik dari pada digabung menjadi satu paket.
ADVERTISEMENT