Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menghargai Kehidupan Melalui Keterbatasan ala Perfect Days (2023)
13 November 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Arif Muhammad Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Perfect Days, Wim Wenders mengajak penonton untuk memaknai arti kehidupan dengan cara yang berbeda—melalui keterbatasan. Hirayama, seorang petugas kebersihan toilet umum di Tokyo, menjalani kehidupan yang tampak sederhana dan berulang. Namun, justru dalam rutinitas inilah ia menemukan kebebasan dan pemahaman mendalam tentang dirinya. Wenders menyorot keseharian Hirayama yang diatur dalam pola yang nyaris seperti ritual: mulai dari membersihkan toilet, menikmati kopi dari mesin penjual, hingga mendengarkan musik di kaset analog
ADVERTISEMENT
Meski film ini tampak sunyi dan tidak memiliki banyak dialog, di dalamnya terdapat lapisan emosi dan makna yang mendalam. Hirayama mengajarkan bahwa terkadang keterbatasan dapat membawa kita pada kedamaian yang tidak dapat ditemukan dalam kehidupan yang penuh kesibukan. Karakter ini hidup sepenuhnya dalam "di sini dan sekarang," seolah tak terpengaruh oleh harapan dan tuntutan dunia luar
Alih-alih melawan keterbatasannya, Hirayama justru merangkulnya. Sikapnya menggambarkan filosofi zen, bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam keterbatasan dan kesederhanaan. Dalam setiap aktivitasnya yang diulang tanpa keluhan, ia menyampaikan pesan bahwa kebahagiaan sejati datang bukan dari keinginan untuk memiliki lebih banyak, melainkan dari penerimaan akan apa yang sudah dimiliki dan dijalani
Perfect Days menjadi lebih dari sekadar potret kehidupan seorang petugas kebersihan—film ini menjadi refleksi mendalam tentang kehidupan manusia yang seringkali lupa berhenti dan menikmati hal-hal kecil di sekitarnya. Melalui keterbatasan, Wenders menunjukkan bahwa ada kebebasan dalam menjalani hidup secara sadar, dan Hirayama menjadi contoh bagaimana penerimaan terhadap hidup apa adanya bisa menjadi jalan menuju kebahagiaan sejati.
ADVERTISEMENT