Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
PROKARTU! Mahasiswa KKN UNDIP Menata Keuangan UMKM Batik Wiradesa
11 Februari 2025 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Arif Candra Wirayuda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Wiradesa, Kabupaten Pekalongan (Senin, 10 Februari 2025) – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wiradesa terus berinovasi dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Arif Candra Wirayuda Mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas Ekonomika dan Bisnis Program Studi Akuntansi mengusung program kerja PROKARTU (Produksi & Keuangan Tertata), yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha batik di Desa Wiradesa dalam mencatat produksi dan mengelola keuangan mereka secara lebih sistematis dan profesional.
ADVERTISEMENT
Program ini lahir dari hasil observasi tim KKN terhadap kondisi UMKM Batik di Desa Wiradesa, di mana banyak pelaku usaha masih menghadapi kendala dalam pencatatan keuangan dan pengelolaan produksi. Mayoritas UMKM Batik belum memiliki sistem pembukuan yang baik, sering mencampur keuangan pribadi dengan bisnis, serta menentukan harga jual tanpa memperhitungkan biaya produksi secara rinci. Akibatnya, banyak pelaku usaha yang kesulitan memahami keuntungan riil dari usaha mereka dan menghadapi hambatan dalam pengembangan bisnis.
Untuk mengatasi tantangan ini, Mahasiswa KKN UNDIP mengadakan serangkaian pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu pencatatan produksi, manajemen keuangan sederhana, dan strategi penetapan harga jual. Melalui pendekatan lokakarya interaktif, pelaku UMKM Batik diberikan pemahaman tentang cara mencatat setiap transaksi secara sistematis, mulai dari pencatatan bahan baku, jumlah produksi, hingga laba bersih yang diperoleh. Mereka juga diajarkan untuk menggunakan buku kas sederhana sebagai alat utama dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran harian.
ADVERTISEMENT
Selain metode manual, Mahasiswa KKN juga mengenalkan digitalisasi pencatatan keuangan melalui aplikasi seperti Excel. Dengan sistem ini, pelaku UMKM Batik dapat lebih mudah melacak transaksi mereka dan menghindari kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Salah satu pengusaha batik di Wiradesa, mengungkapkan bahwa sebelumnya ia kesulitan dalam menghitung modal dan keuntungan karena tidak memiliki catatan yang jelas. Namun, setelah mengikuti pelatihan PROKARTU, ia kini lebih memahami pentingnya pemisahan keuangan usaha dan pribadi, serta lebih mudah dalam menentukan harga jual produknya.
Meski program ini menunjukkan perkembangan positif, PROKARTU juga menghadapi beberapa hambatan, seperti keterbatasan pemahaman akuntansi di kalangan pelaku UMKM Batik dan kebiasaan lama yang sulit diubah. Untuk mengatasinya, tim KKN melakukan pendekatan pendampingan langsung dan personal, di mana setiap pelaku usaha mendapatkan mentor yang membantu mereka menerapkan sistem pencatatan secara konsisten.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya PROKARTU, diharapkan UMKM di Desa Wiradesa dapat lebih mandiri, tertata, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Mahasiswa KKN UNDIP berharap program ini dapat terus dikembangkan dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan usaha yang lebih baik.