Konten dari Pengguna

Cinta Allah yang Tak Bertepi: Ketika Kita Lalai, Dia Tetap Menjaga

arif maulana
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia - Jurusan Sejarah Peradaban Islam (Semester 3)
6 Februari 2025 9:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari arif maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
penulis
zoom-in-whitePerbesar
penulis
Pernahkah kita merenung sejenak tentang betapa besarnya kasih sayang Allah kepada kita? Kita pernah mengecewakan-Nya, bahkan berkali-kali. Salah satunya, ketika kita terlelap dalam tidur yang nyenyak, padahal azan Subuh telah berkumandang. Kita memilih terus terpejam, melupakan janji kita kepada-Nya untuk menunaikan kewajiban sebagai hamba. Namun, meskipun kita lalai, Allah masih membangunkan kita di pagi hari, dalam keadaan sehat dan utuh.
ADVERTISEMENT
Adakah cinta yang setulus itu?
Cinta yang Tidak Bersyarat
Allah tidak pernah berhenti mencintai hamba-Nya, bahkan ketika kita sering melupakan-Nya. Jika cinta manusia sering kali penuh dengan syarat-menuntut balasan, kesetiaan, atau perhatiana-cinta Allah berbeda. Allah mencintai kita bahkan ketika kita sering mengabaikan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah lebih penyayang kepada hamba-Nya daripada seorang ibu kepada anaknya."(HR. Bukhari & Muslim)
Bayangkan seorang ibu yang begitu menyayangi anaknya. Bahkan ketika anak itu nakal atau melanggar nasihatnya, sang ibu tetap mencintainya. Begitu pula, Allah tidak serta-merta mencabut nikmat-Nya hanya karena kita pernah mengecewakan-Nya. Kita tidak bangun Subuh, tetapi Allah masih memberi kita udara untuk bernapas, makanan untuk disantap, dan tubuh yang tetap sehat untuk menjalani hari.
ADVERTISEMENT
Kesempatan untuk Kembali
Allah tidak hanya mencintai, tetapi juga memberi kesempatan kepada kita untuk kembali. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri. Setiap pagi adalah tanda bahwa Allah masih memberi kita waktu untuk bertaubat dan memperbaiki ibadah kita.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatua" (QS. Al-A'raf: 156)
Bukankah ini bukti bahwa Allah tidak pernah menutup pintu bagi hamba-Nya? Bahkan ketika kita gagal hari ini, kita masih bisa mencoba lagi esok hari. Selama masih diberi kesempatan hidup, berarti Allah masih menunggu kita untuk kembali mendekat kepada-Nya.
Jangan Balas Cinta Allah dengan Kealpaan
Ketika seseorang begitu mencintai kita, tidakkah kita ingin membalas cintanya? Allah tidak membutuhkan kita, tetapi kita yang membutuhkan-Nya. Maka, marilah kita berusaha membalas cinta-Nya dengan cara yang paling sederhana: bangun untuk memenuhi panggilan-Nya di waktu Subuh.
ADVERTISEMENT
Bukan karena kewajiban semata, tetapi sebagai wujud syukur dan cinta kita kepada Allah yang tak pernah meninggalkan kita, bahkan ketika kita lalai terhadap-Nya.
Adakah cinta yang lebih setia dan tulus dari cinta Allah? Tidak ada. Maka, jangan sia-siakan kesempatan yang masih Allah berikan. Mari berusaha menjadi hamba yang lebih baik, sedikit demi sedikit, mulai dari bangun untuk menyambut Subuh dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.