Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berburu Kerang Bukur di Saluran Irigasi Wilayah Situs Manusia Purba Sangiran
17 Oktober 2024 18:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ellisa Nur Arifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Musim kemarau malah menjadi sumber rejeki syarakat yang ada di sekitar Wilayah Situs Manusia Purba Sangiran. Musim kemarau ini merupakan waktu yang sangat cocok untuk berburu kerang bukur. Karena pada musim ini, saluran irigasi dalam kondisi surut membuat kerang bukur lebih mudah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Masyarakat setempat memanfaatkan kondisi ini untuk mengumpulkan kerang bukur yang akan digunakan sebagai sumber makanan dan pendapatan tambahan.
Unik dan menarik bukur menjadi sebutan hewan sejenis kerang yang ditemukan di Saluran Irigasi sekitar Desa Krikilan. Tidak semua daerah dapat ditemui kerang sejenis ini, apalagi di Saluran irigasi.
Kerang bukur memiliki filosofi dalam budaya masyarakat Krikilan. Dari kata “Bukur”, yang berarti budaya akur. Kerang bukur dianggap sebagai simbol menjaga keakuran atau kerukunan warga Desa Krikilan.
Berburu kerang bukur adalah aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan warga Desa Krikilan, terutama oleh ibu-ibu. Ibu-ibu ini selalu meluangkan waktunya untuk berburu kerang bukur.
Dengan membawa alat-alat tradisional seperti ember, karung, eyekan, senter, dan kain gendong warga sangat semangat berburu kerang bukur.
ADVERTISEMENT
Kerang bukur ini dapat ditemukan di antara pasir dan batu-batu kerikil di dasar Saluran irigasi. Para warga rela menyusuri sepanjang saluran irigasi untuk bisa mengetahui titik yang terdapat kerang bukur. Bahkan warga rela masuk ke terowongan-terowongan saluran irigasi yang gelap untuk bisa mendapatkan kerang bukur yang lebih banyak.
Setelah kerang bukur terkumpul banyak, kerang dipilah dan dibersihkan. Kerang yang ditemukan dibersihkan dari kotoran dan pasir yang menempel. Kerang yang berukuran besar dan berukuran kecil dipisahkan untuk dijual dengan harga yang berbeda-beda.
Kerang bukur di rebus hingga cangkang kerang membuka, kemudian diambil isinya. Pengambilan isi dari kerang ini harus satu persatu sehingga membutuhkan kesabaran dan sangat menguras waktu.
Hasil penjualan kerang bukur ini juga sangat lumayan. Harga dari kerang bukur ini tergantung kapasitas wadahnya. Dalam satu wadah ceting kerang bukur menta bisa dijual dengan harga sekitar Rp.50.000.00 terkadang bisa lebih tergantung harga yang diminta dari penjual, apabila dijual dengan bungkusan daun jati dijual dengan harga Rp. 5000.00
ADVERTISEMENT
Tak hanya kerang bukur mentah saja yang dijual, kerang bukur yang sudah menjadi olahan makananpun juga dijual, malah harganya pun lebih tinggi. Satu bungus daun pisang kecil dijual dengan harga Rp. 2000.00
Terkadang jumlah permintaan bukur tidak dapat terpenuhi secara maksimal, karena memang buikur ini musiman dan jumlahnya terbatas.
Kerang bukur ini biasanya apabila dalam bentuk mentah, dijual kerumah-rumah warga sekitar yang berminat, karena tidak semua warga ikut berburu kerang bukur. Namun apabila dalam bentuk olahan seperti kentaki, kerang bukur ini biasanya dititipkan di warung-warung terdekat.
Tak heran jika banyak ibu-ibu yang suka berburu kerang bukur, karena hasil penjualannya juga sangat menguntungkan.
Olahan makanan berbahan dasar bukur dimasak menjadi makanan khas yang disajikan dalam kegiatan kebudayaan masyarakat Krikilan. Makanan ini sering disajikan pada acara-acara penting seperti Pasar budaya yang diadakan di Desa Krikilan.
ADVERTISEMENT
Kerang bukur dijadikan sebagai ikon kuliner khas Sangiran. Olahan kerang bukur ini memiliki rasa yang khas dan tekstur yang unik, sehingga banyak wisatawan yang tertarik untuk mencicipinya.
Tak jarang kerang bukur ini malah dijadikan sebagai oleh-oleh pengunjung wisata Situs Manusia Purba Sangiran. Desa Krikilan dapat menjadi destinasi wisata kuliner yang menarik bagi pengunjung.
Dengan demikian, berburu kerang bukur di wilayah sekitar Situs Manusia Purba Sangiran bukan hanya merupakan kegiatan ekonomi saja, tetapi juga menjadi bagian dari kebudayaan dan tradisi masyarakat Krikilan.