Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pendidikan Akuntan Berbasis Kompetensi di Era Digital
4 November 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Mohammad Arifano Nawfal Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu akuntansi? Sejumlah tahapan di mulai dari identifikasi, pencatatan, dan komunikasi peristiwa suatu ekonomi pada entitas yang diberikan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan (Kieso, Weygandt, and Warfield 2014). Akuntansi terdiri dari tiga kegiatan dasar yaitu mengidentifikasi, mencatat, dan mengomunikasikan peristiwa ekonomi suatu organisasi kepada pengguna yang berkepentingan (Weygandt, Kimmel, and Kieso 2019).
ADVERTISEMENT
Di era digital yang terus berkembang, perkembangan teknologi telah mempermudah segala aktivitas manusia. Salah satu teknologi yang telah berkembang pesat yaitu teknologi informasi. Teknologi informasi memiliki pengaruh besar dalam penggunaan dan analisis data keuangan, baik dalam pengelompokan, pengumpulan maupun pelaporan. Tentu ini berkaitan dengan akuntansi, perubahan teknologi membuat para akuntan untuk menambah keahlian dan kompetensi agar tetap kompetitif.
Mengapa para akuntan harus menambah kompetensi agar tetap kompetitif? Menurut Meydawati (2019), komputer pada dasarnya merupakan suatu pemroses data (data processor) yang dapat melakukan perhitungan secara besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika atau operasi logika tanpa campur tangan manusia untuk mengoperasikannya selama pemrosesesan tersebut.
Sistem informasi keuangan yang angka dan transaksi akuntansinya harus dicatat oleh akuntan sekarang dapat dikerjakan dengan perangkat lunak. Dengan alasan itu, banyak pekerjaan rutin yang dahulu memerlukan keterampilan manual kini dapat digantikan oleh mesin.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, penghitungan laporan keuangan bulanan atau tahunan yang dulunya membutuhkan waktu dan ketelitian kini bisa diselesaikan dalam hitungan waktu menitan dan upaya yang cukup kecil dengan bantuan teknologi. Dengan adanya otomatisasi ini, beberapa posisi akuntan, khususnya yang bersifat administratif, mulai terancam.
Pendidikan akuntansi jelas memainkan peran penting dalam persiapan calon akuntan untuk menghadapi kemajuan teknologi informasi yang mana sisi teknis semakin penting serta kemampuan analisis yang diperlukan.
Akuntan perlu memahami dan menguasai teknologi yang relevan, termasuk software akuntansi, big data, analisis data, artificial intelligence (AI). Serta tata cara menggunakan teknologi blockchain, kecerdasan buatan dan machine learning. Semua perkembangan ini menjadikan pendidikan akuntansi sebagai komponen fundamental untuk membentuk akuntan yang kompeten dan punya daya saing untuk menghadapi perubahan zaman.
Kompetensi Akuntan yang Diperlukan di Lapangan
ADVERTISEMENT
Perubahan zaman yang semakin berkembang telah membawakan kebutuhan lapangan kerja yang berbeda. Oleh karena itu, kompetensi yang sesuai kebutuhan di lapangan melalui pendidikan. Seperti:
1. Pemahaman teknologi digital
Pemahaman dasar mengenai alat-alat digital seperti blockchain, software akuntansi, big data, dan kecerdasan buatan (AI) merupakan hal dasar yang harus dimiliki calon akuntan pada era digital. Dengan menggunakan alat-alat seperti ini, pekerjaan dasar para akuntan telah terotomatisasi sehingga bisa berfokus pada perkerjaan yang lebih kompleks.
2. Adaptasi terhadap perubahan
Di era digital yang makin berkembang, para akuntan harus memiliki kemampuan untuk mengikuti perubahan teknologi dan regulasi. Pendidikan akuntansi perlu membekali calon akuntan untuk mempelajari hal baru, seperti pelatihan menggunankan perangkat lunak terbaru supaya dijadikan bagian pendidikan berkelanjutan untuk calon akuntan.
ADVERTISEMENT
3. Kompetensi penggunaan teknologi informasi (IT)
Kompetensi yang dibutuhkan para akuntan untuk tidak kalah saing, salah satunya adalah pengetahuan dan keterampilan teknologi informasi. Hal ini meliputi pemahaman dasar tentang blockchain, data mining, dan pengelolaan database, serta kemampuan analisis data. Kompetensi ini dibutuhkan supaya calon akuntan dapat meningkatkan peran di Perusahaan.
Tantangan Para Akuntan di Masa Depan
Perkembangan digitalisasi dapat memberikan manfaat pada para akuntan untuk bekerja, tetapi perkembangan digitalisasi juga membawa tantangan untuk para akuntan, maka para akuntan perlu meningkatkan kompetensi. Berikut tantangannya:
1. Perkembangan alat-alat yang menggantikan peran akuntan
Big data telah mengambil alih pekerjaan dasar seorang akuntan, yaitu mencatat, mengolah, dan memilah berbagai jenis transaksi dengan akurat dan efisien. Tentu perusahaan akan memilih opsi ini dibanding memakai tenaga akuntan yang berkemungkinan mengalami human error. Dikutip dari (Ariyani 2023).
ADVERTISEMENT
2. Risiko keamanan data informasi.
Ketika perangkat teknologi seperti blockchain, big data, dan artificial intelligence (AI) digunakan, di mana saat menggunakan alat-alat tersebut, sekaligus memberikan data kita kepada mereka sehingga penggunaan teknologi digital meningkatkan risiko keamanan data dan privasi. Oleh karena itu, akuntan harus menguasai konsep pengamanan data dan harus memahami pentingnya integritas, kejujuran, dan kerahasiaan informasi klien.
3. Semakin tinggi kompleksitas regulasi
Peraturan keuangan yang mencakup akuntansi dan perpajakan terus berkembang untuk mengikuti perkembangan teknologi. Sebagai contoh, pada 2023 ada regulasi yang mengharuskan perusahaan menjaga data keuangan dalam bentuk digital. Alhasil, ini memerlukan pembaruan sistem akuntansi yang kompleks.
Peran Lembaga Pendidikan dalam Menyiapkan Akuntan Di Era Digital
Lembaga pendidikan juga perlu beradaptasi dengan zaman untuk mempersiapkan calon akuntan. Kebutuhan lapangan di era digital tentu berkaitan dengan teknologi terkini. Dengan demikian, diperlukan perubahan materi pendidikan yang diberikan pada calon akuntan:
ADVERTISEMENT
1. Penerapan kurikulum yang memenuhi kebutuhan di lapangan
Perguruan tinggi perlu memastikan bahwa apa yang mereka sampaikan kepada calon akuntan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan terkini di lapangan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara program magang, studi kasus atau simulasi praktis yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
2. Pelatihan skill digital
Era digital berarti pemanfaatan teknologi digital akan semakin meningkat. Artinya, para akuntan juga dapat menggunakan alat digitalisasi. Lembaga pendidikan perlu menyelenggarakan pelatihan beberapa perangkat lunak untuk akuntansi, analisis data, serta teknologi lainnya. Hal ini dapat membekali mahasiwa untuk memiliki keterampilan saat mereka bekerja di lapangan era digital.
3. Pengembangan Soft Skills
Selain keterampilan teknis, keterampilan interpersonal seperti komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah juga dibutuhkan. Akuntan mesti mempresentasikan temuan mereka kepada manajemen atau pemangku kepentingan lainnya dan harus mampu dengan cara yang mudah dipahami (Afif and Arifin 2022). Untuk alasan itu, kurikulum akuntansi harus mencakup lebih banyak mata kuliah yang akan membantu mahasiswa mengasah keterampilan interpersonal mereka.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa tantangan dan langkah yang dibutuhkan di atas, pendidikan akuntansi perlu bersikap responsif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi informasi. Pendidikan akuntansi perlu adaptif dengan dinamika perubahan teknologi dalam hal teknologi informasi.
Selain memiliki pengetahuan dasar di bidang akuntansi, mahasiswa akuntansi juga perlu memiliki keterampilan teknologi yang relevan, keterampilan analisis data yang baik, keterampilan sosial yang baik, serta standar etika profesional.
Sehingga nantinya lulusan akuntansi tidak hanya memiliki pengetahuan dasar akuntansi, tetapi juga keterampilan teknologi, kemampuan analisis data, interpersonal yang baik dan integritas profesional. Dengan mengintegrasikan teknologi dan metode pembelajaran yang adaptif, lembaga pendidikan dapat mencetak akuntan yang kompetitif, inovatif dan berkompeten untuk menghadapi berbagai tantangan di era digital.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Afif, Naufal, and Azizah Hasna Arifin. 2022. “KESIAPAN KERJA MAHASISWA AKUNTANSI DI ERA DIGITAL: CUKUPKAH HANYA HARD SKILLS?” KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi 14. https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna/article/view/4772/3738.
Ariyani, Aprilia Herlina. 2023. “Tantangan Dan Peluang Akuntansi Di Era Digital.” Kompasiana.Com, 2023. https://www.kompasiana.com/apriliaherlina/6519a48bae1f073d6b50c582/tantangan-dan-peluang-akuntansi-di-era-digital.
Kieso, Donald E, Jerry J Weygandt, and Warfield. 2014. Intermediate Accounting. IFRS. George Hoffman.
Meydawati, and Vera. 2019. “Sistem Pakar Mendiagnosa Kerusakan Komputer Pada Hardware Berbasis Android Mobile Dengan Metode Naïve Bayes Classifier ( Nbc ).” Pelita Informatika, 80–275.
Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, and Donald E. Kieso. 2019. Financial Accounting. 4th ed.
Mohammad Arifano Nawfal Akbar, Mahasiswa (s1) Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.