Konten dari Pengguna

Dampak Positif Merdeka Belajar

Arif Yudistira
Peminat Dunia Pendidikan dan Anak. Penulis Buku Momong (2022). Pengasuh SD Muhammadiyah MBS Prambanan
30 Maret 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arif Yudistira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Website SMK PGRI  Jombang
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Website SMK PGRI Jombang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program Kurikulum Merdeka yang telah dirintis oleh Nadiem Makarim ternyata disambut baik oleh sekolah maupun lembaga pendidikan. Kurikulum merdeka dengan program Merdeka Belajarnya dianggap sesuai dengan perkembangan zaman dan juga tidak memaksa sekolah yang belum siap menerapkan kurikulum ini. Mulanya, sebagai kurikulum baru, tentu saja guru turut bergejolak dan kaget dengan kurikulum ini. Namun setelah mereka mempelajari dan juga mengikuti pelatihan implementasi kurikulum merdeka, guru pun banyak yang merasakan manfaat dari program Merdeka Belajar.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2023, Platform Merdeka Mengajar telah digunakan 3.450.856 guru. Sementara itu, Implementasi Kurikulum Merdeka telah dipraktikkan di 225.400 sekolah di seluruh Indonesia. Dan sudah lebih dari 774 ribu guru yang mengunggah bukti karya di PMM (Kemendikbudristek,2024).
Karakteristik kurikulum merdeka adalah penguatan tiga hal pokok. Pertama, kurikulum merdeka mengajak sekolah untuk bertranformasi menjadikan sekolah adaptif terhadap teknologi. Kedua, kurikulum merdeka menguatkan kembali peranan guru sebagai penggerak atau motor pendidikan. Ketiga, kurikulum merdeka berpusat pada gaya belajar milenial yang sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin dinamis.
Melalui platform Merdeka Mengajar, kurikulum merdeka mengajak guru untuk adaptif terhadap perkembangan zaman. Jika selama ini guru dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari dunia internet dan transaksi digital, maka kurikulum merdeka mengajak guru untuk menggunakan, memanfaatkan serta mengembangkan pembelajaran melalui platform aplikasi Merdeka Mengajar.
ADVERTISEMENT
Pendidikan menurut Nadiem harus mampu beradaptasi dengan zaman digital. Melalui Platform Merdeka Mengajar, guru diajak untuk berkontribusi, berkarya, dan berinovasi melalui Platform Merdeka Mengajar. Selain berfungsi sebagai ruang pembelajaran dan pengembangan kompetensi guru, Platform Merdeka Mengajar dikemas sebagai ruang berkarya bagi guru. Mereka bisa mengunggah karya mandiri mereka melalui Platform itu agar menginspirasi, saling memberi masukan dan saling belajar bersama dengan guru lain di seluruh Indonesia.
Dampak dari media ini tidak hanya sebagai ruang bertemu antar guru di seluruh Indonesia, tetapi juga membentuk komunitas belajar yang bisa digunakan untuk saling belajar dan berkembang bersama. Nadiem meyakini, komunitas belajar bagi para guru inilah yang kelak menjadikan pendidikan Indonesia makin maju.
Selain itu, melalui program Guru Penggerak, guru-guru di Indonesia diajak untuk menguatkan empat kompetensi dasar guru, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian.
ADVERTISEMENT
Guru Penggerak dianggap sebagai prototype guru yang mau dan mampu menjadi motor penggerak di sekolah masing-masing, terus berinovasi dan belajar, serta menjadi agen pembaharu dan agen kurikulum merdeka. Melalui Guru Penggerak inilah, kurikulum merdeka bisa ditransformasikan kepada para guru di seluruh Indonesia dengan lebih cepat dan lebih mudah.
Sebagai garda depan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak memang digagas, dirancang dan dituntut untuk cepat responsif terhadap perkembangan isu dunia pendidikan terkini, serta dituntut lebih kreatif dan inovatif sehingga dunia pendidikan bisa lebih maju dan dinamis.
Harapan dari Guru Penggerak ini, guru bisa lebih kompeten dalam merancang pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing dan karakter siswa (peserta didik).
ADVERTISEMENT
Adaptif
Contoh Aksi Nyata di Platform Merdeka Mengajar
Kurikulum Merdeka sengaja dirancang untuk generasi yang akrab dengan teknologi digital. Melalui kurikulum ini, guru dan peserta didik, diajak untuk berkolaborasi, terintegrasi dan saling menguatkan dalam pembelajaran dan pengajaran di sekolah. Sekolah, dengan kurikulum merdeka ini, dituntut untuk menguatkan kompetensi guru dan juga siswa agar mencapai pendidikan yang maksimal. Optimalisasi pendidikan ini dirancang sesuai kemampuan dan kecenderungan peserta didik.
Belajar, dan proses belajar dimulai dari keinginan dan minat peserta didik. Dengan kemerdekaan yang didapat dalam proses pendidikan di kurikulum merdeka, guru dan siswa bisa memperdalam, memilih pembelajaran yang dirancang berdifferensiasi. Artinya, pembelajaran dirancang dengan pembelajaran aktif, komprehensif sesuai minat siswa.
Adaptasi pembelajaran berbasis digital ini dituntut mampu menguatkan nilai berpikir kritis, komprehensif dan juga siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang mencerminkan pelajar pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, memiliki budi pekerti yang luhur dan berkepribadian serta memiliki karakter yang kuat.
ADVERTISEMENT
Implementasi Kurikulum Merdeka yang selama ini telah dijalankan oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia telah membawa dampak positif yang membawa perubahan pengajaran, interaksi guru dan peserta didik serta pola pembelajaran yang progresif.
Perubahan itu nampak pada kemandirian sekolah merancang pembelajaran yang mandiri, kolaboratif, komprehensif sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Selain itu, guru juga memiliki perubahan yang signifikan yakni dalam peningkatan kompetensi. Guru semakin mandiri menguatkan kompetensi pedagogi dan profesional untuk menyusun pembelajaran yang sesuai kebutuhan anak dan juga yang sesuai dengan kemajuan zaman.
Sementara dari segi peserta didik, peserta didik menjadi termotivasi untuk bertransformasi dengan manajemen sekolah, pola pengajaran guru yang interaktif serta inovatif dan dinamis. Inilah yang hendak disasar dari kurikulum merdeka. Sehingga sekolah dan juga peserta didik bisa mencapai percepatan dan peningkatan pendidikan yang berkualitas.
ADVERTISEMENT