Konten dari Pengguna

Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka

Arif Yudistira
Peminat Dunia Pendidikan dan Anak. Penulis Buku Momong (2022). Pengasuh SD Muhammadiyah MBS Prambanan
23 Februari 2022 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arif Yudistira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nadiem Makarim menyampaikan tentang Merdeka Belajar. Sumber gambar poskita.co
Belum lama guru dan murid bisa bersua kembali di pembelajaran tatap muka terbatas, kini mereka harus rela kembali menjalani pembelajaran daring. Ganasnya virus omricon memang tidak bisa disepelekan.
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus omricon yang cepat dan membuat banyak korban berjatuhan kembali membuat pemerintah harus segera mengambil kebijakan untuk kelancaran pendidikan di Indonesia.
Sekolah pun harus bersiap untuk beradaptasi dengan situasi terkini. Sekolah tidak bisa sekadar mengambil kebijakan tanpa pertimbangan matang kesehatan guru dan murid.
Virus yang kini hidup bersama kita berdampingan dengan kita harus disiasati agar tidak memakan korban terus-menerus. Pemerintah pun menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk menekan laju pergerakan virus.
Pendidikan kita telah mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat adanya pandemi. Pemerintah menelorkan berbagai kebijakan untuk menghindari loss learning dan mensiasati pendidikan kita di masa depan.
Interaksi yang kurang efektif melalui daring, sampai dengan problem di masyarakat akar rumput membuat pemerintah harus merancang kurikulum yang sesuai dengan situasi pandemic.
ADVERTISEMENT
Nadiem Makarim sudah meluncurkan program merdeka belajar yang memiliki turunan kebijakan di lingkup SD,SMP, SMA dan SMK hingga perguruan tinggi.
Salah satu yang menjadi sorotan kebijakan Nadiem adalah meniadakan UN dengan mengganti dengan Assesment Nasional. Kebijakan menghapus UN sebenarnya sudah menjadi tuntutan yang muncul di masyarakat.
Ketiadaan UN memang menuntut sekolah dan juga berbagai pelaku pendidikan di daerah untuk mengoptimalkan segenap dan segala kemampuannya untuk mewujudkan pendidikan yang diharapkan.
Pada tingkatan SMA, kebijakan merdeka belajar diwujudkan dengan menghapus peminatan jurusan IPA dan IPS. Anak-anak diharapkan bisa merdeka dalam belajar secara sungguh-sungguh memilih materi atau pelajaran sesuai dengan kesenangan mereka.
Di tingkat SMK, Kemendikbudristek telah membuat SMK Pusat Keunggulan yang didesain agar lebih terintegrasi dengan industry. Langkah ini untuk mendesain pendidikan vokasi agar lebih terhubung dengan industri.
ADVERTISEMENT
Dalam lingkup perguruan tinggi, kebijakan kampus merdeka sedikit banyak telah mengubah mindset kampus menjadi kampus yang lebih kompetitif dan kontributif terhadap masyarakat.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Nadiem Makarim mengatakan setidaknya ada tiga keunggulan kurikulum merdeka. Pertama, materi yang diajarkan di kurikulum merdeka lebih sederhana dan esensial. Anak-anak mendapatkan materi yang lebih sederhana dalam kurikulum merdeka ini dan disesuaikan dengan jenjang kompetensi sesuai tingkat satuan pendidikan mereka.
Kedua, kurikulum merdeka lebih merdeka. Dalam tingkat satuan pendidikan SMA misalnya, siswa bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat peserta didik.
Ketiga, kurikulum merdeka lebih interaktif dan lebih relevan. Kurikulum merdeka memang didesain agar siswa dan guru lebih interaktif. Pusat pembelajaran tidak lagi di guru, dan siswa sangat bisa berkreasi dan mengembangkan pemikiran mereka lebih luas. Kurikulum ini juga dirancang dengan berbasis karya atau proyek. Karya siswa akan difasilitasi dan diberi ruang lebih luas dalam pembelajaran di kurikulum merdeka.
ADVERTISEMENT
Pergantian kurikulum memang tidak selalu mudah. Guru tetap menjadi sentra dalam perubahan kurikulum. Sementara masih banyak guru dan kepala sekolah yang masih belum sepenuhnya memahami cara kerja kurikulum merdeka dan bagaimana implementasinya diterapkan di sekolah masing-masing.
Sudah tercatat ada sekitar 2500 sekolah di Indonesia bergabung untuk menjalankan program sekolah penggerak yang menerapkan kurikulum merdeka di tingkat satuan pendidikan.
Kita berharap semua guru dan kepala sekolah di tingkat satuan pendidikan bisa bergerak bersama dengan kurikulum merdeka.
Tantangan
Sebagai kurikulum baru, kurikulum merdeka dikritik oleh berbagai kalangan baik dari pengamat pendidikan maupun praktisi di tingkat sekolah. Urgensi perubahan kurikulum dinilai belum begitu mendesak.
Perubahan kurikulum memang memerlukan kesiapan baik dari sisi masukan dari masyarakat atau kesiapan teknis. Kurikulum merdeka memang sudah dirancang sejak sekitar tahun 2021. Kurikulum ini semula memang dirancang sebagai siasat untuk menghadapi pandemi. Kurikulum merdeka seiring berjalannya waktu hendak dirancang sebagai kurikulum yang disesuaikan dengan perubahan zaman saat ini.
ADVERTISEMENT
Penguatan pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka aka nada di pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila diharapkan mampu menjadi materi dan pelajaran yang bisa membuat peserta didik lebih menerapkan pendidikan karakter di sekolah maupun masyarakat pada umumnya.
Kemampuan guru dan kepala sekolah pada akhirnya akan diuji dan dipertaruhkan dalam kurikulum merdeka. Bila kurikulum merdeka ini diterapkan dengan sungguh-sungguh, saya percaya setiap daerah akan menampilkan keunggulan serta potensi masing-masing sekolah.
Sekolah akan memiliki kreasi dan tantangan tersendiri dalam mengemas bagaimana mereka akan berhadapan dengan kekhasan pendidikan di lingkup kelas sampai dengan menyesuaikan dengan perkembangan pendidikan di daerah maupun di tingkat nasional.
Sebaliknya, sekolah yang dengan kemampuan sumber daya manusia yang cukup tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah maupun masyarakat .
ADVERTISEMENT
Kita tentu saja berharap, tantangan dan juga kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan “kurikulum merdeka” bisa segera teratasi. Kita tentu mengharapkan kurikulum merdeka ini bisa menjadi jalan tengah untuk menghadapi pendidikan di masa pandemi agar tidak kian merosot dan tertinggal.