Konten dari Pengguna

Sosok Penerjemah yang Saya Panggil Dewi Laoshi

ari handayani
istri seorang PNS di salah satu Kementerian di Indonesia yang juga PNS dan peserta Diklat Fungsional Diplomatik Sesdilu 75
19 November 2023 16:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ari handayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu Dewi saat bertugas dalam promosi Indonesia di Beijing, Tiongkok tahun 2021. Foto: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Dewi saat bertugas dalam promosi Indonesia di Beijing, Tiongkok tahun 2021. Foto: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Tidak pernah terlintas di benak kedua orang tuanya bahwa Dewi kecil yang saat diajak ke Beijing, Tiongkok masih berusia 2 tahun akan menjadi penerjemah bahasa Indonesia-Mandarin bagi sejumlah pemimpin negara. Sejarah hidup Dewi bermula saat kedua orang tuanya pada Agustus 1965 tiba di Beijing, Tiongkok untuk memenuhi undangan bekerja di Beijing Foreign Language Press sebagai tenaga ahli bahasa Indonesia. Tumbuh besar di ibukota Tiongkok, Dewi menempuh pendidikan di sekolah berbahasa Mandarin sejak sekolah dasar sampai menengah. Wanita bernama lengkap Dewi Irianingsih ini kemudian mengasah keahliannya di berbagai bahasa asing lain seperti Inggris, Perancis, dan Spanyol.
Ibu Dewi saat bertugas sebagai penerjemah Presiden Megawati Sukarnoputri pada saat transit di Shanghai, Tiongkok sekitar tahun 2003. Foto: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Dewi saat bertugas sebagai penerjemah Presiden Megawati Sukarnoputri pada saat transit di Shanghai, Tiongkok sekitar tahun 2003. Foto: dokumentasi pribadi
Ibu Dewi saat bertugas sebagai penerjemah Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral Indonesia-Tiongkok. Foto: dokumentasi pribadi
Puluhan tahun meninggalkan tanah air tidak membuat merah putih hilang dari dirinya. Setelah berganti-ganti pekerjaan di Tiongkok, tahun 1991 Dewi muda akhirnya menambatkan hatinya untuk bekerja di KBRI Beijing. Dengan kemampuan bahasa Indonesia yang masih fasih dan bahasa Mandarin yang cakap, Dewi memulai karir di KBRI Beijing sebagai penerjemah bahasa Indonesia-Mandarin lisan dan tulisan.
Ibu Dewi (keempat dari kiri) bersama rekan-rekan kerja di KBRI Beijing sekitar tahun 2012. Foto: dokumentasi pribadi
Selama 30 tahun lebih, pekerjaan sebagai penerjemah tidak membuatnya bosan. Berbagai pejabat Indonesia telah didampinginya mulai dari Presiden Megawati Sukarnoputri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Joko Widodo. Selain itu juga beberapa Ibu Negara, Wakil Presiden, Menteri-menteri Kabinet termasuk Menteri Luar Negeri, dan berbagai pejabat tinggi Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok.
Ibu Dewi saat bertugas sebagai penerjemah Ibu Iriana Joko Widodo dalam lawatan ke Chengdu, Tiongkok Juli 2023. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Ibu Dewi saat bertugas sebagai penerjemah Ibu Ani Yudhoyono dalam pertemuan dengan Ketua All Women Federation, Tiongkok sekitar tahun 2007. Foto: dokumentasi pribadi
Sebagai saksi hidup sejarah hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok, Dewi merasa sangat bangga bisa memberikan kontribusi bagi bangsa dan negaranya.
ADVERTISEMENT
Ibu Dewi saat bertugas sebagai penerjemah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menerima kunjungan Perdana Menteri Tiongkok, Wen Jiabao sekitar tahun 2011. Foto: xinhuanet
Perjuangan hidup sebagai seorang WNI di negara asing pastinya tidak mudah, namun suasana kekeluargaan, kekompakan dan kesabaran rekan-rekan di KBRI Beijing membuatnya betah. Di KBRI Beijing pula Dewi menemukan cinta sejatinya, seorang WNI bernama MAS Hedi Suryatna. Pernikahan mereka dikarunia dua orang putri.
Ibu Dewi bersama keluarganya. Foto: dokumentasi pribadi
Banyak hal yang bisa saya pelajari dari sosok seorang Dewi. Sikapnya yang rendah hati dan mau membantu siapa saja sangat berkesan bagi saya. Dewi Laoshi atau Ibu Guru Dewi, begitu saya biasa menyebutnya, selalu ringan tangan membantu staf-staf muda dan menurunkan ilmunya di bidang penerjemahan bahasa Indonesia-Mandarin bagi mereka yang berminat.
Beliau juga sangat aktif terlibat dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh KBRI Beijing dan pemerintah setempat dalam mempromosikan Indonesia. Selama penugasan saya di KBRI Beijing, saya merasa sangat terbantu dengan keberadaan beliau.
Penulis (kedua dari kanan) dan Ibu Dewi saat sedang melakukan promosi Indonesia di Beijing, Tiongkok, September 2021. Foto: dokumentasi pribadi
Sehat-sehat selalu dan semoga satu hari nanti kita bisa bertemu lagi, Dewi Laoshi.
ADVERTISEMENT