Konten dari Pengguna

Tantangan dan Potensi Indonesia Terhadap Energi Terbarukan

Arimian Siburian
Siswa SMA Citra Berkat
9 Januari 2025 12:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arimian Siburian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kehadiran Pesiden Prabowo Subuanto pada G20 di Brazil (Sumber: Setkab.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kehadiran Pesiden Prabowo Subuanto pada G20 di Brazil (Sumber: Setkab.go.id)
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2014, presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo menetapkan target bahwa pada tahun 2025 penggunaan energi terbarukan di Indonesia akan mencapai 23 persen. Namun, sekarang target itu gagal terlaksana dan hanya mencapai 14 persen. Pada pertemuan G20 Brazil Prabowo Subianto menyatakan bahwa target yang beliau tetapkan ialah 100 persen penggunaan energi terbarukan pada tahun 2040. Pernyataan ini menimbulkan banyak pertanyaan dari para ahli, lantaran rekam jejak yang ditimbulkan selama ini. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan polusi terparah di dunia. Pada tahun 2022, Indonesia telah menyumbang lebih dari 650 juta ton karbon dioksida, terbesar ke 7 menurut International Energy Agency. Kegagalan presiden Joko Widodo dalam mencapai target juga menjadi pertimbangan serius terhadap pernyataan presiden Prabowo. Namun, Prabowo tetap optimis lantaran Indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena memiliki SDA yang mumpuni.
Solar Panel Penggunaan Energi Surya (Sumber: MediaIndonesia.com)
zoom-in-whitePerbesar
Solar Panel Penggunaan Energi Surya (Sumber: MediaIndonesia.com)
Potensi penggunaan energi terbarukan seperti tenaga air, biomassa, panas Bumi, dll di Indonesia masih belum maksimal. Kemajuan teknologi dan perubahan kabinet kerja yang baru memberikan kesempatan baru bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Usaha yang dilakukan pemerintah seperti penambahan kebijakan seperti pada Peraturan Presiden No.112/2022 yang mengamanatkan penghapusan penggunaan batubara pada tahun 2050, Mekanisme Transisi Energi (ETM) untuk mendukung penghentian dini pembangkit listrik tenaga batubara dan pengembangan energi terbarukan, serta program Just Energy senilai $21 miliar. Penggunaan energi terbarukan merupakan mimpi yang harus direalisasikan bersamaan dengan seluruh masyarakat dunia. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki, keberhasilan Indonesia dalam mencapai 100 persen penggunaan energi terbarukan bukanlah hal yang mustahil. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan untuk mencapai Indonesia emas 2045 dan keikutsertaan Indonesia dalam membantu masalah global.
ADVERTISEMENT