Konten dari Pengguna

Gaslighting: Mengenal Manipulasi Emosi dan Cara Menghadapinya

arina sabila
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18 Desember 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari arina sabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-vector/social-anxiety-concept-illustration_10198554.htm#fromView=search&page=1&position=1&uuid=e5643029-07e3-46b6-b05e-a1876336ba20&new_detail=true
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-vector/social-anxiety-concept-illustration_10198554.htm#fromView=search&page=1&position=1&uuid=e5643029-07e3-46b6-b05e-a1876336ba20&new_detail=true
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa meragukan realitas, ingatan, atau perasaan Anda sendiri setelah berinteraksi dengan seseorang? Jika ya, bisa jadi Anda sedang mengalami gaslighting. Istilah ini merujuk pada bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat orang lain meragukan persepsi, ingatan, dan kewarasan mereka. Gaslighting tidak hanya terjadi dalam hubungan romantis, tetapi juga dalam pertemanan, keluarga, lingkungan kerja, dan situasi sosial lainnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini sering kali sulit dikenali karena pelaku gaslighting cenderung memanipulasi secara halus namun berulang, sehingga korbannya tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi. Artikel ini akan menjelaskan apa itu gaslighting, bagaimana tanda-tandanya, serta cara efektif untuk menghadapi manipulasi ini agar kesehatan mental Anda tetap terjaga.

Apa Itu Gaslighting?

Istilah gaslighting berasal dari sebuah drama panggung tahun 1938 berjudul Gas Light, yang kemudian diadaptasi menjadi film. Dalam cerita tersebut, seorang suami memanipulasi istrinya agar percaya bahwa dia kehilangan kewarasannya, antara lain dengan mengurangi cahaya lampu gas di rumah dan menyangkal perubahan tersebut terjadi.
Secara psikologis, gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional di mana seseorang dengan sengaja membuat orang lain meragukan persepsi, pikiran, atau perasaannya. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kontrol atau kekuasaan dalam hubungan tersebut. Gaslighting sering kali digunakan oleh individu dengan perilaku narsistik atau kontrol yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Menurut American Psychological Association (APA), gaslighting adalah salah satu bentuk kekerasan emosional yang dapat berdampak serius pada kesehatan mental, termasuk perasaan rendah diri, kebingungan, dan kecemasan berkepanjangan.

Tanda-Tanda Anda Mengalami Gaslighting

1. Sering Merasa Bingung dan Meragukan Diri Sendiri
Salah satu tanda paling umum dari gaslighting adalah munculnya perasaan ragu terhadap ingatan atau persepsi Anda sendiri. Anda mungkin sering mendengar kalimat seperti, "Kamu terlalu berlebihan!" atau "Itu cuma imajinasimu saja!" Kalimat ini digunakan untuk membuat Anda mempertanyakan realitas yang Anda alami.
2. Pelaku Sering Menyangkal Fakta atau Mengubah Cerita
Pelaku gaslighting cenderung menyangkal fakta atau mengubah versi cerita untuk membingungkan korbannya. Misalnya, ketika Anda mengonfrontasi mereka atas tindakan tertentu, mereka akan berkata, "Saya tidak pernah mengatakan itu," atau "Kamu salah ingat." Ini dilakukan secara berulang untuk membuat Anda merasa bingung dan tidak percaya pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Merasa Bersalah Tanpa Alasan yang Jelas
Korban gaslighting sering kali merasa bersalah atau bertanggung jawab atas situasi yang sebenarnya bukan kesalahan mereka. Pelaku menggunakan perasaan bersalah ini untuk memanipulasi dan mengendalikan perilaku korban.
4. Isolasi dari Orang Lain
Pelaku gaslighting kerap berusaha menjauhkan korban dari keluarga, teman, atau dukungan sosial lainnya. Mereka mungkin mengatakan bahwa orang-orang tersebut "tidak memahami Anda" atau "hanya ingin memengaruhi pikiran Anda." Tujuannya adalah agar korban semakin bergantung pada pelaku.
5. Penurunan Kepercayaan Diri
Manipulasi yang berulang membuat korban merasa tidak percaya diri, merasa bodoh, dan tidak mampu membuat keputusan. Hal ini berdampak pada kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan perasaan tidak berharga.

Dampak Gaslighting terhadap Kesehatan Mental

https://www.freepik.com/free-vector/angry-person-yelling-crowd_6372307.htm#fromView=search&page=1&position=11&uuid=e5643029-07e3-46b6-b05e-a1876336ba20&new_detail=true
Paparan gaslighting dalam jangka panjang dapat menyebabkan dampak yang serius terhadap kesehatan mental, di antaranya:
ADVERTISEMENT
- Gangguan Kecemasan: Perasaan bingung dan ketidakpastian terus-menerus memicu kecemasan yang berkepanjangan.
- Depresi: Rendahnya harga diri dan perasaan tidak berdaya membuat korban rentan terhadap depresi.
- Trauma Emosional: Manipulasi yang terjadi terus-menerus bisa meninggalkan luka emosional mendalam yang sulit disembuhkan.
- Gangguan Kognitif: Korban mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mempercayai intuisi mereka sendiri.
Studi dari National Domestic Violence Hotline menemukan bahwa gaslighting sering kali menjadi bagian dari pola kekerasan emosional yang berujung pada trauma psikologis.

Cara Menghadapi Gaslighting

1. Kenali Pola Gaslighting
Langkah pertama untuk melawan gaslighting adalah menyadari bahwa Anda sedang dimanipulasi. Perhatikan tanda-tanda seperti perasaan ragu terhadap ingatan sendiri, sering merasa bersalah, dan adanya upaya untuk mengisolasi Anda dari lingkungan pendukung.
ADVERTISEMENT
2. Percayai Intuisi dan Perasaan Anda
Jangan abaikan perasaan tidak nyaman atau keraguan yang muncul. Percayai intuisi Anda sebagai sinyal bahwa ada sesuatu yang salah. Menuliskan pengalaman atau situasi yang membingungkan dalam jurnal bisa membantu Anda mempertahankan perspektif yang objektif.
3. Jangan Takut Mencari Dukungan
Ceritakan pengalaman Anda kepada orang yang Anda percaya, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental. Perspektif dari pihak ketiga yang objektif dapat membantu Anda melihat manipulasi dengan lebih jelas.
4. Tetapkan Batasan yang Tegas
Belajar mengatakan "tidak" dan menetapkan batasan tegas dengan pelaku gaslighting sangat penting. Jangan biarkan mereka mengontrol cara Anda berpikir atau merasa. Tetapkan batas yang melindungi kesehatan mental Anda.
5. Cari Bantuan Profesional
ADVERTISEMENT
Jika gaslighting telah berdampak signifikan pada kesejahteraan mental Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis. Terapi dapat membantu Anda memulihkan kepercayaan diri, mengidentifikasi pola manipulasi, dan membangun mekanisme koping yang sehat.

Kesimpulan

Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional yang berbahaya dan dapat merusak kesehatan mental dalam jangka panjang. Meskipun sulit dikenali, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda gaslighting agar bisa melindungi diri. Menetapkan batasan tegas, percaya pada intuisi, serta mencari dukungan dari orang terdekat atau profesional adalah langkah efektif untuk menghadapi manipulasi ini.
Jangan pernah meragukan realitas atau perasaan Anda hanya karena seseorang mencoba memutarbalikkan fakta. Ingatlah, Anda berhak untuk merasa aman, didengar, dan dihargai.
Referensi
1. Stern, R. (2018). The Gaslight Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Life.
ADVERTISEMENT
2. American Psychological Association. (2021). "Understanding Emotional Manipulation and Gaslighting."
3. Johnson, R. A., & Hoffman, L. (2019). "Gaslighting in Relationships: Recognizing and Resisting." Journal of Interpersonal Violence.
4. Healthline. (2021). "How to Recognize Gaslighting and Protect Your Mental Health."