Pengaruh Digital Use Dalam Kehidupan

arindanvts
mahasiswa ilmu komunikasi UMY
Konten dari Pengguna
22 Januari 2021 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari arindanvts tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto : pm360online.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto : pm360online.com
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun kebelakang perkembangan teknologi mengalami peningkatan yang sangat pesat, inovasi dan kecanggihan yang ditawarkan sangat membantu untuk kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Perkembangan teknologi yang hebat ini mulai berkembang saat memasuki era Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 sendiri adalah otomatisasi sistem produksi menggunakan teknologi dan data besar, dimana dalam proses produksi tersebut telah menggunakan teknologi baru seperti Internet of Things (IoT). Singkatnya, Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang menggabungkan antara teknologi cyber dan teknologi otomatis tanpa memerlukan kinerja manusia dalam pengaplikasiannya. Saat ini Indonesia mulai memasuki era Revolusi Industri 4.0, yang kehidupan masyarakatnya sehari-hari tidak dapat lepas dari dunia digital atau internet. Masyarakat Indonesia terutama generasi Z yang lahir antara tahun 1998-2010, hampir 93,7% akrab dengan adanya internet. Mereka menggantungkan kehidupan sehari-harinya dengan internet, menjadikannya sebagai sesuatu yang tidak dapat untuk ditinggalkan. Penggunaan internet menjadi berlebihan dan tidak baik. Hal tersebut yang memunculkan perlunya Digital Intelligence. Digital Intelliegence adalah gabungan kemampuan sosial, emosional, dan kognitif yang memungkinkan individu menghadapi tantangan, memanfaatkan, dan mampu beradaptasi dengan tuntutan kehidupan digital. Salah satu aspek dari Digital Intelligence yaitu Digital Use dimana dalam penggunaan teknologi seseorang harus mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dengan penggunaan teknologi dan memunculkan penggunaan teknologi yang sehat oleh masyarakat sehingga dapat mengambil manfaat dari adanya perkembangan teknologi dengan sebaik mungkin.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, kehidupan masyarakat Indonesia khususnya generasi Z saat ini tidak dapat terlepas dari yang namanya teknologi terutama internet. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi masyarakat usia muda paling banyak diantara negara-negara dunia dengan rata-rata usia 29,7 tahun dibawah rata-rata dunia dengan usia 30,9 tahun. Dengan banyaknya masyarakat usia muda di Indonesia yang melek terhadap internet, menjadikannya sebagai teman keseharian. Mereka menggunakan internet dimana dan kapan saja. Contohnya saat berkumpul bersama teman ataupun keluarga, perhatian mereka tidak dapat terlepas dari internet yang ada dalam telepon genggam masin-masing. Menurut sumber dari Global Web Indext, Indonesia merupakan salah satu negara pengakses internet tertinggi di dunia dengan persentase sebesar 64% atau sama dengan 174 juta orang, menjadikan Indonesia menempati pertumbuhan internet tertinggi ke tiga di dunia dengan persentase sebesar 17% dalam satu tahun terakhir, angka tersebut sama dengan 25,3 juta pengakses internet baru dalam setahun.
ADVERTISEMENT
Dengan data diatas menjadikan konsumsi masyarakat terhadap internet seperti kebutuhan pokok, bahkan penggunaannya menjadi tidak terkontrol. Rata-rata penggunaan internet dalam sehari mencapai kurang lebih 8 jam, artinya penggunaan internet mencapai setengah waktu sadar sendiri (16 jam sehari). Ada dampak yang disebabkan dari penggunaan internet secara berlebih. Pertama, dapat menjadikan pribadi seseorang cenderung apatis terhadap lingkungan sekitar karena adanya penurunan interaksi sosial akibat dominasi percakapan digital. Kedua, dengan berkurangnya interaksi sosial menjadikan seseorang lebih senang menyendiri dan membentuk pribadi yang individualis. Ketiga, menurunkan nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Keempat, adanya kecanduan terhadap internet. Menurut Young dalam (Dewi & Trikusumaadi, 2017) aspek-aspek kecanduan terhadap internet meliputi beberapa hal berikut: perhatian tertuju pada aktivitas online, bermain internet untuk mendapat kepuasan, tidak dapat mengontrol kegiatan internet, merasa gelisah dan lekas marah saat mengurangi kegiatan berinternet, menjadikan internet sebagai cara untuk melepaskan diri dari berbagai permasalahan atau melepaskan diri dari perasaan tidak menyenangkan, dan berani mengambil resiko kehilangan hubungan dengan orang terdekat, pekerjaan, pendidikan atau karir. Kelima, menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh. Mereka yang menggunakan internet secara berlebih dapat menimbulkan gangguan gizi. Karena terlalu terfokus pada internet sehingga memiliki kebiasaan makan tidak teratur, dan juga menimbulkan gejala penyumbatan pembuluh darah sekaligus penggumpalan darah akibat berjam-jam menggunakan posisi duduk yang sama. Dampak dari timbulnya penggunaan internet secara berlebih tentunya merupakan hal yang berbahaya dan tidak dapat dianggap remeh. Penggunaan teknologi internet memang tidak ada salahnya, namun disamping itu perlunya pembatasan waktu dalam menggunakannya. Penggunaan internet dilakukan untuk hal-hal yang diperlukan saja agar kehidupan bersosial tidak terganggu dan seimbang. Penggunaan yang seimbang juga menjadikan internet yang sehat dan kehidupan lebih berkualitas.
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi internet telah banyak mengubah pola hidup dan budaya manusia dalam bekerja, belajar, berkomunikasi dan aspek lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari konten-konten yang ada di dalamnya baik konten negatif maupun konten positif. Namun, sekarang ini internet lebih banyak dipenuhi dan digunakan untuk konten negatif. Pengaruh konten negatif seperti tersebarnya gambar porno, perjudian, pelecehan, penipuan dan pencemaran nama baik sering kita jumpai. Dengan banyaknya konten negatif yang tersebar menyebabkan internet menjadi teknologi yang tidak sehat. Sebagai pengguna internet, tentunya harus bisa mengatasi dan menghindari hal negatif dan menggunakan internet secara sehat. Penggunaan internet secara sehat dan aman perlu dikenalkan semenjak dini melalui Pembelajaran Etika Berinternet Secara Sehat (Cyber Ethics), hal ini diperlukan untuk menghindari kebiasaan yang tidak bagus di dunia nyata akan terbawa di dunia maya dan menimbulkan kembali efek negatif. Cyber Ethics termasuk dalam kajian etika terapan atau etika khusus. Menurut Richard A. Spinello (2004), etika cyber di definisikan sebagai penerapan etika yang menjelaskan tentang moral, hukum, dan isu sosial dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Dengan demikian, etika cyber atau etika internet tidak sekedar membahas tentang cara penggunaan internet yang baik, aman, dan santun tetapi mengkaji permasalahan-permasalahan moral, hukum, dan isu-isu sosial yang berhubungan dengan penggunaan teknologi internet sebagai penunjang interaksi antar manusia.
ADVERTISEMENT
Teknologi internet memiliki akses kebebasan yang tidak terbatas bagi penggunanya. Arti kebebasan disini yang sering kali disalah gunakan oleh pengguna internet. Mereka berpandangan bahwa kebebasan dalam menggunakan internet berarti bebas sebebasnya dalam penggunaanya tanpa memikirkan etika, privasi, dan kenyamanan orang lain. Karena hal tersebut, kejahatan-kejahatan internet sering terjadi contohnya Cyberbullying. Peran orang terdekat ataupun orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah penggunaan internet secara tidak sehat agar menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penggunaan internet yang tidak sehat. Pertama, diperlukannya pemahaman kepada pengguna internet tentang pengertian internet sehat dan bahaya terhadap konten-konten negatif yang ada di internet. Kedua, perlu adanya aturan dalam penggunaan internet. Aturan ini mencangkup situs apa saja yang dapat dan tidak dapat diakses dan konsekuensinya. Ketiga, ajarkan untuk melindungi privasi. Hindari memberikan nama, nomor telepon, atau foto tanpa izin. Hal ini sering kali digunakan untuk menyalah gunakan informasi pribadi seseorang. Keempat, adanya software parental. Software ini untuk mencegah seseorang sengaja atau tidak sengaja membuka atau melihat berbagai konten yang tidak layak yang terdapat dalam situs internet. Selain itu seorang pengguna internet perlu memiliki kecerdasan literasi dalam mengakses internet. Kecerdasan literasi dinilai sebagai sikap kritis dan selektif. Dengan kecerdasan tersebut , diharapkan seseorang dalam menggunakan internet lebih skeptis, tidak mudah percaya tanpa pembuktian dan tidak mudah berbagi informasi atau berita di internet tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Dengan menggunakan internet secara sehat, seseorang dapat mendapatkan manfaat yang banyak dari perkembangan teknologi internet dan tentunya bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi internet tentunya akan terus mengalami perubahan, kita sebagai masyarakat yang hidup di jaman perkembangan teknologi seperti sekarang ini tidak dapat terlepas dari pengaruhnya. Kecerdasan dalam penggunaan internet tentunya menjadi hal yang diperlukan mengingat konten-konten di dalamnya banyak berisi konten negatif yang mudah di jumpai. Kecerdasan seseorang dalam menggunakan internet secara seimbang antara kehidupan digital dan kehidupan sosial sangat diperlukan. Hal tersebut akan menjaga nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat tidak hilang, menggunakannya sesuai porsi kebutuhan sehingga memunculkan penggunaan internet secara sehat. Jika keseimbangan dan kesehatan dalam penggunaan internet terus terjaga, akan mendukung kehidupan masyarakat sebagai pengguna internet lebih berkualitas, dimana banyak manfaat dari internet yang diperoleh dapat membantu kehidupan menjadi lebih mudah dan efisien.
ADVERTISEMENT