Konten dari Pengguna

Menggali Warisan Budaya Unik "Merpati Tota'an" Simbol Perdamaian Warga Jember

Arindha Azmi Ramadani
Saya Arindha Azmi Ramadani, mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. Sejak kecil tertarik dengan bidang kesehatan, terutama dalam bidang obat-obatan dan perawatan kesehatan.
15 Oktober 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arindha Azmi Ramadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelepasan Merpati (sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
Dalam budaya Jember, merpati dianggap sebagai simbol perdamaian dan kesucian. Tota'an Doro merupakan salah satu kebudayaan Pendalungan yang bermula dari Desa Semboro Kecama
ADVERTISEMENT
tan Semboro pada tahun 1960an kemudian berkembang seperti Tanggul hingga Mangli, kemudian ke seluruh wilayah di Kabupaten Jember. Di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, burung merpati melambangkan tradisi panjang yang disebut Tota'an.
Kata Tota'an Doro berasal dari dua bahasa yaitu Madura dan Jawa, pemberian nama budaya ini tidak lepas dari kondisi sosial budaya Pendalungan, Tota'an Doro, sebagai budaya unik yang masih eksis. Dalam Dorokultur Pendalungan Tota'an, pelepasan burung merpati dilakukan secara bersama-sama oleh peserta lomba atau masyarakat, diawali dengan pelepasan dua ekor burung merpati dari dua daerah sebagai lambang pengantin.
Kedua burung merpati melambangkan titik mata angin disebut pengantin barat, dan pengantin timur melambangkan angin (Fauzan, Juli 2021). Kedua burung melambangkan perdamaian antar pecinta merpati dari daerah manapun yang mengikuti kompetisi bahkan menjadi sebuah komunitas yang penuh dengan nilai kekeluargaan sebagai kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Setelah kedua mempelai merpati diterbangkan, para pecinta merpati pun berkumpul di tengah lapangan untuk melepas bersama ribuan merpati yang telah disiapkan (Pak Fauan dan Pak Burhan, Juli 2021).
Untuk memeriahkan suasana, pelepasan burung merpati biasanya diiringi dengan musik patroli dan makan siang. Pelepasan merpati secara bersama-sama ini disebut dengan Tota’an Doro. Dengan kebersamaan tersebut, budaya pendalungan Tota’an Doro menjadi simbol semangat perdamaian, kekeluargaan, dan kesetiaan di kalangan pecinta burung merpati.
Arindha Azmi Ramadani, mahasiswa S1 Universitas Airlangga