Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Cegah Pernikahan Dini: Dengan Mendorong Kesetaraan Gender di Era Globalisasi
5 Maret 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Arini Mentari putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di era globalisasi saat ini masih banyak anak-anak remaja yang menikah di masa dini, baik itu dari tuntutan budaya,keluarga,sosial,ekonomi,serta dampak dari pergaulan bebas. sehingga pentingnya mengajarkan anak tentang hak asasi manusia, serta pembelajaran terkait kesetaraan gender pada anak dari dini, termasuk pentingnya hak seorang perempuan untuk memilih pasangan dan menentukan waktu pernikahan. sehingga kedepannya anak akan lebih sadar akan pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang, dengan fisik serta mental yang lebih baik untuk membangun suatu hubungan . sehingga kedepannya mereka bisa memahami pentingnya tanggung jawab dalam menjalani hubungan pernikahan.
ADVERTISEMENT
Contoh Seperti kasus pernikahan dini dijawa timur pada tahun 2023 lalu yang sempat viral, ada ratusan anak di bawah umur yang meminta dispensasi nikah di kantor pengadilan agama dan mayoritas dari mereka merupakan lulusan smp. jumlah pasangan yang meminta dispensasi nikah hingga 532 pasangan dari jumlah tersebut ada 14 anak yang umur kurang dari 15 tahun dan 518 anak berusia 15-19 tahun. Kebanyakan dari mereka merupakan anak-anak lulusan smp yang mencapai 267 anak, ketua panitera pengadilan agama bojonegoro mengatakan bahwasanya ada beberapa faktor yang membelakangi terjadinya pernikahan dini. di antaranya faktor pendidikan dan kemiskinan. sementara dari jumlah tersebut hanya 4% pernikahan dini yang disebabkan karena hamil di luar nikah.
Kasus di atas hanyalah salah satu dari kasus dari pernikahan anak di bawah umur. buktinya sampai sekarang ditahun 2025 masih banyak kasus pernikahan anak di bawah umur yang masih terjadi. bahkan kasusnya semakin meningkat,dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terkait dampak dari pernikahan anak dibawah umur. sebagai generasi muda di zaman globalisasi saat ini,kita perlu memberikan sosialisasi ke masyarakat,edukasi dan lain sebagainya untuk membuka mata masyarakat terkait dampak dari pernikahan dini. meski banyak tantangan di dalam menghentikan pernikahan dini karena berbagai faktor baik itu dari budaya,didikan anak,pergaulan anak,kemiskinan,ekonomi dan hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Hingga penting bagi kita sebagai generasi muda,untuk menjelaskan kepada masyarakat terutama pada anak anak dari dini terkait dampak dari pernikahan di bawah umur,serta mengajarkan mereka terkait kesetaraan gender, hak asasi manusia terutama hak perempuan. karena meskipun sekarang sudah serba modern tidak mudah bagi kita untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan hal itu karena itu sudah bersifat turun temurun dilakukan jika kita melihat dari sisi tradisi dan budaya. meski demikian kita dapat memulainya dari segi pendidikan karena di zaman modern saat ini kita akan sangat dibantu jika anak anak diajarkan terkait dampak dari pernikahan dini dari usia sd. di situ peran guru sangat lah penting.
mari bersama kita mendidik dan merawat anak anak muda penerus bangsa dengan menjauhkan mereka dari pernikahan dini, serta mengajarkan mereka tentang pentingnya kesetaraan gender,hak asasi manusia dan hak perempuan.
ADVERTISEMENT