Alat Tempur Mak di Kitchen Sink: Scotch Brite Sabun Spons

Mak bakal marah besar, jika piring dan gelas kotor menumpuk tetapi tak ada scotch brite sabun spons di kitchen sink.

Foto: dokumentasi pribadi

Mak punya enam anak; semuanya sudah punya tempat tinggal masing-masing. Meski, anak-anaknya berada di kota berbeda, termasuk aku, kami semua selalu mengagendakan untuk pulang ke rumah.

Selalu ada momen ketika anak-anaknya berkumpul bersama mak dan bapak di rumah, misalnya saat lebaran atau acara keluarga. Jika sudah kumpul, apalagi disertai acara makan besar dengan cucu-cucunya, sudah dipastikan dapur bakal berantakan. Piring, gelas kotor, juga perabot dapur menumpuk kotor seperti habis berperang.

Mak tak pernah mengeluh, sekalipun mesti membersihkan semua itu selama berjam-jam lamanya. Satu-satunya hal yang bisa bikin dia berang hanyalah ketika tak menemukan eksistensi suatu hal: scotch brite sabun spons.

Bagaimana tidak marah, benda tersebut telah sejak lama menemani segenap perjuangan mak dalam menyelesaikan urusan kitchen sink. Semenjak anak-anaknya masih ingusan dan suka seenaknya mengotori perabot dapur untuk main di lumpur, scotch brite sabun spons secara efektif jadi senjata mak untuk membersihkan itu semua.

"Dahulu, saat mak masih bocah, nenek kamu sering pakai sabut kelapa untuk membersihkan perabot dapur," kenang mak, tentang masa kecilnya di Tasikmalaya. Tentunya, semenjak 3M memproduksi scotch brite sabun spons, tak perlu repot lagi mak mencari cangkang kelapa ke kebun-kebun sampai bentol-bentol digigit nyamuk.

Jika dibandingkan dengan sabut kelapa atau sekadar kain biasa, scotch brite sabun spons memang lebih praktis. Bagian berwarna kuning untuk membersihkan benda kotor level normal, sedangkan bagian berwarna hijau dapat membuat perabot kotor tingkat heavy kembali mengkilap.

Ah, bicara soal scotch brite sabun spons malah membuatku teringat kesibukan mak di dapur. Malah jadi kangen rumah. Ingin pulang rasanya.