Konten dari Pengguna

Keutamaan Ilmu dan Ulama

Arivaie Rahman
Akademisi dan Pegiat Tafsir Nusantara
20 Februari 2021 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arivaie Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arivaie Rahman
zoom-in-whitePerbesar
Arivaie Rahman
ADVERTISEMENT
Ada banyak sekali riwayat-riwayat tentang keutamaan ilmu dan ulama, di antaranya akan disebutkan dalam tulisan ini. Riwayat-riwayat ini disandarkan kepada kitab Lubab al-Hadits karya Syekh Muhyiddin al-Asyi. Di antara keutamaan ilmu dan ulama itu adalah:
ADVERTISEMENT
Pertama, Rasulullah bersabda kepada Abdullah bin Mas’ud: “Wahai Ibn Mas’ud, dudukmu di majelis para ulama tanpa membawa pena dan tanpa menulis sehurufpun lebih baik bagimu daripada memerdekakan 1.000 orang budak, memandang wajah ulama itu lebih baik bagimu daripada memberikan 1.000 ekor kuda untuk keperluan perang sabilillah, memberi salam kepada ulama lebih baik bagimu daripada beribadah 1.000 tahun."
Kedua, Rasulullah telah bersabda: “Seorang ulama itu lebih ditakuti oleh setan daripada 1.000 orang ahli ibadah dan 1.000 orang yang wara’."
Ketiga, Rasulullah bersabda: “Kelebihan ulama atas orang yang ahli ibadah seperti kelebihanku atas umatku."
Keempat, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah telah mengampuninya sebelum ia melangkah dengan satu langkah."
ADVERTISEMENT
Kelima, Rasulullah bersabda: “Muliakanlah para ulama, karena mereka itu di sisi Allah sangat mulia."
Keenam, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa memandang wajah ulama, maka Allah akan mengutus seorang malaikat yang ditugaskan untuk memohonkan ampun atasnya hingga hari kiamat."
Ketujuh, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa memuliakan ulama maka sama artinya ia memuliakan aku, barangsiapa memuliakan aku maka sama artinya ia memuliakan Allah, barangsiapa memuliakan Allah maka ia akan mendapat tempat di surga. Sebaliknya, barangsiapa yang benci kepada ulama maka sama artinya ia membenci aku, barangsiapa membenci aku maka sama artinya ia membenci Allah, barangsiapa yang membenci Allah makai akan mendapat tempat di neraka.”
Kedelapan, Rasulullah bersabda: “Tidurnya seorang ulama lebih utama daripada beribadahnya orang jahil.”
ADVERTISEMENT
Kesembilan, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa belajar satu bab ilmu dan mengamalkannya atau tidak mengamalkannya, niscaya itu lebih baik daripada shalat sunnah 1000 rakaat.”
Kesepuluh, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa belajar satu bab ilmu karena hendak mengajarkannya kepada manusia maka ia memperoleh 70 pahala orang yang siddiq”. Dalam riwayat Abu Dzar: “Hadir pada majelis ilmu lebih mulia daripada salat 1.000 rakaat, lebih mulia dari pada mengunjungi 1.000 orang yang sakit, lebih mulia daripada menyaksikan 1.000 orang yang mati syahid pada perang sabilillah, dan daripada orang yang membaca al-Qur’an, dan tidaklah bermanfaat membaca al-Qur’an kecuali dengan ilmu.”
Kesebelas, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mengunjungi ulama maka sama artinya ia mengunjungi aku, barangsiapa yang berjabat tangan dengan ulama maka sama artinya ia berjabat tangan denganku, barangsiapa semajelis dengan ulama maka sama artinya ia semajelis denganku, barangsiapa semajelis denganku dalam dunia maka Allah akan membuatnya semajelis denganku di alam surga.”
ADVERTISEMENT
Kedua belas, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mengajarkan satu huruf maka ialah walinya.”