Konten dari Pengguna
Mengungkap Rahasia Ikan Dewa di Cigugur yang Bikin Warga Tetap Percaya
16 Agustus 2025 22:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
Kiriman Pengguna
Mengungkap Rahasia Ikan Dewa di Cigugur yang Bikin Warga Tetap Percaya
Di Cigugur, Kuningan, legenda Ikan Dewa dipercaya abadi dan dijaga sebagai simbol budaya serta spiritual, sekaligus menjadi daya tarik wisata yang memadukan sejarah, mitos, dan keindahan alam.Arkadia Masaoly
Tulisan dari Arkadia Masaoly tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di Kelurahan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terdapat sebuah kisah legenda yang telah diteruskan selama berabad-abad. Kisah ini bukan tentang kekayaan atau perhiasan, melainkan mengenai makhluk air yang diyakini membawa berkah: Ikan Dewa. Keberadaannya tak hanya menarik perhatian para wisatawan, tetapi juga menyimpan berbagai cerita, mitos, dan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Dahulu kala, jauh sebelum menjadi kolam, area ini adalah sebuah hutan lebat. Cerita berawal dari Ki Gede Padara, seorang pertapa dan wiku yang memiliki kepercayaan Hindu serta kekuatan sakti yang luar biasa. Karena kehebatannya, ia tidak dapat meninggal dengan cara biasa. Ia meminta bantuan Sunan Gunung Jati untuk “mengakhiri” hidupnya, namun harus memeluk agama Islam terlebih dahulu.
Setelah menyatakan dua kalimat syahadat, Ki Gede Padara menghilang secara supernatural, yang dalam istilah Sunda dikenal sebagai ngahiyang, diiringi oleh bunyi guntur dan hujan deras. Di lokasi tersebut, Sunan Gunung Jati menancapkan tongkat dan berdoa. Ketika tongkatnya dicabut, air dari tanah mulai memancar dan membentuk kolam. Beberapa daun yang telah dibacakan doa kemudian dicampurkan ke dalam kolam dan dengan ajaibnya berubah menjadi ikan yang kini dikenal dengan nama Ikan Dewa.
Dari Dusun Padara ke Cigugur. Dahulu, tempat ini dikenal sebagai Dusun Padara. Setelah Ki Gede Padara meninggal, nama dusun tersebut beralih menjadi Cai Gugur, yang berarti air yang mengugurkan hal-hal buruk. Seiring berjalannya waktu, namanya disingkat menjadi Cigugur. Kolam tersebut diyakini dapat menyembuhkan gangguan gaib, sehingga sering dipakai oleh kalangan spiritual untuk berbagai ritual.
ADVERTISEMENT
Mitos dan Kepercayaan Lokal
Masyarakat setempat percaya bahwa jumlah Ikan Dewa di kolam ini tetap konstan, meskipun terdapat ikan yang mati atau berpindah. Menariknya, saat kolam dibersihkan, ikan dapat menghilang sejenak dan kembali lagi saat kolam dipenuhi air. Selain itu, ikan ini dianggap suci dan tidak boleh dimakan. Meski tak ada larangan resmi, masyarakat enggan memakan ikan dewa.
“Katanya rasanya kurang enak, tapi yang jelas belum ada yang berani coba,” kata Pak Aleh.
Ada cerita tentang seseorang yang melanggar larangan itu dan mengalami sakit bahkan meninggal, meskipun ada juga yang berargumen itu hanya kebetulan.
Selain itu, terdapat norma dalam masyarakat. Misalnya, pengunjung dilarang untuk berbicara kasar atau merendahkan ikan tersebut. Ada sebuah kisah tentang seorang pengunjung yang menganggap remeh Ikan Dewa dan terjatuh ke dalam kolam.
ADVERTISEMENT
"Jadi, hati-hati dalam bicara di sini," kata Pak Aleh.
Hal ini semakin memperkuat mitos yang ada.
Pelestarian dan Peran Masyarakat
Awalnya, kolam Ikan Dewa dikelola oleh pihak desa, tetapi kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah. Selama lebih dari dua dekade, ikan ini telah dilestarikan dengan baik. Penduduk setempat aktif berpartisipasi: jika ada ikan yang terbawa arus ke kolam atau saluran irigasi penduduk, mereka akan mengembalikannya. Bagi mereka, Ikan Dewa adalah simbol Kuningan yang tak tergantikan.
Menurut Pak Aleh, mengeramatkan ikan dewa adalah strategi orang tua dulu agar ikan ini tak punah. “Kalau nggak disebut keramat, mungkin sudah habis” ujarnya.
Usaha pelestarian ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Banyak warga membuka usaha makanan atau menjual cenderamata saat wisatawan berdatangan. Keberadaan Ikan Dewa menjadi bagian dari warisan budaya sekaligus sumber pendapatan.
ADVERTISEMENT
Namun, pengelola mengharapkan adanya perbaikan pada fasilitas wisata. “Kalau dimaksimalkan, ini bisa lebih menarik lagi. Sekarang dukungan ada, tapi responnya kadang kurang” ungkap Pak Aleh.
Daya Tarik yang Tak Pernah Habis dan Memikat
Selain keindahan alam, wisatawan datang untuk melihat langsung keunikan Ikan Dewa yang bentuknya langka dan berwarna cantik. Kolamnya jernih, dikelilingi suasana asri, memberikan pengalaman wisata yang berbeda: ada unsur sejarah, spiritual, dan edukasi dalam satu tempat.
Ikan Dewa di Cigugur bukan hanya sekadar makhluk air. Ia melambangkan sejarah, legenda, mitos, serta kontribusi masyarakat untuk menjaga warisan leluhur. Meskipun kebenaran dari kisah-kisah misterius di sekitarnya masih dipertanyakan, ada satu hal yang pasti: keberadaan Ikan Dewa adalah sumber kebanggaan yang akan dilestarikan dari satu generasi ke generasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Ketika kami melihat ikan-ikan yang bergerak di dalam kolam bening, kami mengerti mengapa mereka sangat dilindungi. Di antara sisik yang bersinar, terdapat cerita tentang spiritualitas, sejarah, dan keakraban masyarakat. Ikan Dewa bukan hanya cerita rakyat, melainkan juga lambang keterikatan antara manusia dan alam.

