Menjamurnya Coffee Shop di Yogyakarta, Siapa yang Diuntungkan?

Arkhan Nurtiaz Faadihilah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2020 6:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arkhan Nurtiaz Faadihilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Daffa Adli Athalla (20) salah satu barista kopi di Budhe Coffee.

Belakangan ini, coffee shop sedang memasuki masa jaya-jayanya.

Hampir disetiap daerah pasti terdapat coffee shop, tak terkecuali di Yogyakarta. Coffee shop di Yogyakarta sudah tidak terhitung lagi, keberadaannya hampir sama dengan angkringan, dimana disetiap sudut kota pasti dapat kita jumpai. Apalagi coffee shop menjadi salah satu tempat favorit bagi kalangan anak muda, terutama para mahasiswa. Bisa dipastikan mereka pernah mengunjungi coffee shop, entah sekedar nongkrong atau untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu barista coffe shop di Yogyakarta, Daffa Adli Athalla (20), bercerita tentang fenomena menjamurnya coffee shop di Yogyakarta.
Jika ditanya sejak kapan coffee shop mulai ada di Yogyakarta, dari yang dia ketahui, sebenernya coffee shop di Yogyakarta mulai ada sekitaran tahun 2009, namun mulai ramai sekitar 2-3 tahun yang lalu, atau sekitaran tahun 2017/2018 sampai sekarang.
Lokasi yang strategis untuk mendirikan coffee shop di Yogyakarta terletak di area dekat yang dengan kampus, khususnya daerah utara seperti Condongcatur, Seturan, Gejayan, yang mana disana terdapat banyak kampus seperti, UGM, UNY, UPN, UII,UIN, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Dengan alasan tersebut, banyak para pebisnis tertarik untuk mendirikan coffee shop di Yogyakarta. Daffa juga menuturkan bahwa kopi memiliki ruh yang dapat menarik perhatian orang-orang.
Akan tetapi dengan adanya pandemi seperti saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi pelaku usaha coffee shop, yang biasanya ramai pengunjung kini menjadi sepi karena adanya pandemi ini. Daffa bercerita jika pandemi ini merubah sistem yang ada di coffee shop, dahulu jika ingin ngopi harus pergi ke coffee shop, sedangkan saat ini bisa ngopi di rumah karena coffee shop hanya melayani take away.
ADVERTISEMENT
Salah satu barista kopi sedang melihat proses roasting disalah satu tempat roastery.
Dari semua ini, pihak yang diuntungkan dari fenomena menjamurnya coffee shop di Yogyakarta sebenernya banyak, terutama para pebisnis, roastery, dan petani. Namun yang paling utama adalah petani. Karena petani sempat mengalami penurunan harga, karena ada juga beberapa kebun yang sudah melakukan eksportir tetapi dikarena awal-awal pandemi eksportir ditutup, jadi agak rumit untuk bisa mengirim ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Namun apakah petani kopi sudah dapat dikatakan makmur dengan adanya fenomena menjamurnya coffee shop ini?. Kita tidak bisa membandingkan pikiran orang desa dengan orang kota, terutama orang desa merasa kaya kalau dia mempunyai lahan, sedangkan orang kota merasa kaya kalau mempunyai uang.
Foto salah satu barista kopi yang sedang berkunjung ke salah satu kebun kopi di daerah Posong, Temanggung, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT