Cara Memilih Jodoh Yang Tepat, no. 6 Terpenting.

Konten dari Pengguna
2 April 2018 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ariful Amar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memilih Jodoh bagi sebagian besar orang merupakan hal yang sulit, bagaimana tidak kalau sudah disebut memilih artinya ada pilihan (bisa a, b, c, d, atau e). Lantas bagaimana yang belum punya pilihan, bisa jadi menentukan kriteria terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Kriteria? emang penting ya?".
Yap, kriteria emang penting, ibarat mau beli barang harus pastikan dulu spesifikasinya. Urusan jadi beli yang mana, merek apa, pasti ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
1. Agama.
Agama menjadi unsur penting dalam penentuan kriteria calon pasangan, biasanya yang ini menjadi pertimbangan orang tua dan keluarga besar. Dalam memilih jodoh perbedaan agama terkadang menjadi barrier yang paling susah ditembus karena melibatkan ideologi, komitmen dan keyakinan pribadi seseorang.
2. Beda jenis.
Belakangan ini marak adagium "sesama gak apa-apa yang penting kasih sayang". Kalimat ini bisa jadi memiliki makna yang biasa-biasa aja, namun bisa jadi baper karenanya. Kalau menilik ke belakang, tujuan orang menikah itu apa sih? secara fundamental kan supaya memperoleh keturunan, normalnya keturunan dihasilkan karena hubungan beda jenis dua manusia. Walaupun ditemukan teknologi terkini tentang kehamilan, namun belum bisa dipakai secara jamak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Apalagi budaya "kita" sangat kuat dengan nilai-nilai luhur masa lalu dan agama. Dalam memilih jodoh pernikahan itu harus beda jenis.
3. Attitude (perilaku).
Jika poin 1 dan 2 sudah terpenuhi, saatnya berbicara attitude seseorang untuk menjadi pendamping hidup. Kata "yang penting dia baik" saja tidak cukup. Butuh definisi yang lebih jelas lagi, dan harus melibatkan orang lain dalam menggali informasi mengenai hal ini. Tujuannya, supaya tidak membeli karung dalam kucing, eh kebalik kucing dalam karung.
4. Domisili.
Domisili atau tempat tinggal menjadi pertimbangan ekonomi, biasanya seseorang akan memilih pasangan dengan lokasi terdekat tapi gak dekat-dekat banget. Kamu bisa bayangkan, teman masa kecilmu yang biasa kencing di celana. Mengeluarkan ingus yang cukup menjijikkan, rumahnya disamping persis rumah kamu. Pastinya gak banget kan buat masuk "Wishlist" calon pasangan kamu. Sebaliknya, jika calon pasangan rumahnya jauh harus naik pesawat 3 kali, nyebrang lautan 3 pulau, naik darat 5 jam dan harus jalan kaki. Tentunya sulit untuk diwujudkan, terutama faktor ekonomi. Bagaimana kalau mau mudik, ada saudara mau berkunjung. Hmm, tentunya memberatkan dan merepotkan bukan.
ADVERTISEMENT
5. Kesehatan.
Ini juga penting, jangan sampai dari luar nampak segar tapi setelah diajak ngobrol malah gak nyambung dan senyum-senyum sendiri. Selain itu, kesehatan secara fisik juga menjadi penting karena pernikahan itu tidak hanya melibatkan perasaan namun seluruh jiwa dan raga diserahkan untuk membangun rumah tangga.
6. Harus sama-sama manusia.
Pernah dengar ada orang kawin dengan genderuwo, serem juga ya. Anehnya juga melahirkan orang yang mirip genderuwo, singkatnya jika ingin melahirkan manusia maka menikahlah dengan sesama manusia.
7. Se-Pemikiran.
Dalam bahasa agama disebut se-kufu, banyak orang salah mengartikan kalau kufu itu level dalam hal ekonomi atau pendidikan. Sisi yang nampak memang lebih mudah dinilai, punya mobil berapa, rumah dimana-mana, sapi banyak, kecoa banyak, gelarnya berderet-deret. Namun apakah itu semua bisa membuat sebuah pernikahan langgeng, jawabannya belum tentu juga. Banyak pasangan yang "nyaris" sempurna dalam kacamata manusia namun akhirnya "bubar" juga pernikahannya. Menurut penulis sekufu itu lebih kepada perasaan dan pemikiran serta komitmen yang sama.
ADVERTISEMENT
Ini semua hanya opini dan pengalaman pribadi penulis, bisa benar bisa juga salah. Namanya juga opini.
Selamat Berburu, semoga berkah.
Written By Love
Ariful Amar