Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kita Peduli : Edukasi Konservasi dan Pelepasan Tukik di Yogyakarta
30 Oktober 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Arlindri Gita Ananta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di dalam kehidupan, manusia tidak bisa hidup sendiri dan tentu saja membutuhkan bantuan orang lain. Yap, benar sekali karena hal demikianlah manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Tidak sedikit orang yang menyerahkan ataupun mengabdikan dirinya secara sukarela dalam membantu orang-orang di sekitarnya. Bahkan pada lapangannya tidak hanya membantu orang lain, mereka juga membantu lingkungan sekitar baik itu hewan, tumbuhan, ataupun alam semesta.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman, sudah banyak sekali lembaga ataupun organisasi-organisasi yang bergerak dibidang pengabdian. Salah satu organisasi yang aktif melakukan agenda-agenda pengabdian di Yogyakarta ialah “Pemuda Peduli Yogyakartaa”. Pada hari Sabtu, 14 September 2024, yang bertepatan di Pantai Pelangi, Bantul, Yogyakarta, saya dan teman-teman mengikuti sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemuda Peduli Yogyakarta bersama 4K Aksi Konservasi Yogyakarta dan melakukan kolaborasi dengan Rumah Arkacanti Pcychological Care dalam kegiatan pelepasan tukik (anak penyu). Yang mana kegiatan ini merupakan salah satu aksi kepedulian sosial terhadap hewan.
Pantai Pelangi sendiri tidaklah setenar pantai-pantai Bantul lainnya. Akan tetapi, pantai ini memiliki daya tarik tersendiri, yaitu pada konservasi penyunya. Nah, sebelum melepaskan tukik (anak penyu) ke habibat aslinya, yaitu laut. Di pantai inilah kami banyak belajar tentang konservasi penyu. Kami bersama-sama belajar mengenai konservasi serta bagaimana cara untuk melepaskan tukik tersebut.
ADVERTISEMENT
Konservasi atau pelestarian merupakan suatu tindakan dalam pemeliharaan dan pelindungan secara teratur untuk mencegah sesuatu dari perubahan ataupun kerusakan. Adanya konservasi penyu ini ialah sebagai salah satu upaya ataupun tindakan yang bertujuan untuk mencegah kepunahan penyu, penangkaran penyu, perlindungan terhadap sarang penyu, pemantauan populasi sebagai kelangsungan hidupnya, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian habitat penyu tersebut.
Di Pantai Pelangi telur-telur dijaga dan dipelihara hingga menetas, baik menetasnya secara alami terkena sinar matahari ataupun didiamkan di dalam wadah. Telur-telur penyu tersebut akan menetas 45 hari apabila langsung ditimbun di bawah pasir yang terpapar sinar matahari. Sedangkan untuk telur yang berada di dalam wadah akan menetas lebih lama, yaitu sekitar 60 hari. Hal ini dikarenakan suhu di dalam wadah lebih stabil. Setelah telur-telur tersebut menetas, tukik akan dibiarkan di penangkaran selama beberapa minggu hingga sebulan, sebelum akhirnya dilepaskan kembali ke lautan.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan edukasi tentang konservasi penyu. Pada sore harinya, kami sebagai volunteer makukan agenda pelepasan tukik (anak penyu). Agenda ini merupakan agenda tahunan yang dihadiri oleh masyarakat dan juga volunteer yang dengan sukarela membantu tukik untuk kembali ke habitatnya. Pelepasan tukik ini dilakukan dengan cara meletakkan tukik di dalam tempurung (batok kelapa) tanpa memegangnya, dan membiarkannya untuk berjalan sesuai nalurinya ke arah lautan lepas.
Dengan kita memberikan bantuan, rasa empati serta kepedulian kepada lingkungan sekitar, maka secara tidak langsung kita telah menjaga keberlangsungan alam, menciptakan komunitas yang baik, menjadi generasi yang berguna, membantu ekosistem yang lebih baik. Dan juga pastinya kita akan mendapatkan kebahagiaan, kepuasan tersendiri, pengalaman yang mengesankan, bahkan pahala dari Allah SWT. Karena dengan kita melakukan hal tersebut, kita dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar dan membantu meringankan beban sekitar.
ADVERTISEMENT
Arlindri Gita Ananta, Mahasiswi Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia