Konten dari Pengguna

Inovasi Mahasiswa IPB: Polytree, Polybag Biodegradable yang Mencegah Kekeringan

Arneta Arifani
Mahasiswi Jurusan Bisnis IPB University
30 September 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arneta Arifani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Pribadi Tim Polytree
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pribadi Tim Polytree
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bogor, (29 September 2024) – Sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menciptakan inovasi yang berpotensi membawa perubahan baru di dunia pertanian dan perkebunan. Polytree, sebuah biopolybag ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami seperti pati garut dan selulosa dengan tambahan aditif C-Dot, siap menjadi solusi berkelanjutan dalam kegiatan berkebun. Produk ini dikembangkan oleh kolaborasi mahasiswa Program Studi Kimia dan Bisnis IPB sebagai bagian dari upaya mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
ADVERTISEMENT
Polytree memiliki keunggulan utama yaitu dapat terurai secara alami di tanah dalam waktu enam bulan. Berbeda dengan polybag konvensional yang terbuat dari plastik dan membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai, Polytree menawarkan solusi lebih baik untuk lingkungan dengan tidak meninggalkan residu yang merugikan. Selain itu, Polytree juga membantu memacu pertumbuhan tanaman melalui aditif C-Dot yang terbukti mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan.
Salah satu anggota tim pengembang Polytree, Arneta Fischa Salma Arifani, menyatakan bahwa produk ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memudahkan proses berkebun bagi masyarakat umum. "Kami ingin menghadirkan solusi praktis bagi mereka yang hobi berkebun atau bergerak di sektor perkebunan. Dengan Polytree, para pengguna tidak perlu repot memindahkan tanaman dari polybag ke tanah. Cukup letakkan Polytree di atas tanah selama dua bulan, kemudian tanam bersama dengan biopolybag ini. Biopolybag akan terurai dengan sendirinya, sehingga mengurangi kerja manual dan meminimalisasi limbah plastik," jelasnya.
Dokumentasi Pribadi Tim Polytree
Inovasi ini mendapat respon positif dari kalangan akademisi dan praktisi pertanian. Dengan fokus pemasaran di wilayah Jawa, khususnya Majalengka, Polytree diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap polybag plastik dan mempercepat adopsi solusi berkebun yang lebih berkelanjutan. Saat ini, Polytree berhasil menjual sebanyak 3400 pieces di Pulau Jawa dan Sumatera. Produk ini juga dianggap sangat cocok untuk para pelaku usaha tanaman hias dan perkebunan, yang selama ini menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah plastik.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, produk ini tidak hanya mempromosikan prinsip ramah lingkungan tetapi juga memberikan efisiensi waktu bagi para penggunanya. "Saya sangat puas dengan hasil yang diberikan oleh Polytree. Tanaman pepaya yang saya tanam tumbuh lebih sehat dan perawatannya lebih mudah. Bahkan, frekuensi penyiraman jadi lebih jarang," ujar Bapak Sugiono, seorang petani pepaya dari Majalengka yang telah membeli 800 pieces Polytree untuk tanamannya. Ia juga menambahkan bahwa penggunaan Polytree sangat membantu dalam menjaga kelembapan tanah, terutama di musim kemarau.
Mahasiswa IPB yang tergabung dalam tim Polytree berharap agar inovasi ini dapat memberikan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya di sektor perkebunan, tetapi juga bagi masyarakat yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Dalam waktu dekat, tim ini berencana memperluas distribusi produk mereka dan bekerja sama dengan beberapa komunitas serta pedagang tanaman hias untuk memperkenalkan Polytree secara lebih masif.
ADVERTISEMENT