Konten dari Pengguna

Lengger Lanang Kesenian Banyumas yang Mendunia

Rafi Muhammad Ar Rasyid
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
19 Mei 2022 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafi Muhammad Ar Rasyid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penari lengger lanang Banyumas sumber foto dari penulis
zoom-in-whitePerbesar
Penari lengger lanang Banyumas sumber foto dari penulis
ADVERTISEMENT
Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah. Banyumas sendiri memiliki berbagai macam ciri khas dan budaya yang unik, salah satunya adalah lengger. Lengger merupakan kesenian tari tradisional asli Banyumas yang dimainkan oleh 2 orang dengan penari seorang laki-laki yang menggunakan pakaian seperti perempuan sehingga disebut sebagai lengger lanang. Banyumas memiliki tempat khusus untuk lengger yaitu Rumah Lengger Banyumas yang dibentuk atas dasar semangat anak-anak muda pada tahun 2019 untuk melestarikan dan melanjutkan seni lengger pada khususnya dan kebudayaan banyumas pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri dari Rumah Lengger Banyumas adalah Rianto, seniman asli dari Desa Kaliori, Kecamatan Banyumas. Beliau lahir pada tahun 1981 yang berbasis di Jepang. Beliau adalah seorang penari dan koreografer yang sudah membawa tari lengger ini sampai ke mancanegara seperti Brasil, Australia, Jepang dan masih banyak lagi. "Lengger lahir dari rahim kaum petani, jadi memang lengger miliknya masyarakat desa bukan merupakan kesenian didalam keraton, lengger identik dengan mitos kesuburan dan religi lalu kemudian lengger sebagai peleburan unsur maskulin dan feminis yang ada dalam satu tubuh," kata Rianto saat ditemui di Banyumas. Awalnya Rianto bertemu dengan beberapa tokoh budayawan Banyumas untuk membentuk pusat kesenian lengger lanang di Banyumas dan kemudian lahir Rumah Lengger Banyumas.
ADVERTISEMENT
Pasca Mbok Dariah wafat pada tahun 2018, beliau adalah maestro seni tradisional lengger yang mendapatkan penghargaan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. sehingga Rianto bersama tokoh budayawan Banyumas ingin mengupayakan untuk tetap bertahan dan berkembang tradisi lengger di Banyumas. Salah satu fungi dibangunnya Rumah Lengger Banyumas adalah sebagai pusat dokumentasi, data, dan sastra. Untuk mengedukasi masyarakat khususnya para milenial bahwa lengger adalah salah satu wujud ekspresi berbudaya.
Foto Mbok Dariah yang terpajang dirumah lengger sumber foto dari penulis
Pembahasan singkat tentang Mbok Dariah maestro lengger, beliau terlahir dengan nama Sadam karena memang sesungguhnya dia adalah laki-laki. Namun panggilan "Mbok" sudah melekat pada dirinya karena totalitasnya memerankan diri sebagai seorang lengger sehingga saat beliau menyatakan diri sebagai lengger maka namanya berubah menjadi Mbok Dariah. Dalam KTP Mbok Dariah awalnya jenis kelamin adalah laki-laki dalam edisi KTP lama kemudian pada saat e-KTP jenis kelaminnya diganti menjadi perempuan. Semasa hidupnya Mbok Dariah tidak pernah menikah sampai beliau wafat.
ADVERTISEMENT
Ciri khas alat musik yang digunakan untuk mengiringi pementasan Lengger adalah menggunakan calung dan bukan gamelan, karena gamelan adalah alat musik yang pengaruhnya datang dari keraton, karena Lengger tidak lepas dari bentuk agraris masyarakat Banyumas. Dalam pementasan Lengger disediakan sesajen yang digunakan sebagai ritual atas rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, seperti nasi tumpeng yang memiliki arti doa yang menuju ke atas yaitu kepada sang pencipta, buah pisang yang memiliki arti hasil panen, air bening, teh, dan kopi melambangkan kesejahteraan serta bunga mawar dan melati melambangkan dunia yang indah.