Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bahasa Indonesia di Era AI Apakah Akan Tergusur?
30 April 2025 20:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Asyhadullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia di Era AI Apakah Akan Tergusur?,Kecerdasan buatan (AI) semakin meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga hiburan. Asisten virtual seperti Siri, Alexa, dan ChatGPT kini menjadi teman harian bagi jutaan orang. Namun, ada satu pertanyaan penting yang muncul dalam benak banyak pengguna: apakah perkembangan AI akan membuat bahasa Indonesia terpinggirkan atau bahkan tergantikan oleh bahasa lain, terutama bahasa Inggris yang mendominasi teknologi global?
ADVERTISEMENT
1. Dominasi Bahasa Inggris dalam Teknologi
Banyak sistem AI, perangkat lunak, dan platform digital dikembangkan pertama kali dalam bahasa Inggris. Hal ini membuat banyak orang terbiasa berinteraksi dengan teknologi menggunakan bahasa tersebut. Ketika pengguna merasa lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris dalam konteks digital, potensi penyingkiran bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar teknologi pun semakin besar.
2. Ketimpangan Akses dan Pengembangan Bahasa
Perlu diakui, belum semua layanan AI mendukung bahasa Indonesia dengan baik. Misalnya, kualitas terjemahan otomatis atau pengenalan suara dalam bahasa Indonesia kadang masih tertinggal dibanding bahasa Inggris. Jika perkembangan ini tidak dikejar, masyarakat Indonesia akan semakin terbiasa menggunakan bahasa asing dalam aktivitas digital mereka, dan lama-kelamaan bisa mengurangi kebanggaan terhadap bahasa sendiri.
ADVERTISEMENT
3. AI Lokal Masih Terbatas
Upaya pengembangan AI lokal yang berbasis bahasa Indonesia memang sudah ada, namun masih terbatas. Aplikasi, chatbot, atau asisten digital yang benar-benar fasih dan memahami konteks budaya Indonesia masih tergolong sedikit. Tanpa investasi dan kolaborasi yang serius, kita bisa kalah bersaing dalam perlombaan teknologi berbasis bahasa.
4. Potensi AI untuk Menguatkan Bahasa Indonesia
Meski terdengar mengkhawatirkan, AI juga membuka peluang besar untuk memperkuat eksistensi bahasa Indonesia. Dengan teknologi yang tepat, AI dapat digunakan untuk mengajarkan bahasa Indonesia, memperbaiki tata bahasa secara otomatis, menerjemahkan dokumen penting, hingga mendokumentasikan bahasa daerah yang hampir punah. Yang dibutuhkan adalah perhatian dan komitmen untuk mengembangkan konten dan sistem AI yang berakar pada bahasa nasional.
ADVERTISEMENT
5. Tergantung pada Pengguna
Pada akhirnya, apakah bahasa Indonesia akan tergeser atau justru menguat di era AI sangat bergantung pada penggunanya. Jika masyarakat tetap bangga menggunakan bahasa Indonesia, termasuk dalam interaksi digital, maka bahasa ini akan terus hidup dan beradaptasi. Sebaliknya, jika pengguna lebih memilih beralih ke bahasa asing tanpa upaya pelestarian, maka potensi tergesernya pun makin nyata.
Kesimpulan
Era AI adalah ujian baru bagi keberlangsungan bahasa Indonesia. Alih-alih takut tergeser, kita perlu menjadikan AI sebagai alat untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia dalam ruang digital. Dengan dukungan kebijakan, teknologi, dan kesadaran masyarakat, bahasa Indonesia tidak hanya akan bertahan, tapi juga bisa tumbuh menjadi bahasa teknologi yang diperhitungkan di masa depan.
ADVERTISEMENT