Konten dari Pengguna

September Hitam: Rentetan Tragedi Kelam Penuh Pelanggaran HAM

Rizki Ahmad Fauzan
seorang Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto.
9 September 2024 7:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Ahmad Fauzan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sumber: Dokumen Pribadi Rizki Ahmad Fauzan
zoom-in-whitePerbesar
sumber: Dokumen Pribadi Rizki Ahmad Fauzan
September Hitam merupakan peringgatan dari kejadian dan tragedi kelam yang penuh pelanggaran Hak Asasi Manusia .pada bulan september yang penuh duka. dimana berbagai peristiwa kelam Mulai dari Pembantaian brutal hingga pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada setiap tahunnya,bulan september dijadikan momentum untuk mengenang banyaknya peristiwa tragis serta memilukan di masa lalu serta sebagai tantangan untuk mengupayakan Hak Asasi Manusia.
Bulan september menjadi saksi terjadinya beberapa rangkaian kasus pelanggaran HAM di Indonesia seperti
pada 7 September 2004, Indonesia diguncang oleh berita terkait kematian Munir. Munir adalah seorang aktivis yang lantang menyuarakan Hak Asasi Manusia. Beliau meninggal dunia saat dalam penerbangan dari Jakarta dengan tujuan Amsterdam. Racun berjenis arsenik ditemukan dalam tubuhnya setelah dilakukan Autopsi.
Hal ini menimbulkan duka yang mendala, karena telah kehilangan seorang pejuang HAM. peristiwa ini juga memicu kecurigaan serta dugaan, adanya ketelibatan aparat dalam peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
Pada 12 september 1984 terjadi Peristiwa yang begitu memilukan, kala itu ribuan orang bergerak bersama menuntut pembebasan terhadap 4 orang, Rambe dan Sulaeman, serta Achmad Sahi, dan seorang pria pengangguran bernama Muhamad Noor.
Peristiwa yang menjadi sebuah tragedi ini memiliki rentetan peristiwa. dilansir dari Wikipedia Pada 10 September 1984, Sersan Hermanu, seorang anggota Bintara Pembina Desa, tiba di Masjid As Saadah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan meminta Amir Biki, pengurus masjid, untuk menurunkan brosur dan spanduk yang mengkritik pemerintah. Ketika Biki menolak, Hermanu memutuskan untuk menurunkannya sendiri. Saat melakukannya, dia dilaporkan masuk ke area sholat masjid tanpa melepas sepatunya, yang merupakan pelanggaran serius terhadap etika masjid.
Sebagai reaksi, warga setempat yang dipimpin oleh pengurus masjid, Syarifuddin Rambe dan Sofwan Sulaeman, membakar sepeda motor Hermanu dan menyerangnya saat sedang berbicara dengan petugas lain. Akibatnya, Rambe, Sulaeman, pengurus lain bernama Achmad Sahi, dan seorang pengangguran bernama Muhamad Noor, ditangkap.
ADVERTISEMENT
Para tokoh agama yang ditangkap mengkritik berbagai kebijakan masa orde baru yang dianggap menghalangi kegiatan Berdakwah serta Larangan menjalankan syariat Islam. Para tokoh agama yang ditangkap mengkritik berbagai kebijakan masa orde baru yang dianggap menghalangi kegiatan Berdakwah serta Larangan menjalankan syariat Islam. yang akhirnya berdampak pada bergeraknya ribuan masa untuk menuntut pembebasan terhadap 4 orang yang ditangkap, namun harus berhadapan dengan peluru yang ditembakan oleh personel altileri militer pertahanan udara Ke-6. bersumber Wikipedia dari catatam resmi peristiwa tersebut mengakibatkan 24 orang tewas dan 54 terluka termasuk militer. Namun, masyarakat Tanjung Priok memperkirakan 400 orang terbunuh dan hilang.
Salim Kancil adalah seorang petani sekaligus aktivis yang memiliki kelompok yaitu Forum Komunikasi Masyarakat Perduli Selok Awar-Awar yang menentang penambangan pasir di daerahnya.
ADVERTISEMENT
Salim Kancil dibunuh usai demo penolakan penambangan Pasir di Desa Selok Awar-Awar. Kepala desa Selok Awar-Awar Hariyono Menugaskan Sekitar 40 orang preman untuk membunuhnya,Salim Kancil diseret sejauh 2 kilometer lalu diperlakukan keji menggunakan kayu,batu, hingga senjata tajam, perlakuan keji terus dilakukan sampai Salim Kancil meninggal.
kejadian yang menambah daftar panjang kekerasan aparat dan kelompok bersenjata papua pada 19 september 2020, seorang tokoh agama yang terkenal aktif mendukung perdamaian dan keadilan Pendeta Yeremia diembak mati oleh orang tidak dikenal pada 19 september 2020 di Kabupaten Intan Jaya Papua. Pendeta Yeremia ditemukan terluka dan belum meninggal di kandang babi milik keluarga mereka oleh istrinya .
ADVERTISEMENT
Tragedi semanggi II menambah episode peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia, dimana aksi protes mahasiswa di kawasan semanggi pada tanggal 24 september 1999 di warnai dengan aksi kekerasan yang tragis, tindakan represif serta kekerasan juga penembakan oleh aparat kepada masa demonstran yang melakukan aksi menuntut keadilan mengakibatkan tewasnya kurang lebih 11
orang dan 200 orang terluka.
6. Peristiwa G30s PKI
Peristiwa ini adalah sebuah peristiwa bersejarah dimanaterjadi pada tanggak 30 September 1965. Peristiwa ini melibatkan enam perwira tinggi militer dan seorang letnan terbunuh dalam percobaan kudeta yang dituduhkan kepada Partai Komunis Indonesia atau PKI. Tujuan umum dari oemberontakan ini adalah untuk merubah tata kelola negara dengan cara kudeta agar supaya sesuai dengan pandangan ideologi mereka. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa G30s PKI
ADVERTISEMENT
beberapa perwira yang gugur dalam pemberontakan G30s PKI, yaitu:
-Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
-Mayor Jendral Raden Soeprapto
-Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
-Mayor Jendral Siswondo Parman
-Brigadir Jendral Donal Isaac Panjaitan
-Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
-Letnan Pierre Aandreas
september hitam bukan hanya peringatan yang ada setiap tahun, tapi juga menjadi wujud akan ketidakadilan yang mengakar dalam penanganan banyak kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekitar kita.