7 Cara Mengatasi Depresi Menurut Psikolog

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2022 16:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengalami depresi. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengalami depresi. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Depresi adalah gangguan mental yang dapat menyebabkan rasa sedih, murung, atau putus asa penderitanya. Namun, tak perlu khawatir, ada banyak cara mengatasi depresi yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pada beberapa kasus, depresi dapat hilang dengan sendirinya tanpa harus menjalani pengobatan apa pun. Sementara kasus depresi berat diperlukan terapi dan penggunaan obat-obatan yang efektif untuk mengurangi gejalanya.
Artikel di bawah ini akan mengupas tuntas beberapa cara mengatasi depresi, baik pada kasus ringan hingga berat, yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala para penderitanya.

Cara Mengatasi Depresi yang Efektif

Depresi bisa menjadi penyakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Apabila tidak segera ditangani, depresi dapat mengakibatkan kematian.
Merujuk buku Depresi: Tinjauan Psikologi (Edisi Pertama) karya Dr. Namora Lumongga Lubis, berikut beberapa cara mengatasi depresi menurut psikolog:
Ilustrasi mengalami depresi. Foto: pixabay

1. Menggunakan obat antidepresan

Telah diberitahukan sebelumnya bahwa kasus depresi berat perlu obat antidepresan untuk mengurangi gejalanya. Beberapa obat antidepresan, di antaranya:
ADVERTISEMENT

2. Pendekatan CBT

Pendekatan CBT atau cognitive behavior therapy merupakan pendekatan terapeutik yang memodifikasi pikiran, asumsi, dan sikap yang ada pada individu. Pendekatan ini akan berupaya membantu pasien mengubah pikiran-pikiran atau pernyataan diri negatif dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional.
Jadi, fokus terapi ini adalah mengganti cara-cara berpikir yang tidak logis menjadi logis. Sejumlah penelitian telah menunjukkan keefektifan pendekatan terapi kognitif untuk mengobati penderita depresi. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rush.
ADVERTISEMENT
Rush melakukan studi kepada pasien yang mengalami depresi tahap sedang hingga berat, hasilnya memperlihatkan bahwa pasien yang dirawat dengan terapi kognitif mempunyai angka pemulihan yang lebih besar, angka kegagalan lebih kecil dan angka perbaikan lebih cepat dibanding pasien yang diobati dengan terapi obat antidepresi saja.

3. Terapi Interpersonal

Terapi interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan simtom penyakit kejiwaan.
Selain itu, terapi interpersonal juga kerap digunakan untuk menangani depresi pada remaja, lansia, dan orang dengan HIV. Ada juga terapi interpersonal untuk pasangan dengan masalah pernikahan yang dapat menyebabkan simtom depresi.
Kini, terapi interpersonal telah dimodifikasi untuk mengatasi pengobatan gangguan lainnya, misal penyalahgunaan obat-obatan, bulimia, dan anoreksia nervosa, gangguan bipolar, dan dysthymia.
ADVERTISEMENT
Terapi interpersonal memiliki beberapa sasaran, yakni:

4. Konseling kelompok dan dukungan sosial

Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan wawancara konseling yang dilakukan antara seorang konselor profesional dengan beberapa pasien sekaligus da lam kelompok kecil.
Amir Awang menjelaskan bahwa ciri utama konseling kelompok adalah memberi fokus kepada pemikiran sadar, tingkah laku, dan menggalakkan interaksi terbuka.
Ilustrasi mengalami depresi. Foto: pixabay

5. Berolahraga

Bryant, psikolog olahraga di American Council of Exercise (ACE) mengatakan bahwa olahraga dapat membantu individu mengatasi stres, depresi ringan dan memperbaiki mood.
Olahraga berhubungan negatif dengan depresi dan kecemasan. Artinya, dengan berolahraga secara teratur maka depresi dan kecemasan semakin menurun.
ADVERTISEMENT
Sebagian studi menunjukkan bahwa orang yang berolahraga atau yang memiliki tubuh yang bugar mengalami kecemasan, depresi, dan tekanan hidup yang lebih kecil daripada mereka yang tidak berolahraga.

6. Terapi humor

Sudah lama profesional medis mengakui bahwa pasien yang mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagi tawa merespons lebih baik terhadap pengobatan.
Respons fisiologis dari tertawa juga dapat meningkatkan sistem pernapasan, sirkulasi, sekresi hormon dan enzim pencernaan, serta tekanan darah.
Dalam sebuah studi juga ditunjukkan bahwa tertawa selama 15 menit dapat menghasilkan dua jam tidur tanpa rasa sakit. Sampel darah juga menunjukkan bahwa tingkat kerusakan menurun setelah treatment humor.

7. Berdoa

Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi depresi. Bagi yang percaya, keyakinan yang kuat dan menjadi anggota aliran agama tertentu serta tujuan yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi.
ADVERTISEMENT
Berdoa berarti memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk menghentikan kegiatan dan jalan arus hidup kita untuk sementara waktu. Sehingga, mental pun mendapat waktu untuk istirahat, mengalihkan perhatian, dan mengambil kesibukan mental yang lain.
Apa pun pengertian kita tentang doa, tujuan dan caranya, doa dapat mendatangkan ketenangan lahir dan batin, serta melepaskan kita dari ketegangan fisik dan mental.
(NDA)