Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Jenis Pemanis Pengganti Gula untuk Penderita Diabetes
6 Juni 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi penderita diabetes , gula merupakan salah satu bahan makanan yang perlu dihindari. Namun, bukan berarti mereka sama sekali tidak bisa menikmati makanan atau minuman manis. Agar tetap aman ketika makan atau minum manis, mereka dapat mengganti gula pasir ke gula yang rendah kalori.
ADVERTISEMENT
Murdijati Gardjito menjelaskan dalam bukunya Pendidikan Konsumsi Pangan (2014), pengganti gula untuk penderita diabetes yang berkalori rendah dapat ditemukan dari bahan alami dan sintetik atau buatan. Contoh pemanis pengganti gula dari bahan alami adalah fruktosa, laktosa, mannitol, sorbitol, inulin, dan xylitol.
Pemanis kelompok ini dinamakan dengan nutritive sweetener dan dapat ditemukan dalam bentuk gula alkohol. Meskipun mengandung sejumlah karbohidrat dan kalori , kadarnya jauh lebih rendah dari pada gula pasir sehingga kurang berefek pada kadar gula darah yang dimilikinya.
Oleh karena itu, jenis pemanis ini sangat aman digunakan untuk penderita diabetes karena berkalori rendah dan metabolismenya tidak membutuhkan insulin. Selain dapat menggunakan pemanis alami tersebut, pengidap diabetes juga dapat mengonsumsi gula yang berasal dari bahan sintetik atau buatan.
ADVERTISEMENT
Apa saja? Berikut beberapa jenis pemanis buatan yang umum digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes.
Pengganti Gula Berkalori Rendah
Artificial sweetener atau pemanis buatan diproses sedemikian rupa dengan manipulasi kimia sehingga memiliki kadar kalori yang sangat rendah. Hal tersebut membuat pemanis kelompok ini diyakini tidak akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah seperti halnya gula.
Itu sebabnya, pemanis buatan kerap dianjurkan sebagai pengganti gula untuk diabetes. Mengutip buku Penderita Diabetes Boleh Makan Apa Saja karangan Dr. Hans Tandra, berikut ini adalah beberapa pemanis buatan yang umum beredar di pasaran untuk menjadi pengganti gula bagi penderita diabetes.
1. Sakarin
Sakarin termasuk ke dalam jenis pemanis buatan tanpa kalori yang memiliki 300-500 kali lebih manis dari pada gula alami (sukrosa). Bahan ini telah banyak digunakan sebagai pemanis tanpa kalori pada makanan dan minuman selama kurang lebih dari 1 abad pada Perang Dunia 1 dan 2, khususnya di Eropa.
ADVERTISEMENT
Banyak dari beberapa penelitian terbaru yang mengungkapkan bahwa dengan mengonsumsi sakarin dapat menimbulkan efek samping, yaitu kelebihan berat badan. Akan tetapi, sejauh ini penggunaan sakarin dalam takaran yang wajar masih tetap diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
2. Aspartam
Jenis pemanis buatan ini sudah banyak beredar dan digunakan di negara Indonesia sebagai pemanis untuk minuman teh atau kopi, ada yang menyebutnya “gula diet” atau “gula jagung”. Contoh mereknya seperti Equal, Tropicana Slim, NutraSweet, atau DiaSweet.
Pemanis buatan aspartam mengandung kalori sangat rendah dengan rasanya yang lebih manis 160-220 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir. Namun, BPOM menyarankan untuk tidak mengonsumsi aspartam secara berlebihan atau dalam jumlah yang terbatas, yaitu 50 miligram per kilogram berat badan Anda.
ADVERTISEMENT
Artinya, apabila Anda memiliki berat badan di angka 50 kilogram, maka dalam sehari Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 2.500 miligram atau 2,5 gram aspartam.
3. Sukralosa
Sukralosa adalah salah satu pemanis buatan yang memiliki tingkat rasa manis mencapai 320-1000 kali lebih manis dibandingkan dengan gula pasir biasa, dua kali lipat manisnya sakarin, dan tiga kali lipat manisnya aspartam.
Tidak seperti bentuk gula buatan lainnya, sukralosa terbilang tahan terhadap panas. Artinya, gula ini dapat dipakai untuk memasak menu makanan bagi penderita diabetes. Adapun batas maksimal konsumsi aman gula ini adalah sebesar 5 miligram per kilogram berat badan.
4. Stevia
Berbeda dengan pemanis non kalori lainnya, stevia berasal dari hasil ekstrak daun stevia rebaudiana yang tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan subtropis seperti Brazil, Paraguay, Arizona, dan Texas. Stevia terasa manis berkat kandungan steviol glycosides yang memiliki 250-300 kali lebih manis dari skurosa atau gula biasa.
ADVERTISEMENT
Selain menggantikan gula, stevia juga dapat menurunkan kadar gula dan tekanan darah. Pemanis jenis ini pun aman untuk dikonsumsi jangka panjang tanpa efek samping.
(IMR)