5 Cara Mencegah Diabetes di Usia Muda agar Hidup Lebih Sehat

Ilustrasi mencegah diabetes di usia muda. Foto: Unsplash

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, bahkan di usia muda dan dapat membuat pengidapnya mengalami sejumlah gejala-gejala yang serius.

Dijelaskan dalam buku Diabetes? Siapa Takut karangan Dr. Sri. Hartini KS Kariadi, penyakit diabetes yang paling banyak dialami oleh usia muda adalah diabetes mellitus tipe-1. Faktor yang menyebabkan diabetes tipe-1 ini adalah infeksi virus atau reaksi autoimun (rusaknya sistem kekebalan tubuh).

Biasanya, pada diabetes tipe-1 gejala dan tanda-tandanya muncul secara mendadak. Tiba-tiba cepat merasa haus, sering kencing (anak-anak jadi sering ngompol), berat badan berkuang, dan lemah. Bahkan pada situasi krisis, serangan diabetes tipe-1 dapat mengakibatkan kejang, kebingungan, gagap, hingga kehilangan kesadaran.

Diabetes tipe-1 hanya dapat dikendalikan dengan suntikan insulin dan mengontrol asupan makanan sehari-hari. Meskipun sulit untuk disembuhkan, tetapi penyakit ini sebenarnya bisa dihindari, yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang serta berolahraga secara teratur sejak usia muda.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai cara mencegah diabetes di usia muda.

Ilustrasi mencegah diabetes di usia muda. Foto: Unsplash

Cara Mencegah Diabetes di Usia Muda

Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi menuliskan dalam bukunya Menu Sehat 30 Hari untuk Mencegah dan Mengatasi Diabetes Mellitus, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengatasi penyakit diabetes di usia muda, antara lain:

1. Menjalani Hidup Sehat

Menjalani hidup secara sehat dapat dilakukan dengan cara menghindari berbagai hal yang dapat memicu diabetes mellitus. Misalnya merokok, makan berlebihan, serta gemar mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.

2. Capai dan Pertahankan Berat Badan Normal

Kegemukan berpotensi memicu penyakit kronis, termasuk diabetes mellitus. Mereka yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) berisiko terkena diabetes mellitus 18 kali lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki berat badan normal.

Agar berat badan tetap ideal, ubah pola makan dan berolahraga secara rutin. Motivasi diri Anda sendiri dengan mengingat manfaat menurunkan berat badan seperti jantung yang sehat, lebih berenergi, dan kepercayaan diri meningkat.

3. Lakukan Olahraga Secara Teratur

Olahraga yang teratur, tidak hanya memperbaiki peredaran darah tapi juga meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh sehingga terhindar dari kegemukan. Olahraga yang cukup juga akan memperbaiki tempat insulin bekerja yang dapat mendorong pembakaran glukosa di dalam darah.

Jenis olahraga yang dianjurkan adalah yang bersifat aerobik seperti jalan cepat, bersepeda, jogging, dan renang. Olahraga tersebut memungkinkan pembakaran terjadi secara menyeluruh dalam tubuh dan dapat menjaga aliran darah dengan baik.

Ilustrasi mencegah diabetes di usia muda. Foto: Pixabay

4. Konsumsi Sumber Karbohidrat Kompleks dan Serat

Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks di antaranya ada padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalan, kentang), dan sagu. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama daripada karbohidrat sederhana.

Selain itu, mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan produk sereal akan menurunkan kecepatan absorpsi atau penyerapan karbohidrat. Dengan begitu kadar lipid dalam serum akan menurun sehingga dapat menekan kenaikan kadar gula darah setelah makan.

5. Batasi Konsumsi Lemak

Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K, serta menambah lezatnya makanan. Namun bagi penderita diabetes atau seseorang yang ingin mencegah penyakit tersebut, harus dapat mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh.

Contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang digoreng, mentega atau santan kental, lemak hewani, susu penuh (whole milk), dan cream.

(IMR)