Konten dari Pengguna

5 Tanda Inflamasi yang Perlu Diwaspadai

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
10 April 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tanda inflamasi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanda inflamasi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Inflamasi adalah respons sistem imun tubuh terhadap rangsangan berbahaya seperti bakteri, virus, zat kimia, atau trauma fisik. Meski merupakan mekanisme perlindungan, inflamasi yang berlangsung lama atau tidak terkendali dapat memicu berbagai penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Dasar-dasar Imunologi dan Infeksi karangan Zinatul Hayati, dkk., inflamasi yang berlangsung dalam jangka panjang dikenal juga sebagai inflamasi kronis. Inflamasi ini dapat memicu penyakit seperti diabetes, kanker, hingga gangguan pada jantung.
Guna menghindari kondisi tersebut, penting bagi siapa saja untuk mengetahui setidaknya lima tanda inflamasi agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Simak Artikel Kesehatan ini untuk mengetahui tanda-tanda inflamasi.

Penyebab Inflamasi

Ilustrasi penyebab inflamasi. Foto: Pexels
Sebelum mengetahui 5 tanda inflamasi, ketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Berikut faktor penyebab terjadinya inflamasi paling umum.
ADVERTISEMENT

5 Tanda Inflamasi

Ilustrasi tanda inflamasi. Foto: Pexels
Dalam buku Patofisiologi untuk Vokasi Keperawatan karya Upik Rahmi dan Upik Rahmi, S.Kep., M.Kep., disebutkan bahwa para ahli medis telah membagi lima gejala utama inflamasi yang dikenal dengan istilah "cardinal signs of inflammation". Berikut penjelasannya:

1. Rubor (Kemerahan)

Kemerahan adalah tanda inflamasi pertama yang bisa dilihat secara kasat mata. Ini terjadi karena pembuluh darah di area yang meradang melebar (vasodilatasi) untuk meningkatkan aliran darah. Darah membawa sel-sel imun ke lokasi infeksi atau cedera sehingga warna kulit menjadi lebih merah dari biasanya.

2. Calor (Rasa Hangat atau Panas)

Peningkatan aliran darah ke area yang meradang juga menyebabkan suhu lokal naik. Itulah sebabnya area yang mengalami inflamasi terasa lebih hangat saat disentuh. Kondisi ini merupakan bagian dari proses tubuh dalam memerangi patogen atau memperbaiki jaringan.
ADVERTISEMENT

3. Tumor (Pembengkakan)

Inflamasi biasanya disertai dengan pembengkakan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan cairan dan sel darah putih yang bergerak ke jaringan yang rusak. Cairan ini berkumpul di jaringan sekitar dan menyebabkan pembesaran atau pembengkakan pada area tersebut.

4. Dolor (Rasa Sakit)

Rasa nyeri muncul akibat pelepasan zat kimia seperti prostaglandin dan bradikinin yang mengiritasi ujung saraf di area peradangan. Selain itu, tekanan dari pembengkakan juga dapat menekan saraf dan memperburuk rasa sakit.
Nyeri ini sebenarnya adalah sinyal dari tubuh untuk berhati-hati dan membatasi gerakan pada area yang cedera agar bisa sembuh.

5. Functio Laesa (Penurunan Fungsi)

Inflamasi dapat menyebabkan penurunan fungsi pada organ atau bagian tubuh yang terkena. Misalnya, sendi yang meradang akan sulit digerakkan, atau paru-paru yang meradang akan mengalami gangguan pernapasan.
ADVERTISEMENT
Kehilangan fungsi ini bisa bersifat sementara maupun permanen tergantung penyebab dan tingkat keparahannya.
(NDA)