Konten dari Pengguna

8 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
2 Juni 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang. Foto: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang. Foto: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Dalam dunia medis, kondisi janin tidak berkembang disebut dengan blighted ovum. Biasanya, hal ini terjadi pada trimester pertama atau awal kehamilan.
ADVERTISEMENT
Melansir dari laman Tommys, janin tidak berkembang bisa terjadi karena buruknya kualitas sel telur atau sperma. Seorang ibu hamil yang mengalami blighted ovum akan berakhir pada keguguran.
Bila terjadi demikian, sisa jaringan yang ada dalam kandungan bisa keluar secara alami atau menggunakan obat-obatan untuk mengeluarkannya. Dalam beberapa kasus, prosedur kuret sering dilakukan untuk mengangkat jaringan plasenta.
Blighted ovum sendiri bisa dideteksi dengan mengenali beberapa ciri umum agar ibu hamil bisa lebih waspada. Agar lebih mengetahuinya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Ilustrasi Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang. Foto: freepik.com

Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang

Merangkum dari laman Web Md, ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu diwaspadai ibu hamil antara lain sebagai berikut:

1. Kram perut yang parah

Kram perut bisa saja dialami para wanita pada awal kehamilan. Hal tersebut wajar karena gejalanya memang mirip dengan kram saat menstruasi.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika Anda mengalami kram perut yang tidak tertahankan saat hamil, segera periksakan ke dokter kandungan. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa janin sudah tidak berkembang.

2. Janin berukuran lebih kecil

Bayi di dalam kandungan bisa didiagnosis tidak berkembang ketika ukurannya lebih kecil dari seharusnya. Cara mengetahuinya bisa dengan pemeriksaan USG untuk memperkirakan ukuran bayi. Bisa juga dengan melihat kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan.

3. Detak jantung tidak terdengar

Umumnya, detak jantung bayi sudah mulai terdengar melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 9-10 minggu. Jika pada usia kehamilan tersebut detak jantung tidak terdengar, ibu hamil perlu waspada.

4. Penurunan Hormon HCG

Ciri-ciri janin tidak berkembang yang berikutnya yaitu adanya penurunan hormon HCG yang diproduksi selama masa kehamilan. Hormon HCG yang terus mengalami penurunan merupakan ciri-ciri janin tidak berkembang.
Ilustrasi hasil USG ibu hamil. Foto: Thinkstock

5. Ketuban pecah dini

ADVERTISEMENT
Ketuban adalah cairan yang menyelimuti rahim tempat bayi berada di dalam kandungan. Secara normal, plasenta akan pecah dengan sendirinya saat terjadi kontraksi atau ketika waktu bersalin telah tiba.
Yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil adalah ketika ketuban pecah jauh sebelum waktu bersalin tiba. Kondisi ini bisa saja menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan janin berhenti.

6. Pendarahan mendadak

Ibu hamil memang kerap mengalami flek atau pendarahan ringan selama masa kehamilan, namun bukan pendarahan hebat secara mendadak. Segera pergi ke dokter kandungan jika Anda mengalami pendarahan secara mendadak disertai dengan nyeri perut hebat. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa janin telah meninggal di dalam kandungan.

7. Keputihan

Keputihan merupakan salah satu ciri awal dari keguguran. Ini bisa jadi tanda bahwa janin tidak berkembang dan bayi harus dikeluarkan dari rahim.
ADVERTISEMENT

8. Hasil tes kehamilan negatif

Setelah dipastikan oleh dokter bahwa seorang wanita telah hamil, tapi kemudian tidak lagi merasakan gejala-gejala kehamilan, cobalah lakukan tes kehamilan lagi.
Ketika tes kehamilan menunjukkan tanda negatif, maka perlu diwaspadai. Bisa jadi, janin dalam kandungan ibu berhenti berkembang.
(EAR)