Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Angin Duduk: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
25 Mei 2022 11:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Angin duduk (angina) adalah nyeri pada bagian dada yang terjadi karena otot jantung tidak menerima cukup oksigen dari aliran darah. Penyakit ini disertai dengan gejala seperti penekanan pada dada, keluar keringat dingin, perut kembung, sakit ulu hati, dan mual.
ADVERTISEMENT
Di dunia kedokteran, istilah angin duduk identik dengan penyakit jantung yang disebut sindroma koroner akut (SKA). Mengutip buku Cek Kesehatan Anda: Pria Umur 50 Tahun karya Srikandi Waluyo (2013), SKA termasuk penyakit jantung koroner berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.
Penyakit angin duduk lebih banyak menyerang pria dewasa yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Saat serangan angin duduk datang, pasien biasanya merasa abai dan enggan memeriksakan dirinya ke dokter.
Padahal, tindakan tersebut sangat membahayakan. Agar tidak salah dalam menangani, berikut penjelasan tentang angin duduk selengkapnya untuk Anda.
Apa Penyebab Angin Duduk?
Dijelaskan dalam buku Lecture Notes: Kardiologi karya Huon H. Gray, dkk., penyebab angin duduk ialah karena ketidakseimbangan yang terjadi antara pasokan oksigen miokard dengan kebutuhannya. Di samping itu, angin duduk juga disebabkan oleh arteri koroner yang mengalami kondisi hipertrofi.
Kondisi tersebut terjadi ketika dilatasi vertikel kiri terasa berat dan ditandai dengan kebutuhan miokard yang tinggi. Angin duduk seperti ini biasa menyerang saat waktu istirahat, baik siang hari ataupun malam hari.
ADVERTISEMENT
Para ahli juga menyatakan bahwa angin duduk sangat berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah jantung. Penyempitan tersebut menyebabkan sebagian jantung tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang cukup. Akibatnya, pasokan darah ke jantung menjadi tidak seimbang.
Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan berakibat pada kematian. Untuk mengatasinya, pasien bisa melonggarkan sumbatan yang terjadi dengan memberikan obat antiplatelet dan antikoagulan.
Apa Ciri-Ciri Angin Duduk?
Ciri-ciri angin duduk yang paling umum adalah timbul rasa nyeri pada dada seperti ditekan. Kemudian keluar keringat dingin, perut terasa kembung, ulu hati seperti ditusuk-tusuk, dan timbul rasa mual tak tertahankan.
Gejala tersebut memburuk dalam kurun waktu 15-30 menit. Bila tidak segera ditangani, penderita angin duduk bisa mengalami serangan jantung dan berakhir meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Pada kondisi terparah, gejala angin duduk bisa disertai nyeri dada seperti diremas-remas. Kemudian, rasa sakitnya menjalar ke leher dan lengan, atau terasa sensasi terbakar yang disertai sesak napas dan keringat dingin berbulir besar.
Apa Langkah Pertama Mengatasi Angin Duduk?
Langkah pertama mengatasi angin duduk ialah dengan mengatur posisi tubuh yang benar. Jika sudah terasa nyaman, longgarkan sumbatan yang terjadi dengan meminum obat antiplatelet dan antikoagulan.
Sebagai langkah antisipasi, Anda juga bisa meminum obat dengan kandungan nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis. Ragam obat tersebut terbukti bisa menyeimbangkan kembali suplai oksigen ke jantung Anda.
Di samping itu, ada juga cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah serangan angin duduk. Dirangkum dari laman Second Scount, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Terapkan diet sehat
Menjaga berat badan yang sehat dan mengonsumsi makanan rendah lemak bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Jika dilakukan secara konsisten, serangan angin duduk yang datang tiba-tiba juga dapat dihindari.
2. Berhenti merokok
Menghilangkan kebiasaan merokok adalah faktor terpenting dalam proses penyembuhan penyakit jantung. Dengan berhenti merokok. Anda akan terhindari dari risiko penyakit arteri koroner, stroke, dan serangan angin duduk.
3. Pertahankan berat badan ideal
Kelebihan berat badan berkontribusi kuat terhadap faktor risiko angin duduk. Atur pola makan Anda dan lakukan olahraga secara rutin. Dengan begitu, suplai oksigen ke otot jantung akan terpenuhi dan risiko angin duduk dapat dihindari.
4. Kelola stres
Disadari atau tidak, pikiran dan tingkat stres sangat erat kaitannya dengan penyakit jantung. Kecemasan dan emosi yang berlebih bisa memicu penyumbatan pada aliran darah Anda. Akibatnya, oksigen tidak sampai ke jantung dalam jumlah yang cukup. Jika dibiarkan, risiko angin duduk bisa terjadi secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Apakah angin duduk bisa menyebabkan kematian?
Dijelaskan dalam situs Heart, penyakit angin duduk bisa menyebabkan kematian. Jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, segera lakukan pertolongan pertama. Bila perlu, temui dokter dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter akan meresepkan Nitrogliserin untuk menghilangkan gejalanya dengan segera. Kemudian, dokter akan memberikan perawatan khusus untuk mencegah serangan angin duduk datang kembali. Dengan penanganan yang benar, nyawa Anda bisa diselamatkan.
(MSD)