Apa Itu Gravida dalam Kehamilan? Ini Penjelasannya

Ilustrasi wanita hamil. Foto: Unsplash

Istilah gravida sering kali digunakan dalam dunia medis, terutama di bidang obstetri atau kebidanan, untuk menunjukkan jumlah kehamilan seorang wanita.

Mengutip laman Medic Tests, gravida adalah salah satu dari tiga istilah dalam sistem obstetri GPA (Gravida, Para, Abortus) yang digunakan dokter untuk mencatat riwayat kehamilan yang pernah dialami, baik yang sedang berlangsung, keguguran, atau kehamilan ektopik.

Sebagai contoh, jika seorang wanita pernah hamil tiga kali, gravida-nya bisa ditulis sebagai G3. Simak terus uraian artikel ini untuk lebih mengenal apa itu Gravida dalam kehamilan.

Pentingnya Istilah Gravida dalam Kehamilan

Ilustrasi wanita hamil. Foto: Unsplash

Penggunaan istilah gravida dalam catatan medis sangat penting karena dapat membantu dokter dalam menganalisis risiko dan memberikan perawatan terbaik bagi ibu hamil. Berikut beberapa alasan gravida diperhitungkan dalam pemeriksaan kehamilan:

Baca Juga: 10 Lipstik yang Aman untuk Ibu Hamil beserta Tips Memilihnya

Kategori Gravida dalam Kehamilan

Ilustrasi wanita hamil. Foto: Unsplash

Dengan mengetahui riwayat kehamilan secara detail, wanita hamil dapat mendapatkan perawatan yang lebih optimal demi kesehatan ibu dan bayi. Berdasarkan jumlah kehamilan yang pernah dialami, gravida dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Nulligravida

Wanita yang belum pernah hamil sama sekali. Contohnya, wanita yang masih dalam masa subur tetapi belum memiliki pengalaman kehamilan.

2. Primigravida

Wanita yang sedang menjalani kehamilan pertama. Biasanya, kehamilan pertama memiliki risiko tertentu, seperti preeklamsia atau persalinan lama, sehingga perlu pemantauan ekstra.

3. Multigravida

Wanita yang sudah mengalami lebih dari satu kehamilan. Biasanya, pengalaman kehamilan sebelumnya dapat membantu mempersiapkan kehamilan selanjutnya dengan lebih baik.

4. Grand Multigravida

Wanita yang telah hamil lebih dari lima kali. Dalam beberapa kasus, kehamilan yang berulang kali dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti perdarahan postpartum.

(NDA)