Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apakah TBC Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya
25 April 2025 9:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, TBC masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius. Lalu, apakah TBC bisa sembuh total? Simak jawaban lengkap dan informasi lain seputar TBC dalam artikel ini.
Apakah TBC Bisa Sembuh?
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, TBC termasuk golongan penyakit yang bisa disembuhkan sepenuhnya asalkan pasien menjalani pengobatan secara rutin dan sesuai anjuran dokter.
Pengobatan TBC umumnya menggunakan antibiotik dalam jangka waktu panjang, yaitu 6 hingga 12 bulan, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis TBC-nya.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tingkat keberhasilan pengobatan TBC di Indonesia juga tergolong tinggi jika pengobatan dilakukan secara lengkap dan konsisten.
Cara TBC Menyerang Tubuh
CDC menerangkan bahwa bakteri penyebab TBC bekerja menyerang manusia dengan cara menyebar melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang menghirup udara yang mengandung bakteri tersebut, infeksi dapat terjadi, terutama jika daya tahan tubuh lemah. Infeksi TBC sendiri terbagi menjadi dua jenis:
Jenis Pengobatan TBC
Merujuk informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengobatan TBC terbagi menjadi dua fase, di antaranya:
1. Fase Intensif (2 Bulan Pertama)
Pasien harus minum kombinasi antibiotik setiap hari, seperti isoniazid, rifampisin, pyrazinamid, dan ethambutol. Tujuannya untuk membunuh sebanyak mungkin bakteri aktif.
2. Fase Lanjutan (4–10 Bulan Berikutnya)
Fokus pada pembersihan sisa bakteri dan mencegah kekambuhan. Jika pasien lalai minum obat, bakteri bisa menjadi kebal dan menyebabkan TBC resistan obat (MDR-TB) yang jauh lebih sulit diobati.
ADVERTISEMENT
Namun, penting untuk diingat bahwa kedua jenis pengobatan di atas akan berhasil jika didukung dengan beberapa faktor berikut:
(NDA)