Konten dari Pengguna

Badan Dingin tapi Berkeringat, Gejala Penyakit Apa? Ini Penjelasannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
6 Juni 2022 9:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang mengalami badan dingin tapi berkeringat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang mengalami badan dingin tapi berkeringat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pernah mengalami badan dingin tapi berkeringat? Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai keringat dingin atau diaforesis.
ADVERTISEMENT
Keringat dingin terjadi ketika badan tiba-tiba terasa dingin dan keluar keringat berlebih secara bersamaan. Kondisi ini muncul bukan karena aktivitas olahraga, cuaca panas, ataupun cuaca dingin.
Ada beberapa kemungkinan penyebab badan dingin tapi berkeringat. Kondisi ini bisa menjadi gejala dari sejumlah masalah kesehatan. Bahkan, keringat dingin dapat menjadi pertanda dari kondisi yang berbahaya. Lantas, badan dingin tapi berkeringat gejala apa?

Badan Dingin tapi Berkeringat, Gejala Penyakit Apa?

Ilustrasi kulit berkeringat. Foto: Unsplash
Keringat dingin berbeda dengan keringat biasa. Keringat dingin muncul secara mendadak bahkan ketika tidak melakukan aktivitas apa pun, sedangkan keringat biasa muncul saat berolahraga, bekerja di luar ruangan, atau saat cuaca panas.
Menurut Healthline, keringat dingin terjadi akibat faktor psikis, seperti syok, panik, dan stres. Selain itu, keringat dingin juga bisa disebabkan karena adanya penyakit tertentu. Berikut penjelasan mengenai kondisi medis yang dapat menyebabkan keringat dingin.
ADVERTISEMENT

1. Syok

Syok adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ vital lainnya berkurang sehingga otak tidak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup karena penurunan aliran darah.
Syok menyebabkan peningkatan stres di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh akan mengeluarkan keringat dingin sebagai respons utama terhadap stres. Syok tergolong kondisi darurat yang memerlukan pertolongan medis segera.

2. Infeksi

Setiap infeksi yang menyebabkan demam dapat memicu keluarnya keringat dingin. Terkadang, keringat dingin yang keluar saat demam menjadi pertanda bahwa demam mulai turun.
Namun, dalam beberapa kasus infeksi yang sangat parah atau disebut sepsis (peradangan ekstrem yang berpotensi mengancam nyawa), juga dapat menyebabkan syok dan keringat dingin. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan sepsis meliputi:
ADVERTISEMENT

3. Sinkop

Keringat dingin dapat menjadi gejala sinkop. Sinkop adalah istilah medis untuk pingsan. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Penurunan jumlah darah yang mengalir ke otak ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran sementara.
Keringat dingin yang disebabkan oleh sinkop mirip dengan yang disebabkan oleh syok. Gejala sinkop lainnya termasuk mual atau vertigo.

4. Cedera

Nyeri akibat cedera, seperti patah tulang, amputasi non-bedah, atau cedera kepala, dapat menyebabkan rasa sakit yang memicu munculnya keringat dingin.

5. Serangan Jantung

Keringat dingin dapat menjadi tanda serangan jantung. Gejala lain dari serangan jantung yang menyertainya termasuk nyeri dada, rasa tidak nyaman di leher, sesak napas, mual, muntah, pusing, dan perubahan irama detak jantung.
ADVERTISEMENT
Serangan jantung menjadi salah satu kondisi paling serius dari munculnya keringat dingin. Untuk itu, perlu penanganan medis segera apabila disertai dengan gejala lainnya.

6. Penyebab Lain

Selain beberapa kondisi medis di atas, keringat dingin juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lainnya, seperti:
(SFR)