Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cara Menghadapi Fase Terrible Two pada Balita dengan Bijak
9 Januari 2025 1:28 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara menghadapi fase terrible two pada balita menjadi ujian tersendiri bagi orang tua. Di usia ini, anak mulai menunjukkan keinginan untuk mandiri dan mengungkapkan emosi yang lebih beragam, meskipun kemampuan mereka masih terbatas.
ADVERTISEMENT
Tantrum yang meledak-ledak, sikap menolak secara tiba-tiba, hingga perilaku yang sulit diprediksi menjadi bagian dari cara mereka belajar dan mengekspresikan diri.
Dikutip dari repository.unpas.ac.id, Pola Komunikasi Keluarga Mengenai Fase Terrible Two (Studi Kualitatif Deskriptif Orang Tua Anak Usia Dini di Jawa Barat) oleh Putri dll (2024).Pola komunikasi keluarga konsesual dapat mendukung serta memberikan rasa aman pada anak usia dini yang sedang mengalami fase terrible two.
Cara Menghadapi Fase Terrible Two pada Balita dengan Bijak
Fase terrible two sering kali membuat orang tua kewalahan, terutama ketika anak memasuki usia toddler, sekitar 2 tahun. Untuk menghadapinya, perlu tahu cara menghadapi fase terrible two.
Di usia 2 tahun, anak masih cenderung bersikap egosentris, merasa dunia berpusat pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain dan menunjukkan rasa sayang seperti yang ia rasakan untuk dirinya sendiri belum sepenuhnya berkembang.
Inilah alasan mengapa perilaku seperti tantrum, tindakan merusak, atau hal-hal yang kurang menyenangkan.
1. Mengatasi Perilaku Tidak Menyenangkan pada Fase Terrible Two
ADVERTISEMENT
2. Mengatasi Perilaku Destruktif pada Fase Terrible Two
ADVERTISEMENT
3. Menghadapi Tantrum pada Fase Terrible Two
ADVERTISEMENT
Cara menghadapi fase terrible two pada balita memang bisa menjadi ujian besar bagi orang tua, tetapi dengan pendekatan yang penuh kesabaran dan kebijaksanaan, fase ini bisa menjadi pengalaman yang positif dalam perkembangan anak.
Penting untuk diingat bahwa pada usia ini, anak sedang belajar untuk memahami dan mengelola emosi mereka, dan orang tua memiliki peran penting dalam membimbing mereka. (MRS)
Baca juga:3 Cara Menjadi Orang yang Murah Senyum