Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Daftar Obat Batu Empedu yang Direkomendasikan secara Medis
2 Juni 2022 20:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Memuat informasi dalam laman resmi Winchester Hospital, batu empedu terbentuk di kantong empedu akibat adanya endapan kolesterol maupun bilirubin. Selain itu, batu empedu juga bisa terbentuk di saluran empedu.
Kantong empedu adalah organ yang berguna sebagai wadah cairan empedu. Cairan ini nantinya berfungsi untuk mencerna lemak, salah satunya kolesterol. Ketika jumlah kolesterol lebih banyak dibanding cairan empedu, kolesterol akan tertinggal, mengendap, dan akhirnya menjadi batuan.
Adanya batu empedu inilah yang nantinya akan menimbulkan berbagai gejala mengganggu, seperti nyeri perut kanan atas hingga menembus ke punggung, dan disertai dengan mual-muntah.
Pada pasien yang tidak mengalami gejala, penanganan medis tidak perlu dilakukan karena batu empedu dapat keluar bersama dengan urine. Namun, dokter tetap akan memantau perkembangan gejala yang dialami pasien di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi gejala batu empedu sekaligus mencegah ukuran batu tersebut semakin bertambah besar, ada beberapa pengobatan medis yang akan direkomendasikan dokter. Agar lebih memahaminya, simak uraian berikut ini.
Obat Batu Empedu
Tak perlu khawatir, bahwa penanganan batu empedu tidak melulu berakhir di atas meja operasi. Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI dalam bukunya Kumpulan Kuliah Farmakologi memaparkan berbagai pengobatan yang dapat diberikan kepada penderita batu empedu, di antaranya:
1. Obat Asam Empedu
Cara mengobati batu empedu paling mudah ialah dengan mengonsumsi obat ursodiol atau chenodiol. Dua jenis obat ini telah terbukti dapat melarutkan batu empedu berukuran kecil.
2. Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL)
Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah metode pengobatan batu empedu tanpa operasi, jika jumlah batu tergolong masih sedikit dan berukuran kecil (setidaknya diameter kurang dari 2 sentimeter).
ADVERTISEMENT
3. Suntik
Penanganan batu empedu ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan metil tersier-butil eter (MTBE) ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa metode MTBE ini efektif untuk melarutkan batu empedu.
4. Endoscopic Retrograde Cholangio-Pancreatography (ERCP)
Penyumbatan batu pada saluran empedu juga bisa ditangani dengan prosedur endoscopic retrograde cholangio pancreatography (ERCP). ERCP bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu.
Tindakan ini ditujukan bagi orang yang kondisinya tidak cukup stabil untuk menjalani operasi. Proses ERCP sendiri memakan waktu sekitar 30-60 menit atau bahkan bisa lebih cepat.
5. Ultrasound-Guided Drainage Procedure
Pilihan penanganan terbaik untuk pengidap batu empedu yang memiliki peradangan kantong empedu akut (kolesistitis) dan tidak bisa menjalani operasi adalah prosedur Acute Cholecystostomy (ACE) dengan Ultrasound-Guided Drainage Procedure.
ADVERTISEMENT
Pengobatan batu empedu ini menggunakan prosedur endoskopik yang ditempatkan di antara kantong empedu dan saluran pencernaan. Proses endoskopi dilakukan untuk menghilangkan infeksi pada saluran dan kantong empedu.
6. Drainase Transmural
Drainase transmural adalah pengobatan batu empedu dengan menciptakan saluran baru langsung melalui perut ke dalam kantong empedu. Saluran ini terbuat dari stent logam yang nantinya akan ditempatkan di dalam perut. Tindakan pengobatan ini bertujuan, agar cairan dari kantong empedu mengalir langsung ke usus kecil.
7. Akupunktur
Akupunktur juga bisa menjadi pilihan pengobatan alternatif untuk membantu mengatasi batu empedu. Salah satu penelitian di China menyebutkan bahwa akupunktur dapat meringankan sakit punggung, sakit perut, dan mual pada 60 orang yang mengalami gejala kolesistitis (radang kantong empedu).
ADVERTISEMENT
Selain itu, akupunktur diklaim juga membantu mengatur volume kantong empedu. Meski begitu, penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa akupunktur dapat mengurangi jumlah atau ukuran batu empedu. Dengan kata lain, pengobatan ini hanya akan membantu meringankan gejala yang dirasakan penderitanya.
8. Operasi
Dalam beberapa kasus, jika gejala batu empedu terus kambuh berulang kali, barulah dokter akan merekomendasikan operasi sebagai jalan pengobatan terakhir.
Operasi untuk mengobati batu empedu ini disebut dengan kolesistektomi. Adapun beberapa kondisi yang mengharuskan pasien untuk menjalankan tindakan operasi, di antaranya meliputi:
ADVERTISEMENT
Pada saat operasi, dokter akan membuat sayatan yang cukup besar (sekitar 13-18 sentimeter) pada perut. Kemudian, dokter akan melanjutkan dengan memotong kantong empedu dari salurannya, mengangkat kantong empedu, lalu menjepit semua saluran yang berhubungan dengan organ tersebut.
(VIO)