Konten dari Pengguna

Fenamin 500 Mefenamic Acid Obat Apa? Ini Penjelasannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
24 Mei 2022 9:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 4 Juli 2023 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fenamin 500 mefenamic acid. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fenamin 500 mefenamic acid. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Ada banyak jenis obat yang dijual di pasaran. Dalam istilah medis, jenis obat tersebut dikenal dengan sebutan obat OTC (over the counter).
ADVERTISEMENT
Biasanya, obat OTC digunakan untuk mengobati penyakit tertentu yang diidap pasien. Untuk membelinya, pasien harus mendapatkan diagnosis dan resep terlebih dahulu dari dokter.
Obat OTC memiliki khasiat beragam sesuai dengan kandungan yang terdapat di dalamnya. Fenamin 500 mefenamic acid menjadi salah satu jenis obat yang banyak dicari orang di apotek.
Biasanya, Fenamin 500 digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Bagi yang penasaran Fenamin 500 mefenamic acid obat apa, berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.

Khasiat Obat Fenamin 500 Mefenamic Acid

Ilustrasi fenamin 500 mefenamic acid. Foto: Pixabay
Fenamin 500 mefenamic acid termasuk dalam jenis obat yang mengandung asam mefenamat. Mengutip buku Kumpulan Kuliah Farmakologi susunan Staf Pengajar Departemen Farmakologi, obat ini biasa digunakan sebagai analgesik dan antiinflamasi.
Asam mefenamat juga bisa dijadikan sebagai obat pereda rasa nyeri. Jenis obat ini terikat sangat kuat pada protein plasma, sehingga interaksinya dengan antikoagulan harus selalu diperhatikan
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, asam mefenamat ini memiliki daya kerja yang baik pada pusat sakit dan saraf perifer. Obat ini cepat diserap dan bisa bekerja 2 jam setelah dikonsumsi.
Biasanya, asam mefenamat digunakan untuk mengobati rasa sakit yang ditimbulkan oleh rematik kronis, luka pada jaringan lunak, pegal pada otot dan sendi, dismenore, sakit kepala, sakit gigi, dan penyembuhan pasca operasi.
Efek samping yang dihasilkan berupa iritasi pada saluran pencernaan yang mengakibatkan konstipasi atau diare.
Mengutip buku Panduan Obat dan Suplemen Indonesia karya Anindhita Raras (2019), interaksi obat asam mefenamat dapat meningkatkan daya antikoagulan dan coumarin.
Penggunaan asam mefenamat pada wanita hamil dan menyusui sangat tidak disarankan. Jenis obat ini termasuk obat keras yang harus dibeli dengan resep dokter.
ADVERTISEMENT

Mengenai Fenamin

Ilustrasi fenamin 500 mefenamic acid. Foto: pixabay
Fenamin yang mengandung asam mefenamat adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, nyeri otot, kemerahan, dan bengkak.
Asam mefenamat termasuk dalam golongan Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID). Obat ini mampu menghambat kerja enzim siklooksigenasi (COX) yang berfungsi dalam pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit serta peradangan.
Ketika kerja enzim COX terhalangi, maka produksi prostaglandin lebih sedikit. Sehingga, rasa sakit dan peradangan yang dialami akan sedikit berkurang.

Golongan

Fenamin merupakan golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Kemasan

Fenamin tersedia dalam bentuk kaplet dengan kemasan strip. Sati strip obat ini terdiri atas 10 kaplet.
ADVERTISEMENT

Kandungan

Tiap kaplet Fenamin berisi asam mefenamat 500 mg.

Manfaat Fenamin

Ilustrasi obat Fenamin. Foto: Unsplash
Fenamin sering digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, hingga nyeri pascaoperasi. Selain itu, obat ini juga mampu meredakan nyeri akut dan kronis yang terkait dengan kondisi peradangan, di antaranya:

1. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis atau penyakit rematik adalah peradangan kronis pada sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyakit ini ditandai dengan rasa kaku, nyeri, kemerahan, dan bengkak pada sendi.

2. Osteoartritis

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang memengaruhi tulang rawan persendian. Kondisi ini menyebabkan gesekan antara tulang yang terdapat dalam sendi, sehingga menimbulkan rasa sakit, kaku, dan gejala lainnya.

3. Dismenore

Dismenore atau nyeri haid adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau ketika sedang menstruasi. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri di perut bawah yang bisa menyebar hingga ke punggung bawah dan paha bagian dalam.
ADVERTISEMENT

4. Spondilitis Ankilosa

Spondilitis ankilosa adalah peradangan kronis yang terjadi pada tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang belakang terasa nyeri, kaku, serta dapat mengubah postur tubuh penderitanya.

5. Nyeri Trauma

Fenamin juga dapat digunakan dalam pengobatan untuk meredakan nyeri pada kasus trauma muskuloskeletal (struktur yang mendukung anggota tubuh, leher, dan punggung).

Efek Samping Fenamin

Ilustrasi seseorang yang mengalami sakit kepala karena efek samping Fenamin. Foto: PIxabay
Ada beberapa efek samping yang dapat muncul apabila mengonsumsi obat dengan kandungan asam mefenamat, yaitu:
Selain itu, asam mefenamat juga memiliki beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi, seperti reaksi alergi, telinga berdenging, gagal napas, pembengkakan pada wajah, denyut nadi yang abnormal, dan tekanan darah rendah.
Jika mengalami efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT

Anjuran Dosis Fenamin

Ilustrasi mengonsumsi obat Fenamin harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Penggunaan Fenamin 500 mefenamic acid tidak bisa dilakukan sembarangan. Berikut panduan dosisnya yang bisa Anda perhatikan:
Anda sebaiknya meminum obat asam mefenamat setelah makan dan pemakaiannya tidak boleh lebih dari 7 hari. Jika rasa sakit tak kunjung sembuh, segera konsultasikan kepada dokter terkait.
(MSD & SFR)