Konten dari Pengguna

Flu Perut: Penyebab, Gejala, dan Cara Menyembuhkannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
12 Juni 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi flu perut. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi flu perut. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Flu perut adalah penyakit yang biasa menjangkit anak-anak karena salah mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Dalam ilmu medis, penyakit ini dikenal dengan sebutan Gastroenteritis Viral.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Dokter Internet karya dr. Erik Tapan (2004), flu perut termasuk jenis penyakit yang menular. Saat menjangkit, gejalanya ditandai dengan diare, muntah-muntah, dehidrasi, mulut terasa kering, dan memproduksi sedikit urin.
Hal ini sebagai respons atas peradangan yang terjadi di daerah usus dan lambung. Virus penyebabnya bisa bermacam-macam seperti kelompok rotavirus, adenovirus, calicivirus, astroviruses, norwalk virus, dan lain-lain.
Di samping itu, flu perut juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri (Salmonella atau Escherichia coli), parasit (giardia), dan penyakit bawaan lain, Bagaimana cara menyembuhkannya? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Cara Menyembuhkan Flu Perut

Flu perut lebih banyak menyerang bayi, balita, dan anak-anak. Faktor penyebabnya sangat banyak, bisa karena tertular pasien lain, infeksi virus dan parasit, mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi flu perut. Foto: pixabay
Untuk menghindari penyakit tersebut, Anda bisa melakukan beberapa upaya pencegahan. Dirangkum dari situs Mayoclinic, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa flu perut ini berbeda dengan diare. Sehingga, Anda tidak bisa memberikan obat diare secara sembarangan tanpa resep dokter.
Ilustrasi flu perut. Foto: pixabay
Untuk menyembuhkan flu perut, sebaiknya pasien diberikan minum yang cukup untuk menjaganya tetap terhidrasi. Mengutip Buku Pinter Kekebalan Tubuh karya Atma Endris (2020), pasien dianjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin.
Jika sudah menunjukkan kesembuhan, maka pasien disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna. Seiring berjalannya waktu, barulah pasien bisa diberikan porsi makan yang normal lagi.
(MSD)