Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Flu Perut: Penyebab, Gejala, dan Cara Menyembuhkannya
12 Juni 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Dokter Internet karya dr. Erik Tapan (2004), flu perut termasuk jenis penyakit yang menular. Saat menjangkit, gejalanya ditandai dengan diare, muntah-muntah, dehidrasi, mulut terasa kering, dan memproduksi sedikit urin.
Hal ini sebagai respons atas peradangan yang terjadi di daerah usus dan lambung. Virus penyebabnya bisa bermacam-macam seperti kelompok rotavirus, adenovirus, calicivirus, astroviruses, norwalk virus, dan lain-lain.
Di samping itu, flu perut juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri (Salmonella atau Escherichia coli), parasit (giardia), dan penyakit bawaan lain, Bagaimana cara menyembuhkannya? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Cara Menyembuhkan Flu Perut
Flu perut lebih banyak menyerang bayi, balita, dan anak-anak. Faktor penyebabnya sangat banyak, bisa karena tertular pasien lain, infeksi virus dan parasit, mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari penyakit tersebut, Anda bisa melakukan beberapa upaya pencegahan. Dirangkum dari situs Mayoclinic, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa flu perut ini berbeda dengan diare. Sehingga, Anda tidak bisa memberikan obat diare secara sembarangan tanpa resep dokter.
Untuk menyembuhkan flu perut, sebaiknya pasien diberikan minum yang cukup untuk menjaganya tetap terhidrasi. Mengutip Buku Pinter Kekebalan Tubuh karya Atma Endris (2020), pasien dianjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin.
Jika sudah menunjukkan kesembuhan, maka pasien disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna. Seiring berjalannya waktu, barulah pasien bisa diberikan porsi makan yang normal lagi.
(MSD)