Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Gejala Kista di Rahim yang Perlu Diwaspadai dan Penanganannya
21 April 2025 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meskipun sebagian besar kista bersifat jinak dan dapat hilang dengan sendirinya, dalam beberapa kasus tertentu, kista bisa tumbuh membesar, pecah, atau bahkan menyebabkan komplikasi yang serius.
Maka dari itu, penting untuk mengenali gejala-gejalanya sedini mungkin agar dapat lebih waspada. Simak artikel ini untuk mengetahui tanda-tanda kista di rahim dan cara menanganinya.
Gejala Kista di Rahim
Mengutip buku berjudul Mengenal Mioma Uteri dan Kista Ovarium (Sudut Pandang Teori & Penelitian) karya Liliek Pratiwi dkk, berikut gejala seseorang memiliki kista di rahimnya.
1. Nyeri Panggul
Salah satu gejala paling umum dari kista di rahim adalah rasa nyeri di bagian panggul, terutama saat haid dan saat berhubungan intim. Rasa nyeri ini bisa datang dan pergi atau terasa terus-menerus.
ADVERTISEMENT
2. Kembung
Gejala ini sering kali dianggap sebagai gangguan pencernaan. Kista yang sedang berkembang di rahim dapat memunculkan perasaan perut penuh atau kenyang di perut bagian bawah. Ini biasanya lebih terasa pada satu sisi tubuh.
Hal tersebut terjadi karena kista besar bisa menekan organ lain di sekitarnya sehingga memicu rasa tidak nyaman di perut.
3. Mual dan Muntah
Kista yang tumbuh besar atau menyebabkan torsio ovarium dapat menghalangi aliran darah ke ovarium. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa mual atau muntah. Gejala ini juga dapat disertai rasa nyeri yang luar biasa.
4. Tekanan pada Kandung Kemih
Kista yang membesar bisa menekan kandung kemih atau usus. Hal ini bisa menyebabkan penderita lebih sering ingin buang air kecil atau bahkan sembelit.
5. Menstruasi Tak Teratur
Kista bisa memengaruhi siklus hormon dalam tubuh sehingga menyebabkan menstruasi menjadi tak teratur. Wanita dapat mengalami keterlambatan menstruasi atau perdarahan rahim yang abnormal.
ADVERTISEMENT
Penanganan atau Pengobatan Kista di Rahim
Kista pada indung telur bisa muncul secara normal selama siklus menstruasi dan hilang dengan sendirinya sebelum memasuki siklus menstruasi berikutnya. Kista dapat menyebar hingga ke leher rahim dan di sekitar rahim.
Selain itu, kista juga dapat terjadi karena kondisi lain seperti endometriosis, sindom ovarium polikistik (PCOS), repoduksi sel yang tak normal, dan penyakit radang panggul (PID).
Adapun penanganan kista disesuaikan dengan faktor-faktor lain, di antaranya usia, gejala, dan kemungkinan penyebab kista. Berikut beberapa pengobatan kista di rahim.
1. Kista Fungsional
Kista fungsional terbentuk selama siklus menstruasi. Umumnya, kista fungsional tak berbahaya, tak menimbulkan keluhan, serta menghilang dalam dua sampai tiga siklus haid.
ADVERTISEMENT
2. Kista Nonfungsional
Kista ini terbentuk oleh sebab lain yang tak ada hubungannya dengan siklus lain. Jenis kista ini meliputi kista dermoid, kista adenoma, dan kista endometriosis.
Kista nonfungsional kadang sulit mengecil dan memerlukan tindakan khusus untuk mengobatinya. Penanganan kista ini menggunakan obat hormonal atau melalui pembedahan. Prosedur pengangkatan kista dapat berupa laparoskopi dan laparotomi.
(SA)