Haid Tapi Positif Hamil Apakah Normal? Ini Penjelasannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi haid tapi positif hamil. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi haid tapi positif hamil. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Tidak haid atau telat haid bisa saja menjadi suatu tanda kehamilan pada wanita. Namun, keluarnya darah dari vagina saat hamil, membuat wanita kebingungan dan bertanya apakah mungkin bisa haid banyak tapi positif hamil?
ADVERTISEMENT
Secara alamiah, seorang wanita yang sedang hamil tidak mungkin mengalami haid. Jika wanita mengalami haid saat positif hamil, bisa jadi itu merupakan salah satu tanda peringatan akan kondisi kehamilan. Lantas, apa penyebab wanita hamil bisa keluar darah?

Kenapa Positif Hamil Tapi Haid?

Ilustrasi haid tapi positif hamil. Foto: Unsplash.com
Mengutip buku Kehamilan oleh Glade B Curtis, tanda-tanda hamil pada setiap wanita bisa saja berbeda-beda tergantung kondisi fisiknya. Sebagai contoh, seorang wanita yang sedang positif hamil biasanya akan mengalami mual dan muntah. Namun, ada juga yang jarang atau tidak mengalami gejala tersebut.
Selain itu, salah satu gejala kehamilan yang paling umum adalah telat datang bulan atau menstruasi. Haid merupakan siklus bulanan yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Perdarahan ini sering kali dimulai dengan warna merah terang, kemudian menjadi lebih gelap.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman situs Parent Education, seorang wanita yang sedang positif hamil, tetapi keluar darah memang bisa saja terjadi. Akan tetapi, perdarahan tersebut bukanlah darah yang disebabkan oleh menstruasi, melainkan karena adanya pendarahan implantasi.
Lantas, apakah pendarahan implantasi bisa terjadi saat hamil muda? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan di bawah ini.

Apakah Hamil Muda Keluar Darah Seperti Haid?

Ilustrasi wanita yang hamil muda bisa mengalami keluar darah seperti haid. Foto: Unsplash
Menyadur dari buku Hamil Nyaman, Bersalin Aman oleh Elsa Septia, keluarnya darah pada saat hamil muda bisa terjadi karena adanya pendarahan implantasi. Hal tersebut disebabkan oleh embrio yang menempel pada dinding rahim.
Di samping itu, jumlah pendarahan implantasi biasanya sedikit dan sering kali hanya berupa bercak darah atau bercak kecokelatan dari vagina yang sering disebut sebagai flek.
ADVERTISEMENT
Walaupun keluarnya flek saat hamil muda adalah hal wajar, hal ini bisa menandakan kondisi yang lebih serius. Misalnya, adanya infeksi, kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan, hingga tanda-tanda keguguran yang bisa mengancam keselamatan ibu maupun janin.
Ciri-ciri flek yang berbahaya dapat ditandai dengan jumlah darah yang semakin banyak seperti menstruasi, darah beraroma menyengat, adanya gumpalan yang keluar bersama darah, flek disertai kram perut yang hebat, hingga pandangan kabur sampai hilangnya kesadaran.
Untuk itu, jika terjadi perdarahan secara terus menerus disertai gejala di atas, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter agar dapat mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.

Kapan Bercak Keluar saat Hamil Muda?

Ilustrasi darah seperti haid. Foto: Shutterstock.
Dikutip dari buku 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan & Melahirkan oleh Ewa Molika Sitompul, munculnya bercak darah atau flek dapat disebabkan oleh implantasi. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada trimester pertama awal kehamilan atau 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi atau pembuahan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kondisi pendarahan implantasi ini sangat umum terjadi dan tidak memiliki efek yang berbahaya. Oleh karena itu, tidak banyak kasus pendarahan implantasi yang membutuhkan penanganan dokter.
Akan tetapi, para ibu hamil tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter saat munculnya bercak darah akibat implantasi tersebut. Terutama jika disertai dengan gejala yang tidak wajar.
Selain konsultasi dan perawatan medis, langkah lain yang bisa dilakukan saat muncul flek karena implantasi, yakni dengan beristirahat.
Di samping itu, ibu hamil wajib mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan membatasi aktivitas sehari-hari dan aktivitas fisik. Selain itu, ibu hamil juga perlu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi banyak air putih.

Bagaimana Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Awal Kehamilan?

Ilustrasi perempuan yang sedang hamil muda. Foto: Shutterstock.com
Menyadur laman Today’s Parents dan Healthline, cara membedakan darah haid dan darah awal kehamilan adalah dengan memperhatikan tanda dan gejala yang menyertainya, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Perbedaan Warna

Apabila diperhatikan, terdapat perbedaan darah haid dan juga darah yang disebabkan oleh implantasi atau flek hamil. Saat menstruasi, darah yang muncul bisanya berwarna merah terang dan lebih segar.
Sementara itu, perdarahan yang terjadi karena implantasi cenderung berwarna terang atau merah muda, kemudian menjadi gelap saat perdarahan mulai berhenti. Tidak hanya itu, darah menstruasi biasanya disertai gumpalan darah, sedangkan flek tanda hamil tidak memiliki gumpalan.

2. Jumlah Darah yang Keluar

Ketika mengalami menstruasi, darah yang keluar akan berjumlah banyak. Hal tersebut berbanding terbalik dengan darah yang disebabkan oleh implantasi pada saat hamil muda.
Perdarahan implantasi saat hamil muda cenderung ringan dan tidak berjumlah banyak. Hal ini berbeda dengan darah menstruasi yang bisa keluar 4-7 hari. Adapun darah implantasi berlangsung lebih singkat, yakni beberapa jam atau hanya 1-3 hari.
ADVERTISEMENT

3. Keram Perut

Kram perut yang dirasakan saat keluarnya darah haid lebih kuat dibandingkan rasa sakit yang disebabkan oleh implantasi. Selain itu, kram yang dirasakan karena implantasi hanya dirasakan pada satu sisi perut. Sedangkan, kram yang muncul saat menstruasi cenderung terjadi di beberapa sisi.

4. Gejala Membedakan Darah Menstruasi dan Implantasi

Selain intensitas darah, ciri-ciri lain yang membedakan darah haid dengan implantasi adalah gejala yang menyertainya, yaitu sebagai berikut:
1. Sakit kepala atau migrain
Sakit kepala atau migrain umum terjadi pada ibu hamil. Namun, rasa sakit atau migrain bisa lebih parah saat terjadi pendarahan implantasi.
2. Nyeri pada payudara dalam frekuensi lama
Terjadinya nyeri payudara sebetulnya umum terjadi ketika masa kehamilan. Namun rasa nyeri pada payudara bisa semakin terasa dan terjadi dalam frekuensi lama saat terjadi pendarahan implantasi.
ADVERTISEMENT
3. Sakit punggung
Sakit punggung juga bisa menjadi tanda terjadinya pendarahan implantasi saat hamil muda. Selain itu, sakit punggung di bagian bawah juga bisa disebabkan oleh ukuran janin yang semakin membesar.

Tanda Hamil Kimiawi, Haid tapi Test Pack Positif

Ilustrasi test pack positif. Foto: Pixabay.com
Ketika seorang wanita mencoba untuk hamil, hasil tes kehamilan yang positif sangat dinantikan. Namun, ada kasus tertentu di mana seseorang bisa memiliki gejala haid normal, sedangkan tes kehamilan menunjukkan hasil positif. Fenomena ini dikenal sebagai kehamilan kimiawi.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kehamilan kimiawi atau chemical pregnancy adalah keguguran dini yang terjadi dalam 5 minggu pertama kehamilan atau bersamaan dengan periode haid.
Kondisi ini terjadi ketika pembuahan berhasil dan embrio sudah terbentuk, tetapi embrio tersebut gagal menanamkan dirinya dengan kuat di dalam rahim. Adapun beberapa tanda hamil kimiawi, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Hasil Test Pack Positif

Salah satu tanda utama hamil kimiawi adalah hasil test pack yang positif. Test pack mengukur kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dalam tubuh, yang diproduksi oleh plasenta pada tahap awal kehamilan. Jika tes memiliki hasil positif, itu menunjukkan adanya kehamilan.

2. Periode Haid yang Normal

Meskipun hasil test pack positif, hal yang membedakan kehamilan kimiawi dari kehamilan normal adalah adanya perdarahan haid. Perdarahan menstruasi yang terjadi bisa sesuai jadwal haid atau sedikit terlambat.

Penyebab Haid Positif Hamil

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami haid tapi test pack positif. Foto: Unsplash.com
Test pack yang menunjukkan hasil positif biasanya menjadi indikator awal kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, wanita mungkin mengalami perdarahan seperti haid meskipun test pack menunjukkan positif hamil.
Tidak hanya kehamilan kimiawi, perdarahan seperti haid saat hamil juga bisa terjadi dalam kondisi tertentu. Dikutip dari laman Everyday Health, berikut adalah beberapa penyebab haid banyak tapi positif hamil.
ADVERTISEMENT

1. Implantasi

Implantasi adalah salah satu penyebab umum munculnya perdarahan seperti haid pada awal kehamilan. Ketika embrio tertanam di dinding rahim, sedikit perdarahan dapat terjadi.
Wanita mungkin mengira ini sebagai haid normal, tetapi sebenarnya ini adalah tanda implantasi yang terjadi sekitar 10-14 hari setelah pembuahan. Perdarahan implantasi biasanya lebih ringan dan berlangsung lebih singkat dibandingkan haid normal.

2. Serviks yang Menjadi Sensitif di Awal Kehamilan

Selama awal kehamilan, serviks atau leher rahim menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah. Kontak yang ringan dan gesekan selama hubungan seksual atau pemeriksaan medis pada vagina dapat menyebabkan perdarahan yang serupa dengan haid.
Perdarahan ini mungkin dianggap sebagai haid oleh wanita, tetapi sebenarnya disebabkan oleh sensitivitas serviks akibat perubahan hormon selama kehamilan.

3. Vaginitis

Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang dapat menyebabkan perdarahan yang terjadi bersamaan dengan periode haid. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi ragi atau bakteri vaginosis yang mengiritasi dinding vagina.
ADVERTISEMENT
Dalam sebagian kasus, vaginitis dapat menyebabkan keluarnya cairan yang keliru dianggap sebagai haid. Kondisi ini biasanya ditandai dengan perdarahan yang disertai dengan gejala, seperti keputihan yang tidak normal dan gatal-gatal.

4. Polip Serviks

Polip serviks adalah pertumbuhan tumor jinak pada leher rahim yang bisa menyebabkan perdarahan yang tidak teratur. Kondisi ini bisa terjadi selama kehamilan dan menyebabkan perdarahan yang mungkin disalahartikan sebagai haid.

5. Kehamilan Ektopik

Dikutip dari Epidemiologi Kesehatan Ibu Hamil Berbasis Evidence Based oleh Ellyzabeth Sukmawati, dkk., (2023: 57), kehamilan ektopik adalah kondisi yang serius di mana sel telur yang dibuahi melekat dan tumbuh di luar rahim, umumnya di tuba falopi.
Dalam sebagian kasus, kehamilan ektopik ditandai dengan perdarahan yang kerap disalahartikan sebagai haid. Namun, perdarahan pada kasus ini umumnya lebih ringan dan terjadi di luar waktu haid yang biasa.
ADVERTISEMENT
(IPT & SFR)