Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Jamu Pelancar Haid Apakah Berbahaya bagi Kandungan? Ini Penjelasannya
30 Mei 2022 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 10 Agustus 2022 11:28 WIB
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jamu pelancar haid terkadang dibutuhkan wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur. Manfaatnya untuk mempercepat siklus haidnya. Padahal, tidak semua haid yang terlambat merupakan tanda-tanda kehamilan.
ADVERTISEMENT
Umumnya, jamu pelancar haid mengandung rempah-rempah, seperti kunyit, jahe, dan temulawak. Bahan-bahan alami itu disebut-sebut memiliki manfaat untuk memperlancar haid dan meredakan nyeri saat datang bulan.
Mengutip laman Pregnant, zat yang terkandung dalam jamu pelancar haid dapat meningkatkan periode menstruasi atau merangsang kontraksi rahim. Ini yang menyebabkan siklus haid datang lebih cepat.
Dalam kondisi normal, rempah-rempah tersebut memang memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, jika dikonsumsi dalam keadaan hamil, apalagi dalam dosis yang berlebihan, justru memiliki risiko yang lebih besar ketimbang manfaatnya.
Baik sengaja maupun tidak, minum jamu pelancar haid saat hamil berpotensi membahayakan kesehatan ibu dan janin. Lalu, jamu pelancar haid apakah berbahaya bagi kandungan? Simak penjelasannya di sini.
ADVERTISEMENT
Bahaya Jamu Pelancar Haid bagi Kandungan
Mengutip buku Si Tamu Bulanan tulisan Maria Angela, mengonsumsi jamu atau obat pelancar haid hanya akan menimbulkan efek samping yang justru bisa membahayakan kesehatan tubuh dan kesehatan reproduksi.
Sejatinya, belum ada penelitian yang menunjukkan tentang efek pasti obat pelancar haid pada ibu hamil. Namun, dijelaskan dalam situs Medical News Today, beberapa penelitian pada hewan membuktikan bahwa zat dalam rempah-rempah yang menjadi bahan utama jamu pelancar haid dapat membahayakan perkembangan embrio.
Lebih lanjut, dijelaskan dalam jurnal Nutrients pada laman National Library of Medicine, senyawa aktif kurkumin yang terkandung dalam kunyit, temulawak, dan kencur berpotensi menjadi racun bagi kandungan.
Dalam dosis tinggi, bahkan, kurkumin dapat mengganggu proses pembuahan serta menggagalkan proses penempelan embrio pada dinding rahim. Akibatnya, embrio tidak akan berkembang secara normal.
Kesimpulannya, asupan jamu pelancar haid yang berlebihan saat hamil berisiko menyebabkan keguguran. Oleh sebab itu, minum jamu atau obat pelancar haid dalam kondisi hamil sangat tidak direkomendasikan.
ADVERTISEMENT
Jika sudah telanjur, segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk penanganan lebih lanjut, terlebih jika Anda merasakan gejala seperti ruam atau sakit kepala.
Meski berisiko jika dikonsumsi dalam bentuk jamu, wanita hamil tetap bisa menambahkan kunyit ke makanan dan minuman mereka untuk menambah nafsu makan. Kunyit dapat dikonsumsi dengan cara berikut:
(ADS)