Kadar Monosit Tinggi: Pengertian, Gejala, dan Penyebabnya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
31 Mei 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi monosit. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi monosit. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Monosit adalah jenis sel darah putih yang memiliki granula atau butiran halus dalam sel. Ukurannya jauh lebih besar dari sel-sel leukosit lainnya. Jenis sel ini mampu memakan kuman ataupun bakteri yang berpotensi menularkan penyakit tertentu.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam Buku Seri IPA Biologi SMP Kelas VIII, inti sel monosit biasanya tampak seperti kacang merah. Dalam tubuh manusia, monosit diproduksi oleh sumsum tulang dengan jumlah mencapai 300-500 per mikroliter darah.
Fungsi dari monosit adalah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh manusia. Permukaan selnya tidak mulus karena memiliki protein spesifik yang memungkinkan untuk mengikat benda-benda asing seperti bakteri atau virus.
Jumlah monosit yang tinggi bisa mengindikasikan penyakit tertentu dalam tubuh seseorang. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang monosit berikut ini.

Apa Itu Monosit?

Monosit adalah jenis sel darah putih yang memiliki ukuran paling besar. Monosit memiliki inti sel yang berlobus dan sitoplasma yang luas berwarna biru keabu-abuan.
Ilustrasi monosit. Foto: pixabay
Monosit mempunyai masa hidup di dalam sirkulasi darah selama beberapa hari. Peran utama monosit adalah berdiferensiasi membentuk makrofag dan sel khusus untuk organ yang berbeda seperti sel Kupffer di hati, sel mikroglial di otak, dan sel esteoklas di tulang.
ADVERTISEMENT
Monosit memiliki peran penting dalam memengaruhi imunitas tubuh seseorang. Dikutip dari buku Mengenal Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah karya Novi Khila (2018), berikut ini penjelasannya:
Perlu diketahui bahwa ketika tubuh terserang virus dan bakteri, kadar monosit akan meningkat tajam. Hal ini bisa menimbulkan gejala peradangan seperti demam, rasa nyeri pada organ tertentu, dan warna kemerahan pada organ.

Berapa Kadar Monosit Tinggi?

Mengutip situs WebMD, kadar monosit tinggi dapat dilihat dari jumlahnya yang mencapai 10% dari sel darah putih keseluruhan. Jika dikonversikan, kadar monosit tersebut jumlahnya lebih dari 500/mcL.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam keadaan normal, jumlah monosit dalam tubuh berkisar antara 2-8 persen. Jika dikonversikan, jumlahnya setara dengan 100-500/mcL.
Ilustrasi monosit. Foto: pixabay
Dalam istilah medis, kadar monosit yang tinggi disebut dengan monositosis. Anda perlu mewaspadai kondisi ini karena bisa mengindikasikan penyakit kronis seperti TBC, kanker, kardiovaskular, leukimia, dan lain-lain.
Saat kadar monosit tinggi, Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala. Dikutip dari Healthline, gejala tersebut antara lain kelelahan, lemah, pembengkakan, demam, dan peradangan.

Apa Penyebab Monosit Tinggi?

Kadar monosit yang tinggi dalam tubuh bisa dipicu oleh berbagai masalah medis. Hal ini dapat terjadi ketika tubuh membutuhkan monosit untuk melawan infeksi bakteri ataupun virus.
Monositosis juga dapat terjadi karena mutasi genetik yang mengubah produksi sel darah putih dalam tubuh. Pada sebagian orang, kondisi ini bisa memengaruhi monosit ataupun sel darah putih lainnya.
ADVERTISEMENT
Gejala monositosis dapat dijadikan pertanda bahwa ada penyakit kronis dalam tubuh seseorang. Mengutip laman Verywell Health, penyebab peningkatan monosit meliputi:
(MSD)