Konten dari Pengguna

Kenapa Perlu Cabut Gigi Bungsu? Ini Penjelasan dan Prosedurnya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
23 Juni 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dokter sedang mengecek gigi bungsu pasien. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dokter sedang mengecek gigi bungsu pasien. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cabut gigi bungsu adalah tindakan pencabutan gigi geraham ketiga yang tumbuh di sudut paling belakang gusi. Biasanya, cabut gigi bungsu direkomendasikan oleh dokter gigi apabila bagian tersebut bermasalah.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang memiliki empat gigi bungsu, masing-masing gigi bungsu tumbuh di setiap sudut gusi. Gigi bungsu umumnya tumbuh pada akhir masa remaja atau ketika seseorang telah memasuki usia 20 tahun.
Pada usia tersebut, biasanya gigi pada gusi seseorang telah tumbuh sempurna, yaitu sebanyak 28 gigi. Sehingga, ruang pada gusi untuk tumbuh gigi bungsu tidak cukup atau terlalu sempit.
Akibat kekurangan ruang tumbuh, gigi bungsu bisa tumbuh dengan berbagai macam kondisi, seperti tumbuh miring, hanya tumbuh sebagian, hingga tumbuh berdesakan dengan gigi lain atau gusi sekitarnya.
Secara medis, kondisi ini disebut juga dengan impaksi. Apabila impaksi mengganggu atau rentan memicu masalah kesehatan pada mulut, maka gigi bungsu perlu dioperasi atau dicabut.
ADVERTISEMENT

Kenapa Perlu Cabut Gigi Bungsu?

Dalam menentukan apakah gigi bungsu perlu dicabut atau tidak, dokter gigi biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu. Mulai dari pemeriksaan posisi gigi (fisik) hingga rontgen untuk mengetahui kondisi gigi lebih detail.
Menurut National Health Service, gigi bungsu harus segera dicabut apabila adanya infeksi, memicu rasa sakit, nyeri gusi, dan bila gigi bungsu yang tumbuh merusak gigi atau tulang di sekitarnya.
Gigi bungsu bermasalah yang tidak segera dicabut bisa menimbulkan karies gigi, penyakit gusi, infeksi gigi dan gusi, infeksi bakteri di bagian dalam mulut dan tenggorokan, hingga tumbuhnya kista di dekat gigi bungsu.
Meski demikian, perlu diingat bahwa dokter biasanya hanya menyarankan pasien untuk cabut gigi bungsu apabila masalah kesehatan ini tidak mempan setelah diobati dengan antibiotik dan antiseptik.
ADVERTISEMENT

Prosedur Cabut Gigi Bungsu

Ilustrasi dokter sedang mengecek gigi bungsu pasien. Foto: Pixabay
Disadur dari laman Healthline, dokter mungkin akan menyarankan untuk mencabut gigi bungsu dengan ekstrasi beda jika sudah terjadi impaksi. Meski begitu, tidak semua kasus impaksi gigi bungsu harus langsung diekstraksi bedah.
Hal tersebut karena impaksi gigi bungsu perlu diperiksa terlebih dahulu oleh dokter gigi. Jika impaksi gigi tidak mengganggu, biasanya pasien hanya disarankan untuk memeriksakan gigi secara rutin agar dokter bisa terus memantau kondisi impaksi gigi.
Namun, jika impaksi gigi menimbulkan rasa sakit yang tak kunjung hilang dan dinilai dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan, maka tidak ada pilihan lain selain melakukan pencabutan gigi dengan ekstraksi bedah.

Persiapan Cabut Gigi Bungsu

Hal pertama yang harus disiapkan sebelum cabut gigi bungsu adalah bertanya kepada ahli bedah tentang masalah yang dialami. Mereka dapat memberi tahu apa yang harus dilakukan pada hari-hari sebelum operasi dan bagaimana merencanakan waktu pemulihan sesudahnya.
ADVERTISEMENT
Mereka juga akan memberitahukan tentang jenis anestesi yang akan digunakan dan bagaimana perasaan yang akan dirasakan setelah operasi. Untuk biaya operasi pencabutan gigi bungsu, biasanya tergantung pada tingkat impaksi dan jumlah gigi yang dicabut.
Ada pun hal lain yang juga perlu dipersiapkan sebelum cabut gigi bungsu, sebagaimana dikutip dari laman Very Well Health, di antaranya:

1. Lokasi cabut gigi

Operasi pencabutan gigi bungsu dilakukan di kantor dokter gigi atau ahli bedah mulut. Jangan pernah lakukan pencabutan gigi bungsu sendiri di rumah tanpa pengawasan ahlinya.

2. Pakaian

Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk menjalani cabut gigi bungsu. Jika mendapatkan anestesi intravena, kenakan kemeja dengan lengan pendek atau yang mudah digulung. Tidak perlu mengganti pakaian apa pun untuk operasi.
ADVERTISEMENT

3. Makanan dan minuman

Ikuti petunjuk dokter bedah untuk makan dan minum yang harus dikonsumsi sebelum operasi. Instruksi mengenai jenis makanan dan minuman ini dapat bervariasi tergantung pada obat penenang yang digunakan.
Jika mendapatkan anestesi intravena, pasien tidak akan diperbolehkan untuk makan atau minum apa pun setelah tengah malam pada malam sebelum prosedur sehingga perut kosong.

4. Obat-obatan

Risiko masalah perdarahan yang terjadi akibat proses cabut gigi dapat meningkat apabila pasien mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin, Coumadin (warfarin), dan Advil (ibuprofen).
Oleh karena itu, beri tahu dokter gigi jika menggunakan obat-obatan tersebut sebelum operasi gigi. Dengan begitu, dokter pun akan memberi tahu kapan harus mengonsumsi obat atau berhenti menggunakannya sebagai persiapan untuk cabut gigi bungsu.
Untuk menghindari komplikasi, beri tahu juga kepada dokter gigi tentang semua obat yang dikonsumsi, termasuk obat resep atau obat bebas, vitamin, atau suplemen lainnya.
ADVERTISEMENT

5. Dokumen yang harus dibawa

Pastikan untuk membawa dokumen yang diperlukan, seperti kartu asuransi gigi apabila punya.

6. Hindari tembakau dan alkohol

Dokter gigi juga pasti akan menyuruh pasien untuk menghindari tembakau dan alkohol setidaknya selama delapan jam sebelum operasi.

Langkah-Langkah Cabut Gigi Bungsu

Ilustrasi dokter sedang cabut gigi bungsu pasien. Foto: Pixabay
Pastikan untuk tiba tepat waktu sesuai janji di lokasi tempat pencabutan gigi. Sebab, bisa saja dokter gigi akan melakukan rontgen gigi lagi pada hari operasi jika memang diperlukan.
Operasi cabut gigi bungsu biasanya akan memakan waktu sekitar 45 menit. Merangkum dari laman Simply Dental Chatswood, berikut langkah-langkah yang biasa dilakukan dokter gigi ketika cabut gigi bungsu:

1. Sedasi

Jika menerima nitrous oxide (gas tertawa), pasien akan dipasangi masker kecil yang dipasang di hidungnya untuk menghirup obat penenang, sehingga memungkinkan ia untuk tetap terjaga dan rileks.
ADVERTISEMENT
Apabila sedasi intravena (IV) yang dipilih, dokter gigi akan memberikannya dengan menyuntikkan jarum di pembuluh darah lengan pasien. Ini umumnya dianggap sebagai pilihan paling nyaman karena pasien akan kehilangan kesadaran dan tidak mungkin mengingat prosedur sesudahnya.

2. Mati rasa

Setelah sedasi, langkah selanjutnya adalah mematikan rasa di gigi bungsu beserta jaringan di sekitarnya dengan anestesi lokal.

3. Pengangkatan jaringan

Apabila telah sepenuhnya mati rasa, dokter gigi akan mengangkat jaringan gusi yang menutupi area di mana gigi bungsu berada untuk mengakses gigi.

4. Pengangkatan tulang

Gigi bungsu yang impaksi dapat tertutup seluruhnya atau sebagian oleh tulang. Jika ini masalahnya, handpiece berkecepatan tinggi mungkin akan digunakan untuk mengebor dan menghilangkan tulang yang menutupi gigi.

5. Melonggarkan dan membelah gigi

Ketika gigi bungsu yang impaksi terlihat oleh dokter gigi, berbagai instrumen bedah akan digunakan untuk melonggarkannya dengan lembut dari jaringan ikat di dalam soket gigi. Dokter gigi mungkin juga dapat memotong gigi menjadi beberapa bagian untuk memudahkan pencabutan.
ADVERTISEMENT

6. Pencabutan gigi

Setelah gigi bungsu lepas atau telah dipotong seluruhnya, gigi tersebut siap untuk dicabut. Dokter gigi akan menggunakan instrumen bedah yang dirancang khusus untuk mencabut gigi sepenuhnya.

7. Jahitan

Setelah gigi bungsu hilang, ahli bedah dapat menambahkan jahitan untuk menutup area tersebut. Hal ini terkadang diperlukan saat gigi bungsu yang impaksi dicabut atau saat dokter gigi merasa pasien akan sembuh lebih baik dengan jahitan di tempat pencabutan gigi bungsu.

Perawatan Setelah Cabut Gigi Bungsu

Setelah prosedur selesai, gas nitrous oxide atau infus IV dihentikan dan pasien akan dikeluarkan dari sedasi secara perlahan. Dokter gigi akan menyediakan kain kasa untuk digigit agar membantu pembekuan darah di area tersebut.
Setelah operasi, beberapa pasien mungkin akan merasakan efek ringan anestesi, termasuk mual, pusing, dan menggigil. Setelah dokter gigi menentukan bahwa kondisi telah stabil dan bernapas normal, pasien diizinkan pulang.
ADVERTISEMENT
Mengutip Cleveland Clinic, perawatan lain yang juga sebaiknya dilakukan oleh pasien saat 24 jam pertama setelah operasi adalah sebagai berikut:
(NDA)