Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Leher Kaku dan Kepala Pusing, Gejala Penyakit Apa?
2 Juni 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada kalanya seseorang mengalami leher kaku dan kepala pusing di waktu yang bersamaan. Keduanya memang berkaitan karena leher yang kaku bisa menjadi penyebab kepala pusing.
ADVERTISEMENT
Ketegangan otot pada leher dapat memicu munculnya sakit kepala. Kondisi ini memiliki beragam penyebab. Dalam beberapa kasus, leher kaku dan kepala pusing menjadi gejala dari masalah kesehatan tertentu. Lalu, leher kaku kepala pusing gejala apa?
Penyebab Leher Kaku dan Kepala Pusing
Leher kaku dan kepala pusing sering kali dikaitkan dengan gejala meningitis. Mengutip Keperawatan Medikal-Bedah: Buku Saku dari Brunner & Suddarth oleh Diane C. Baughman dan JoAnn C. Chackley (2000: 355), meningitis adalah radang selaput otak yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Gejala umum meningitis antara lain leher kaku yang tegang, kepala pusing, sensitif terhadap cahaya, kejang, ruam kulit, penglihatan kabur, gelisah, mengantuk, dan muntah. Gejala-gejala ini muncul secara perlahan. Mengenai kepala pusing, gejala ini sering dialami pada bagian depan kepala dan tidak mampu diredakan oleh obat pereda nyeri seperti paracetamol.
ADVERTISEMENT
Meskipun gejala meningitis ditandai dengan leher kaku dan kepala pusing, kondisi ini tidak selalu berkaitan dengan meningitis. Faktanya, banyak masalah pada leher yang dapat memicu sakit kepala hebat, misalnya nyeri leher akibat ketegangan otot.
Menurut Healthline, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan leher kaku dan kepala pusing, di antaranya:
1. Postur Tubuh yang Buruk
Postur tubuh yang buruk saat menatap layar gawai terus-menerus dapat menyebabkan leher menjadi kaku yang akhirnya memicu sakit kepala.
2. Salah Posisi Tidur
Posisi kepala yang tidak tepat pada bantal ketika tidur dapat menyebabkan leher kaku dan kepala pusing. Kepala pusing dapat terjadi akibat ketegangan otot pada leher. Salah posisi tidur juga akan memperparah rasa nyeri pada kepala.
3. Stres
Salah satu gejala utama stres adalah ketegangan otot. Gejala ini dapat muncul dalam bentuk sakit kepala karena tegang, leher kaku, dan nyeri punggung bagian bawah.
ADVERTISEMENT
Sakit kepala karena tegang terjadi akibat kontraksi otot di dahi, mata, leher, dan rahang. Kebanyakan orang tidak menyadari peningkatan ketegangan otot ini sampai nyeri mulai terasa di bagian depan kepala.
4. Cedera
Cedera pada leher atau kepala dapat menyebabkan kepala pusing yang intens, nyeri leher, pandangan berkunang-kunang, dan sakit pada bahu, punggung bagian belakang, atau lengan.
5. Saraf Terjepit
Saraf terjepit atau dalam istilah medis dikenal sebagai hernia nukleus pulposus (HNP) adalah kondisi ketika salah satu bantalan atau cakram tulang rawan dari tulang belakang menonjol keluar dan menjepit saraf.
Kondisi ini dapat terjadi di sepanjang tulang belakang, dari leher sampai ke punggung bagian bawah. HNP di daerah leher dapat menimbulkan gejala berupa nyeri leher atau di sekitar tulang belikat, sakit kepala hebat, kesemutan, lemah, dan kesulitan dalam mengangkat tangan.
ADVERTISEMENT
(SFR)