Konten dari Pengguna

Lokasi Pemasangan Infus Lengkap dengan SOP dan Jenis Cairan yang Digunakan

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
22 Juni 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemasangan infus di tangan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemasangan infus di tangan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien. Terapi ini biasanya menjadi pilihan terbaik bagi pasien jika sudah tidak memungkinkan minum obat secara oral (lewat mulut).
ADVERTISEMENT
Merangkum Buku Modul Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterampilan Keperawatan terbitan Lembaga Omega Medika, lokasi pemasangan infus yaitu pada vena supervisial atau perifer kutan yang terletak di dalam fasia subkutan dan merupakan akses paling mudah untuk terapi intravena.
Daerah lokasi infus yang dimaksudkan adalah permukaan dorsal tangan (vena supervisial dorsalis, vena basilika, vena sefalika), lengan bagian dalam (vena basalika, vena sefalika, vena kubital median, vena median lengan bawah, vena redialis), dan permukaan dorsal (vena safena magna, ramus dorsalis).
Dalam memilih lokasi pemasangan infus (terapi intravena) harus mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, umumnya pada orang dewasa bagian yang paling sering diinfus adalah punggung tangan atau lipatan antara lengan atas dan bawah. Sedangkan pada anak-anak dan bayi, infus biasanya diberikan melalui kaki, tangan, atau bahkan kulit kepala.
Namun, sebelum dokter, perawat, atau tenaga medis lainnya menginfus pasien, mereka akan menentukan jenis infus yang akan digunakan baik secara manual atau pompa listrik. Jika dokter atau perawat berhasil menentukan metode yang terbaik, infus dapat disuntikkan melalui kulit.
Lalu, jenis cairan infus apa yang digunakan? Untuk mengetahui hal ini, simak ulasan di bawah ini lengkap dengan SOP pemasangan infus yang baik dan benar.
Ilustrasi pemasangan infus. Foto: Pixabay

Jenis Cairan Infus

Dijelaskan dalam buku Modul Praktikum Keperawatan Dasar I yang diterbitkan oleh Media Sains Indonesia, jenis cairan infus (intravena) ini didasari pada osmolalitasnya (tingkat kepekaan) yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Cairan Bersifat Isotonis

Tingkat kepekaan pada jenis cairan ini mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga akan terus berada di dalam pembuluh darah. Cairan ini bermanfaat untuk pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun).
Akan tetapi, cairan yang bersifat isotonis ini memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada pasien yang mengalami penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.

2. Cairan Bersifat Hipotonis

Tingkat kepekaan pada jenis cairan ini lebih rendah dibandingkan dengan serum, sehingga mudah larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Cairan ini digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah dalam terapi deuterik, dan pasien yang mengalami kadar gula darah tinggi.

3. Cairan Bersifat Hipertonis

Tingkat kepekaan cairan ini lebih tinggi dibandingkan dengan serum, sehingga dapat menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Jenis cairan ini mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urine, dan mengurangi pembengkakan jaringan tubuh akibat penumpukan cairan.
Ilustrasi pemasangan infus. Foto: Pixabay

SOP Pemasangan Infus

Pemasangan infus tentunya harus dilakukan dengan benar dan sebaik-baiknya guna menghindari terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan. Secara teori, pemasangan infus harus memerhatikan beberapa hal berikut ini:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
(IMR)