Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis-Jenis Edema Berdasarkan Lokasi dan Penyebabnya
22 Juni 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Edema merupakan kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan cairan yang menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh tertentu. Menurut situs Healthline, kondisi ini dapat disebabkan oleh pengobatan, kehamilan, ataupun penyakit tertentu seperti gagal jantung kongestif dan gagal ginjal.
Kondisi edema digambarkan sebagai akumulasi abnormal cairan di dalam ruang interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang menimbulkan pembengkakan. Pada kondisi normal, cairan tubuh yang terdapat di luar sel akan disimpan di dalam dua ruangan, yaitu pembuluh darah dan ruang-ruang interstitial.
Namun, jika terdapat gangguan keseimbangan pada pengaturan cairan tubuh, cairan dapat berakumulasi secara berlebih di dalam ruang interstitial, sehingga menimbulkan edema. Ada kalanya kelebihan cairan tersebut juga berkumpul di ruang ketiga, yaitu rongga tubuh tertentu, seperti dada dan rongga perut.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasan lengkap tentang jenis-jenis edema berdasarkan lokasi dan penyebabnya.
Jenis-Jenis Edema
Menghimpun dari buku Klien Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit yang ditulis oleh Anas Tamsuri, edema atau pembengkakan dapat dibagi menjadi enam jenis, yaitu:
1. Edema Paru-Paru
Edema jenis ini digambarkan sebagai kondisi terjadinya pembengkakan akibat kelebihan cairan di bagian paru-paru. Cairan ini berkumpul di kantong udara pada paru-paru, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Dalam kasus yang umum, masalah jantung menjadi penyebab edema paru-paru. Namun, cairan edema paru-paru juga dapat disebabkan oleh pneumonia, paparan racun dan obat tertentu, trauma pada dinding dada, serta bepergian atau berolahraga di tempat tinggi.
2. Edema Perifer
Edema perifer adalah pembengkakan yang sering terjadi pada kaki atau tangan bagian bawah. Fenomena gravitasi yang mampu menarik cairan ke bagian bawah kaki dan tangan. Akibatnya, seseorang kesulitan menggerakkan bagian tubuh tertentu.
ADVERTISEMENT
Edema jenis ini bisa disebabkan oleh cedera, perubahan hormonal saat hamil, terlalu lama duduk, mengonsumsi obat-obatan tertentu, terlalu banyak makan garam, gagal jantung, insufisiensi pembuluh darah vena, gagal ginjal, dan lain sebagainya.
Edema perifer juga dapat menjadi pertanda adanya masalah pada kelenjar getah bening, sistem peredaran darah, dan ginjal. Jika kondisi ini lama-kelamaan menyebabkan kaki sakit, segeralah menemui dokter, agar mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Edema Serebral
Edema serebral juga dikenal dengan istilah pembengkakan otak. Kondisi ini menyebabkan cairan menumpuk di daerah otak, sehingga mengancam jiwa penderitanya.
Cairan yang menumpuk ini dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak atau disebut tekanan intrakranial (intracranial pressure atau ICP).
Peningkatan ICP inilah yang bisa mengurangi aliran darah otak dan jumlah oksigen yang diterimanya. Agar tetap bisa berfungsi dengan baik, otak harus mendapatkan aliran oksigen yang tidak terputus.
ADVERTISEMENT
Gejala edema serebral antara lain sakit kepala, sakit leher, penglihatan mulai menghilang sebagian atau keseluruhan, kehilangan kesadaran, mual, muntah, dan pusing.
Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai masalah pada otak, seperti cedera otak traumatis, stroke, infeksi di otak, dan tumor otak. Edema jenis ini juga sulit untuk diobati, bahkan berujung pada risiko kerusakan permanen.
4. Edema Makula
Edema makula merupakan penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan di makula, yaitu area di tengah retina. Makula sendiri berfungsi untuk melihat detail objek dengan jelas.
Sjamsu Budiono dalam bukunya Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata menambahkan, edema makula disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah retina, sehingga cairan keluar ke makula dan menimbulkan pembengkakan.
Orang yang mengalami edema jenis ini akan mengalami masalah penglihatan, seperti pandangan buram dan warna terlihat pudar.
ADVERTISEMENT
5. Edema Periorbital
Edema periorbital merupakan pembengkakan yang terjadi di sekitar mata (rongga atau orbit mata). Terkadang kondisi ini kerap disebut mata bengkak (puffy eyes).
Adanya peradangan di sekitar mata menyebabkan penumpukan cairan di bagian tersebut. Kondisi ini bisa berlangsung cepat (akut) atau dalam jangka waktu lama (kronis).
Beberapa penyebab edema periorbital yang umum antara lain kurang tidur, makanan tinggi garam, menangis, merokok, alergi, penuaan, dan lain sebagainya. Retinopati diabetik juga diduga dapat memicu timbulnya edema periorbital.
6. Pitting Edema
Pitting edema dicirikan apabila area yang mengalami pembengkakan sedang ditekan, lekukan kulit bekas tekanan tersebut tak kunjung kembali ke keadaan normal.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada pembuluh vena di area yang terkena, ataupun gangguan sistemik pada fungsi jantung, ginjal, dan hati.
ADVERTISEMENT
Pitting edema sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang berusia dewasa. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi pada rentang usia lainnya.
(VIO)