Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Patah Tulang: Penyebab, Jenis-Jenis, dan Cara Mendiagnosisnya
10 Juni 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seseorang bisa mengalami patah tulang jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh arah, kecepatan, kekuatan, dari tenaga yang melawan, usia penderita, kelenturan tulang dan jenis tulang.
Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteoporosis atau tumor bisa mengalami patah tulang. Menurut Hans Tandra dalam buku Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Osteoporosis, risiko patah tulang bertambah dengan meningkatnya usia.
Apabila telah berusia 50 tahun, kemungkinan mengalami patah tulang bagi wanita adalah 40 persen, sedangkan untuk pria adalah 13 persen.
Sementara pada usia 80 tahun, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berisiko mengalami patah tulang panggul, demikian pula kemungkinan patah tulang belakang.
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Patah Tulang
Ada beragam jenis patah tulang yang kerap dialami orang-orang. Merujuk buku Therapy Herbal Back To Nature: Pengobatan Berbagai Penyakit Dengan Metode Herbal Kembali ke Alam oleh Aditya Bagus Pratama dan Firzatullah Dwiko R., berikut jenis-jenis patah tulang:
1. Patah tulang tertutup
Patah tulang tertutup adalah kondisi di mana tulang yang patah tidak sampai menembus kulit. Meski tidak menembus kulit, patah tulang tertutup sangat sulit untuk diidentifikasi.
2. Patah tulang terbuka
Patah tulang terbuka merupakan jenis fraktur yang ujung patahan tulangnya menembus melewati kulit, sehingga dapat terlihat. Meski terdengar menyeramkan, patah tulang terbuka ini sangat jarang terjadi. Apabila terjadi, dibutuhkan penanganan segera agar tidak terjadi pendarahan dan infeksi.
3. Patah tulang kompresi (patah tulang karena penekanan)
Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang lainnya, atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang. Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh karena osteoporosis.
ADVERTISEMENT
4. Patah tulang karena tergilas
Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa retakan sehingga terjadi beberapa pecahan tulang. Jika aliran darah ke bagian tulang yang terkena mengalami gangguan, penyembuhan akan berjalan sangat lambat.
5. Patah tulang avulsi
Kondisi ini disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik bagian tulang tempat tendon otot tersebut melekat. Jenis ini paling sering terjadi pada tulang di bahu dan lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit.
6. Patah tulang patologis
Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke dalam tulang, dan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Tulang yang rapuh bisa mengalami patah tulang meskipun dengan cedera ringan atau bahkan tanpa cedera sama sekali.
Diagnosis Patah Tulang
Diagnosis patah tulang biasanya diawali dengan wawancara medis. Dokter akan bertanya apakah penderita mengalami adanya bengkak, perubahan bentuk, atau nyeri hebat pada daerah tulang yang mengalami benturan. Terkadang, patah tulang juga dapat terjadi tanpa benturan, yang biasa dialami oleh penderita penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter biasanya dapat mengenali sebagian besar patah tulang dengan memeriksa cedera dan melakukan rontgen. Namun, pada beberapa kasus, terkadang rontgen tidak akan menunjukkan fraktur atau patah tulang.
Hal ini sangat umum terjadi apabila patah tulang terjadi di pergelangan tangan, patah tulang pinggul (terutama pada orang tua), dan patah tulang karena stres. Dalam situasi ini, dokter mungkin akan melakukan tes lain, seperti computed tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI), atau scan tulang.
Pada beberapa kasus lainnya, seperti kemungkinan patah tulang pergelangan tangan dengan sinar-X yang awalnya normal, dokter mungkin akan memasang bidai untuk melumpuhkan area tersebut dan memesan sinar-X kedua pada 10 hingga 14 hari kemudian ketika penyembuhan dapat membuat patah tulang terlihat.
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang, bahkan setelah diagnosis fraktur dibuat, pasien mungkin memerlukan tes lain (seperti CT scan, MRI, atau angiogram, sinar-X khusus pembuluh darah) untuk menentukan apakah jaringan lain di sekitar tulang telah rusak.
Jika mencurigai adanya patah tulang tengkorak, dokter mungkin akan melewatkan rontgen dan melanjutkan ke tahap CT scan, yang akan mendiagnosis patah tulang dan cedera terkait yang lebih penting atau cedera sekunder di dalam tengkorak, seperti pendarahan di sekitar otak.
(NDA)