Konten dari Pengguna

Pengertian Cabut Gigi Beserta Serba-serbinya yang Perlu Diketahui

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
23 Juni 2022 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cabut gigi. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cabut gigi. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Cabut gigi merupakan tindakan pengeluaran gigi dari tulang soket alveolar. Tindakan ini biasanya dilakukan pada jenis gigi yang bermasalah seperti gigi berlubang, gigi patah, infeksi gusi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 10 Tips Pemasaran Menakjubkan Ala Klinik Fre Dental Care karya Risha Amalia (2020), tindakan cabut gigi biasa dilakukan dengan pembiusan lokal. Jika tidak terhalang gusi, maka pencabutan bisa dilakukan tanpa melalui pembedahan.
Perlu diketahui bahwa tindakan cabut gigi hanya boleh dilakukan saat pasien dalam keadaan sehat. Sebab, kemungkinan komplikasi dapat terjadi jika pasien menderita hipertensi atau masalah kesehatan lainnya.
Hal ini dapat menimbulkan pendarahan dan kerusakan saraf yang berbahaya bagi pasien. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang cabut gigi selengkapnya yang bisa Anda simak.

Kapan Gigi Harus Dicabut?

Gigi harus segera dicabut bila Anda merasakan keluhan yang serius dan mengganggu. Hal ini dapat disebabkan oleh lubang gigi, kerusakan saraf gigi, infeksi bakteri, dan lain-lain.
Ilustrasi cabut gigi. Foto: pixabay
Gejala yang dirasakan dapat berupa keluhan sakit terus-menerus, gusi yang bengkak, sering terjadi pendarahan, dan sakit kepala. Biasanya, penderita akan merasa sulit tidur dan terganggu aktivitas sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke dokter. Dokter akan melihat kondisi gigi dan menyarankan tindakan terbaik untuk Anda. Jika lubang gigi sudah besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, maka dokter akan melakukan tindakan pencabutan.
Mengutip buku Teknik Mengeluarkan Gigi Faktur karya drg. Endang Sariningsih (2008), gigi yang dicabut harus bebas dari rasa sakit dan bengkak terlebih dahulu. Jika tidak, maka dokter akan meresepkan obat anti-bengkak dan anti-nyeri kepada pasien.

Apakah BPJS menanggung biaya cabut gigi?

Dalam salinan Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, disebutkan bahwa cabut gigi termasuk dalam jenis pengobatan yang ditanggung BPJS.
Ada dua tipe pencabutan gigi yang terdaftar, yaitu pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi) dan pencabutan gigi permanen tanpa penyulit. Keduanya sama-sama ditanggung secara penuh oleh jaminan BPJS.
Ilustrasi cabut gigi. Foto: pixabay
Pada pencabutan gigi sulung, biasanya dokter akan memprioritaskan kondisi gigi yang bertumpuk pada lengkung rahang. Nantinya, dokter akan melakukan pembedahan kecil dengan bius lokal untuk mencabut gigi yang bertumpuk tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara pada pencabutan gigi permanen, dokter akan memberikan injeksi lokal anestesi pada pasien sesuai dengan region gigi yang akan dicabut. Kemudian, dokter akan melakukan pemisahan dan pencabutan gigi.

Berapa Biaya Cabut Gigi?

Biaya cabut gigi bisa berbeda pada tiap pasien. Hal ini disesuaikan dengan tingkat keparahan, jenis tindakan, rumah sakit/klinik yang dipilih, serta perawatan yang didapat. Namun biasanya berkisar antara Rp200.000-Rp5.000.000.
Selain faktor tadi, lokasi tempat tinggal juga bisa menjadi penentu mahalnya biaya cabut gigi. Biaya tersebut akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Anda bisa mendapatkan update informasi terbaru melalui website atau akun media sosial klinik/rumah sakit yang dituju.

Bagaimana Proses Pencabutan Gigi?

Pada dasarnya, proses pencabutan gigi dilakukan dengan mengeluarkan gigi dari soketnya. Dalam istilah medis, tindakan pembedahan saat cabut gigi dikenal dengan sebutan pencabutan trans-alveolar.
ADVERTISEMENT
Ada tiga prinsip mekanis dalam pencabutan gigi. Dirangkum dari buku Pencabutan Gigi Geligi Edisi II karya Geoffrey L. Howe (1999), berikut penjelasannya:
Ilustrasi cabut gigi. Foto: pixabay

1. Perluasan soket tulang

Ini dilakukan agar gigi yang terdapat di dalam soket bisa dicabut. Dokter biasanya menggunakan gigi sebagai instrumen dilatasi. Nantinya, perluasan tulang soket menjadi faktor terpenting dalam tindakan pencabutan yang dilakukan.
Supaya berhasil, gigi yang ada harus dijepit dengan kuat oleh ujung tang. Bentuk akar gigi harus cukup untuk membesarkan soket tulang sehingga dapat dilakukan pencabutan gigi dari soketnya secara sempurna.

2. Penggunaan ungkitan dan fulkrum

Tindakan ini bertujuan untuk memaksa gigi atau akar gigi keluar dari soket dengan arah tahanan yang terkecil. Ini menjadi faktor dasar penggunaan bein untuk pencabutan gigi dan akar gigi.
ADVERTISEMENT

3. Proses pemasukan pengganjal

Dokter akan memasukkan satu atau lebih pengganjal di antara gigi, akar gigi, dan soket tulang. Tindakan ini dapat menyebabkan gigi terangkat ke luar soketnya. Pada kebanyakan kasus, faktor ini dapat diabaikan bila tulang alveolar tempat gigi tertanam bersifat elastis.
Ilustrasi cabut gigi. Foto: pixabay

Apakah Cabut Gigi Sakit?

Saat melakukan tindakan cabut gigi, pasien akan diberikan bius lokal agar tidak merasakan sakit selama pembedahan. Namun pasca pembedahan, pasien biasanya akan merasa nyeri atau tidak nyaman.
Biasanya, rasa nyeri ini bertahan selama 1-3 hari tergantung tipe tindakan. Sementara lubang bekas pencabutan giginya akan segera pulih dalam waktu 1-2 minggu.
Dokter akan meresepkan obat anti-nyeri kepada pasien. Selama pemulihan, Anda disarankan untuk memakan makanan yang lembut terlebih dahulu. Hindari makanan dingin, daging-dagingan, dan makanan manis.
ADVERTISEMENT

Apa efek cabut gigi?

Mengutip situs News Medical Life Science, umumnya efek cabut gigi dapat berupa rasa nyeri, peradangan, memar, perdarahan, dan infeksi. Efek tersebut dapat mereda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Obat anti-inflamasi dan analgesik dapat membantu meredakan gejala tersebut untuk sementara waktu. Jika terjadi pendarahan berkelanjutan atau infeksi pada lokasi pencabutan, maka segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan.
(MSD)