Pengertian Hepatitis Akut Beserta Gejala dan Cara Pengobatannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
13 Mei 2022 18:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak-anak rentan terkena virus. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak rentan terkena virus. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah kasus hepatitis akut misterius semakin hari kian menyebar lintas benua, bahkan sudah sampai ke Indonesia. Berdasarkan data dari WHO, sudah ditemukan sebanyak 348 dugaan kasus hepatitis akut secara global. Indonesia menjadi salah satu negara yang telah melaporkan kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada 15 April 2022 lalu, WHO telah menetapkan kasus hepatitis akut menjadi Kejadian Luar biasa atau KLB. Dengan penetapan tersebut, kasus hepatitis akut misterius ini menjadi kewaspadaan baru bagi masyarakat global.
Bagi yang belum tahu tentang wabah hepatitis akut misterius ini, simak artikel berikut sampai habis ya. Sebab, artikel ini akan berisi penjelasan tentang hepatitis akut misterius beserta cara mengobatinya.

Apa Itu Hepatitis Akut?

Iustrasi apa itu hepatitis akut. Foto: Pixabay.com
Mengutip laman resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, kasus hepatitis akut adalah suatu infeksi baru yang terjadi pada liver yang sehat hingga menyebabkan gejala hepatitis parah yang menyerang anak-anak.
Berdasarkan buku Care Yourself, Hepatitis oleh dr. Wening Sari, dkk., secara umum penyakit hepatitis dapat menyebabkan kerusakan sel jaringan pada bagian organ hati. Apabila tingkat kerusakan sudah parah dapat menimbulkan warna kuning pada bagian tubuh tertentu seperti kulit, kuku, dan bagian putih pada bola mata penderitanya.
ADVERTISEMENT
Kasus hepatitis akut pertama kali ditemukan di Inggris pada Januari 2022 lalu. Wabah tersebut menyerang anak-anak dan menyebar lintas benua hingga Amerika Utara dan Asia, termasuk Indonesia.
Mengutip KumparanNews, di Indonesia sendiri data terbaru per Kamis (12/5) kasus yang diduga hepatitis akut berjumlah 18 orang. Tiga kasus pertama dilaporkan pada 27 April 2022 atau beberapa hari setelah WHO menyampaikan adanya kejadian luar biasa di Eropa.

Hepatitis Akut Menyerang Usia Berapa?

Berdasarkan laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, hepatitis akut menyerang anak-anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Dari 18 data tersebut, sudah ada 7 anak di antaranya yang meninggal dunia.
Dengan rincian 4 kasus kematian di DKI Jakarta, satu kasus kematian di Tulungagung, Jawa Timur, satu kasus di Solok, Sumatera Barat, dan satu kasus kematian di Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Mereka yang meninggal dilaporkan berusia 0-10 tahun yang terdiri atas bayi berusia 2 bulan, balita dengan usia 2 tahun, dua anak berusia 7 tahun, satu anak berusia 8 tahun, dan 2 anak berusia 10 tahun.

Penyebab Hepatitis akut

Gambar mikroskopis elektron transmisi (TEM) ini mengungkapkan adanya partikel virus hepatitis B (HBV) (oranye). Virion bulat, yang berukuran diameter 42nm, dikenal sebagai partikel Dane. Foto: CDC/Dr. Erskine Palme
Dikutip dari buku Kedokteran Klinis Edisi 6 terbitan Erlangga, secara umum penyebab penyakit hepatitis akut bisa disebabkan oleh infeksi virus, keracunan bahan kimia atau obat-obatan, gagal hati, auotoimun, dan lain-lain.
Jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis akut adalah virus hepatitis A atau Acute Viral Hepatitis. Virus ini termasuk dalam jenis golongan virus hepatotropik yang dapat merusak sistem bagian organ dalam hati jika tidak ditangani dengan tepat.
Berdasarkan website Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, wabah hepatitis akut yang tengah melanda dunia belum diketahui penyebabnya. Bahkan meski pun namanya hepatitis, tak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E dari sampel yang diteliti.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, gejala yang timbul mirip dengan penderita hepatitis. Virus yang diduga dekat dengan hepatitis akut ini justru adalah adenovirus. Namun seiring perkembangan penelitian, WHO kini mulai menyelidiki kemungkinan peran COVID-19 pada hepatitis akut misterius tersebut.
Disamping itu, Kementrian Kesehatan juga masih melakukan investigasi untuk penyelidikan penyebab dari wabah penyakit ini lebih lanjut. Hingga kini, penyakit hepatitis akut masih digolongkan sebagai penyakit non-etiologi karena belum ditemukan penyebabnya secara pasti.

Apa yang Dirasakan Penderita Hepatitis Akut?

Ilustrasi gejala hepatitis akut. Foto: Unsplash.com
Mengutip website resmi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan keterangan Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A seorang dokter Spesialis Anak Konsulatan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menjelaskan, gejala yang diderita penderita hepatitis akut hampir mirip dengan gangguan sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT
Mereka akan merasa mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan, hingga peradangan usus dan lambung. Selain itu, nafsu makan penderita hepatitis akut akan memburuk dan merasa cepat lelah setelah berakvitas.
Jika sudah pada tahap stadium lanjut, penderita hepatitis akut akan mengeluarkan air seni yang berwarna pekat seperti teh dan feses yang berawarna pucat putih.
Jika anak mengalami hal tersebut, para orang tua dihimbau agar lebih waspada dan diminta untuk segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal. Sebab, jika terlambat mendapatkan penanganan medis, momentum dokter untuk menolong pasien akan sangat kecil.
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin.
ADVERTISEMENT

Apakah hepatitis akut berbahaya?

Kemunculan wabah hepatitis akut di Inggris dan beberapa negara di Eropa juga membuat kewaspadaan di beberapa negara lainnya meningkat. Bahkan di Indonesia sudah dilaporkan 7 anak meninggal diduga akibat hepatitis akut.
Dari gejala yang ditimbulkan dan jumlah anak yang meninggal, hepatitis akut termasuk dalam penyakit yang berbahaya. Meskipun begitu, para orang tua dihimbau untuk tidak khawatir yang berlebihan.
Dikutip dari KumparanNews, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menjelaskan, kasus hepatitis akut di Indonesia penularannya dibawah Covid-19 dan terbilang rendah dari penyakit cacar dan kolera.
Selain itu, Kementerian Kesehatan telah membuat Surat Edaraan (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya tersebut.
Masyarakat bisa mencegah penularannya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mengurangi mobilitas, dan tidak menggunakan alat makan bersama.
ADVERTISEMENT

Cara mengobati Hepatitis

Ilustrasi cara pnegobatan hepatitis akut. Foto: Unsplash.
Dikutip dari laman pusdatin.kemenkes.go.id, cara mengobati hepatitis tergantung dari jenis hepatitis dan tingkat keparahannya. Metode pengobatan yang dilakukan untuk penyakit ini adalah pemberian obat-obatan terapi. Apabila hepatitis sudah tergolong kronis, biasanya diperlukan operasi transplatasi hati.
Sedangkan untuk hepatitis akut yang disebabkan oleh virus Acute Viral Hepatitis, hanya membutuhkan pengobatan pendukung dan menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
Meskipun bersifat akut, jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus tersebut digolongkan sebagai hepatitis ringan apabila diagnosis diketahui sejak dini. Selain itu, presentasi kesembuhan pasien juga mencapai 99%.
Demikian pembahasan tentang hepatitis akut lengkap dengan penyebab hingga cara mengobatinya. Untuk mencegah penularannya, masyarakat harus menjaga kebersihan dan mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
(IPT)