Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah di Otak dan Gejalanya
5 Mei 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyempitan pembuluh darah di otak atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai stenosis serebral merupakan kondisi serius yang dapat mengancam nyawa.
ADVERTISEMENT
Masalah ini terjadi ketika arteri di otak mengalami penyumbatan atau penyempitan sehingga aliran darah menuju jaringan otak terganggu. Jika tak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan strok, kerusakan otak permanen, hingga kematian.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab penyempitan pembuluh darah di otak, agar kita dapat mengambil langkah pencegahan sedini mungkin. Untuk mengetahui informasi lengkapnya, simak uraian di bawah ini.
Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah di Otak
Mengutip WebMD, penyempitan pembuluh darah di otak adalah kondisi ketika terjadi penurunan diameter pembuluh darah akibat penumpukan plak. Itu terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lain yang menghambat aliran darah. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.
Ketika aliran darah ke otak berkurang secara signifikan, sel-sel otak bisa kekurangan oksigen yang berujung pada strok iskemik atau gangguan fungsi otak lainnya. Berikut beberapa penyebab penyempitan pembuluh darah di otak yang wajib diwaspadai:
ADVERTISEMENT
1. Kolesterol Tinggi
Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di dinding arteri akan membentuk plak. Seiring waktu, plak ini mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otak. Kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh pola makan tak sehat dan gaya hidup sedentari.
2. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi dapat merusak lapisan dalam arteri dan membuatnya lebih rentan terhadap penumpukan plak. Selain itu, hipertensi juga bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit.
3. Diabetes
Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang bisa merusak pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan sirkulasi darah, termasuk ke otak.
4. Merokok
Kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah karena merusak lapisan dalam arteri. Nikotin dan zat berbahaya lainnya dalam rokok memicu peradangan dan mempercepat pembentukan plak.
ADVERTISEMENT
5. Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik
Berat badan berlebih dan kurang olahraga berkaitan erat dengan berbagai faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin. Semuanya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
6. Usia dan Faktor Genetik
Semakin tua usia seseorang, semakin besar risiko terjadinya penyempitan arteri. Selain itu, riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau strok juga meningkatkan kemungkinan terjadinya stenosis otak.
7. Stres Kronis
Stres berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar hormon stres seperti kortisol yang berdampak negatif terhadap pembuluh darah. Stres juga memengaruhi gaya hidup seseorang, seperti makan berlebihan atau merokok yang memperburuk kondisi.
Gejala Penyempitan Pembuluh Darah di Otak
American Heart Association menyebutkan bahwa gejala penyempitan pembuluh darah di otak biasanya muncul secara perlahan. Beberapa tanda umum yang bisa menjadi peringatan awal, antara lain:
ADVERTISEMENT
Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan otak yang lebih parah.
(NDA)