Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Maag dan Asam Lambung yang Perlu Diketahui agar Tidak Keliru
2 Juli 2022 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 9 Agustus 2022 17:23 WIB
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Maag dan asam lambung kerap kali dianggap sebagai penyakit yang sama. Faktanya, meski punya gejala serupa, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mengutip Healthline, sakit maag yang juga dikenal sebagai tukak lambung, terjadi ketika lapisan lambung yang melindungi perut dari asam terluka. Akibatnya, lambung jadi terasa nyeri dan tidak nyaman.
Sedangkan, asam lambung atau GERD adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan munculnya rasa terbakar di dada. Meski tidak mematikan, asam lambung harus segera ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.
Karena gejalanya sama-sama terjadi di daerah perut, tak sedikit orang yang masih sulit membedakan maag dan asam lambung. Agar tidak keliru, simak perbedaan maag dan asam lambung selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Perbedaan Maag dan Asam Lambung
Penyebab Maag dan Asam Lambung
Perbedaan maag dan asam lambung sejatinya dapat dilihat dari penyebabnya. Menurut informasi dari laman National Health Service, sakit maag umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), stres, dan efek samping obat anti-inflamasi seperti aspirin atau ibuprofen.
ADVERTISEMENT
Sakit maag dapat menyerang siapa saja. Namun, pria berusia 60 tahun ke atas lebih berisiko mengalaminya. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maag bisa menimbulkan keluhan yang semakin parah.
Berbeda dengan maag, asam lambung disebabkan oleh refluks asam yang sering berulang. Ini terjadi saat otot kerongkongan bagian bawah melemah sehingga kerongkongan tetap terbuka dan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol, kopi, hingga minuman bersoda menjadi pemicu utama GERD . Ada pula faktor lainnya seperti hamil, obesitas, telat makan, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Gejala Maag dan Asam Lambung
Perbedaan maag dan asam lambung juga terletak pada gejala yang dirasakan. Mengutip situs Everyday Health maag biasanya ditandai dengan beberapa gejala berikut:
Sedangkan, gejala asam lambung cenderung lebih parah ketimbang maag, yaitu:
Cara Mengatasi Maag dan Asam Lambung
Maag merupakan kondisi yang lebih ringan daripada asam lambung. Biasanya maag bisa hilang dengan sendirinya dengan jangka waktu 2-3 hari. Namun, ini tidak menutup kemungkinan maag akan kambuh lagi di kemudian hari.
Jika maag tidak kunjung sembuh, dokter mungkin akan merekomendasikan pasien untuk melakukan endoskopi. Ini dilakukan apabila keluhan yang dirasakan mengarah pada GERD.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi penderita GERD, salah satu cara untuk mengurangi gejalanya adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Obat-obatan yang termasuk golongan antasida seperti Mylanta, Rolaids, dan Tums juga bisa dikonsumsi untuk mengatasinya.
(ADS)